Jam menunjukan pukul 06.00 pagi tapi azrael sudah siap dengan seragamnya.
Dia mengambil 2 lembar kertas berwarna merah di laci lemarinya.
"Eh ternyata uang anak ini banyak juga, bukannya hanya yg ada di kartu tapi dia juga memiliki beberapa tumpuk di lemarinya" Gumamnya.
Tanpa pikir panjang azrael keluar dari kamarnya.
Sepi.
Hanya itu yg terlihat, hanya ada beberapa maid dan bodyguard yg sedang berjaga menunggu giliran mereka untuk istirahat.
"Tuan muda" Hormat baim yg merasa heran saat melihat tuan mudanya akan berangkat sekolah.
"Gue pergi" Pamit anak itu yg pergi begitu saja mengabaikan panggilan dari baik.
.
Motor sport milik azrael berhenti di depan gerbang sekolah yg memang sudah di buka.
Bukannya masuk dia lebih memilih pergi ke sebuah warung untuk membeli makan.
"Bi nasi uduknya satu" Pesan anak itu pada penjaga warung.
"Ah baik den saya siapkan dulu"
Bi risa penjaga warung dekat sekolah sma jenggala, sma terkenal dan favorit.
Sepiring nasi uduk sudah tersedia di depan azrael beserta air teh hangatnya, azrael membuka maskernya memperlihatkan wajah tampan terkesaj imut itu terlihat.
Tidak lupa lembam di dekat bibir anak itu membuat bi risa terdiam.
"Aden, kenapa gk di obati lukanya sih" Gerutu bi risa yg langsung mengambil kotak p3k.
Bi risa adalah orang yg sangat dekat dengan azrael asli, azrael menatap dengan senyuman manisnya pada bi risa.
"Nanti aja ah bi, el laper mau makan dulu, kalau udah makan baru bibi obati oke"
Bi risa hanya mengangguk pasrah, dia membiarkan azrael yg sudah di anggapnya anak itu makan terlebih dahulu baru dia mengobati lukanya.
.
Azrael menatap malas ke arah papan tulis, hanya ada materi saja disana sedangkan gurunya sudah pergi katanya sih ada rapat.
Di kelas semua sangat sepi, mereka semua terdiam dan sesekali melirik ke arah azrael takut.
"Sampe segitunya mereka takut sama azrael" Batin azrael menghela nafasnya kasar.
Dia beranjak dari duduknya dan pergi keluar kelas, seketika kelas pun menjadi ramai.
"Cih gue muak anjir dia ada di kelas"
"Sok jagoan"
"Halah lu bilang gitu tapi lu gk berani lawan dia"
"Lama lama gue sumpahin juga tuh anak mati! "
"Tau gara gara dia gue putus sama pacar gue"
"Gara-gara dia juga kakak gue masuk rumah sakit"
Dan masih banyak pembicaraan mereka setelah kepergian azrael.
Ah tapi sepertinya tidak, azrael masih mendengar itu semua karena dia tidak benar-benar pergi.
Sesak!
Itu yg di rasakan azrael sekarang, tapi dia tetap acuh, dia pergi dari tempatnya berdiri dengan pikiran kosong.
Azrael duduk di kursi taman di belakang sekolah.
"Yo az, ternyata lu ada disini" Ucap seorang pemuda yg di ketahui bernama algara teman azrael mungkin?
Dan ada juga Justin dan mike.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZRAEL (TERBIT)
Teen Fiction[Part tidak lengkap! Untuk kepentingan penerbit] Menjadi pemuda cupu Mati! Hidup lagi menjadi pria mafia. Mati! Hidup lagi menjadi pemuda yg selalu disiksa Mati! Hidup lagi menjadi pemuda penyakitan yg tidak di anggap oleh keluarga nya. Mati! ...