Keadaan semakin kacau sudah 3 hari dan azrael masih belum di temukan oleh keluarga Hartley maupun morgen.
Katrina sampai sekarang belum disentuh sama sekali oleh mereka, mereka datang hanya untuk menanyakan tentang azrael.
Dan tentu saja jawabannya adalah 'sialan kau Agra diandra'
Marley dan garen tau siapa itu Agra diandra, teman sekolah mereka dulu dan tentunya rekan kerjanya.
Mereka pernah bertemu dengan Agra saat ulang tahun zio yg pertama.
Arkana sama sekali tidak keluar dari kamarnya, dia terus mengurung diri.
Dia kembali teringat saat dia mengguyur azrael dengan air panas, bukan hanya itu dia juga sering membentaknya.
Rasa penyesalan itu terus menghantuinya, sampai dia memimpikan azrael yg berpamitan padanya.
Dan satu hal yg sekarang benar-benar bikin arkana down yaitu, tentang kenyataan mimpi yg sudah dia alami 3 hati berturut-turut.
Seperti pada mike dan keluarganya, mimpi itu juga datang pada arkana.
"Enggak hiks... Hiks... Adek kenapa ninggalin abang hiks... Hiks... Adek... " Racau arkana.
Saat ini kamar anak itu sudah seperti barah pecah.
Arkana terdiam dia mengingat sesuatu, saat dia marah pada azrael dan azrael yg ketakutan dan menyebutkan kata 'maafin sean'
Sekarang arkana tau siapa Sean itu.
Arkana berjalan ke kasurnya, dia mengambil sebuah kotak di dalam nakasnya.
Arkana membuka kotak itu, dan seketika air mata kembali berjatuhan.
"Abang kana lihat az punya boneka beluang lucu tan? "
"Abang kana, abang kana, abang takit? "
"Abang nanti az mau jadi cupelmen cupaya bica celamatin cemua olang"
"Abang kana jan nangis, nanti az ikut nangis"
"Enggak bukan az yg bunuh oma"
"Az enggak salah hiks... Hiks... Hiks.... "
Suara tangis arkana semakin kencang mengingat ucapan sang adik.
"Bang az pergi dulu, abang harus jaga diri ya, dan jangan membenci abang El, abang udah taukan cerita kehidupan abang El, az mau abang El bisa bahagia. Jadi az titip abang El ya, kalau begitu az pergi dulu bay bay abang ganteng"
Ucapan terakhir sebelum arkana bangun dari tidurnya dengan keringat dingin.
Arkana menidurkan badannya, dia mengambil sebuah boneka kecil, boneka beruang yg terlihat sudah lama.
Dia memeluk boneka itu dan sesekali menciumnya, tak ayal dia juga menangis membuat bonekanya basah.
.
Marlowe tidak jauh beda dengan arkana hanya saja dia belum bermimpi tentang az.
Marlowe juga menjadi gila kerja, tanpa henti dia kerja, walau sesekali dia akan mengecek perkembangan pencarian azrael.
Lalu Ryan?
Dia sibuk dengan pengobatan si bungsu yg memiliki trauma, dan itu sedikit membuat Ryan kewalahan.
Karena sudah 3 hari ini dia belum istirahat di tambah keluarganya belum ada yg datang untuk menjenguk zio.
Ryan tidak marah, karena Ryan tau keluarga nya pasti sedang sibuk mencari azrael.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZRAEL (TERBIT)
Jugendliteratur[Part tidak lengkap! Untuk kepentingan penerbit] Menjadi pemuda cupu Mati! Hidup lagi menjadi pria mafia. Mati! Hidup lagi menjadi pemuda yg selalu disiksa Mati! Hidup lagi menjadi pemuda penyakitan yg tidak di anggap oleh keluarga nya. Mati! ...