Bagian 20

474 37 6
                                    


Aurora mengangkat kepalanya saat pintu ruangan kembali terbuka.

"Bara."

Dengan cepat Ia menyeka air matanya,dan bangkit dari posisinya.Ia tidak boleh terlihat lemah didepan Bara.

Dan Bara laki-laki itu sudah berdiri didepan Aurora.Ia memperhatikan gadis didepannya dari bawah sampai atas."Gue bisa bantuin lo dapetin uang yang diminta sama bokap lo.tadi gue gak sengaja denger omongan lo sama bokap lo."

"Gimana?lo mau.?"

Bara masih setia menunggu jawaban dari gadis didepannya yang nampak terdiam seperti menimbang keputusannya.

"Lo mau atau gak?gue gak punya banyak waktu."

Aurora sedikit mendongak menatap lawan bicaranya.kemudian Ia mengangguk kecil,entah kenapa itu terlihat lucu dimata Bara.

Susah payah Bara menahan senyumannya.namun,sesegera mungkin Ia kembali memasang wajah tanpa ekspresi.

"Tentu itu ada persyaratannya."

Raut wajah Aurora seketika berubah kebingungan."Persyaratan?persyaratan apa.?"

Bara menunduk,Ia terdiam beberapa saat.

Kemudian Bara kembali mengangkat kepalanya menatap gadis mungil didepannya.senyuman kecil terbit disudut bibirnya."Lo bakal tau besok,"

"Besok gue bakal kesini lagi sama uang yang lo butuhin."

Lagi-lagi Aurora terdiam.ada perasaan penasaran sekaligus takut dalam dirinya.bagaimana Bara memberikannya persyaratan yang sulit,atau persyaratan yang aneh-aneh nantinya.sungguh Ia takut hal yang Ia bayangkan itu terjadi.

Aurora tersadar dari lamunannya saat tangan Bara tiba-tiba menggenggam tangannya.

"Temenin gue cari makanan buat teman gue,kebetulan dia juga dirawat disini."

Bara tidak melepaskan genggamannya dari Aurora.kali ini Ia menggenggamnya lembut tidak kasar seperti biasanya.

"Tap_"

"Gue gak terima penolakan.!"

Mau tak mau Aurora menurut saja.Ia takut dengan tatapan Bara.tatapan yang tenang namun mampu membuat nyalinya menciut.

Keduanya melangkah beriringan keluar dari ruang rawat yang ditempati oleh Aksara.





Mahen melangkah dengan keadaan tidak bersemangat tidak seperti biasanya,Ia terus melangkah tidak mempedulikan sapaan orang-orang.biasanya Ia akan membalasnya tapi sekarang Ia hanya melewati mereka.

Mahen menatap lurus kedepan.semalam Ia mendapatkan kabar dari Aurora jika kondisi Aksara tiba-tiba memburuk dan dokter menyatakan Aksara koma.

Cukup lama Mahen melangkah akhirnya Ia sudah sampai didalam kelas yang Ia tepati.

Pemandangan yang pertama kali Ia lihat adalah Ricky dkk sedang bercanda ria bersama.Mahen diam diposisinya seketika amarahnya memuncak saat melihat mereka yang tertawa lepas seperti tidak pernah melakukan kesalahan pada siapapun.

Mahen melangkah cepat menghampiri Ricky dkk.Ricky yang menyadari kehadiran Mahen lantas menghentikan tawanya.

Ricky menatap Mahen bingung.

"Ngapain lo kesin_"

Bughh!!

Teman Ricky yang lainnya seketika bangkit dari posisi mereka masing-masing.mereka terbawa emosi atas tindakan Mahen yang tiba-tiba memukul Ricky.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang