☘️ AZRAEL ☘️
Selesai bekerja Azrael langsung bersiap siap untuk bertemu dengan risa, dia tidak mau risa mengetahui nya bahwa azrael bekerja.
Azrael sudah duduk manis di kursi dekat jendela dengan segelas milkshake dan sebuah cake stroberi kesukaannya.
Tak lama risa datang bersama seorang lelaki paruh baya yg masih terlihat tampan.
Azrael tersenyum ke arah mereka sampai risa dan lelaki itu duduk berhadapan dengan azrael.
"Ada apa bibi ingin bertemu denganku? " Tanya azrael langsung pada intinya
"Pertama tama panggil aku ibu terlebih dahulu"
Azrael terdiam.
"Ada apa nak? "
"Ah tidak ada i-ibu" Azrael dengan ragu mengatakan kata ibu, jauh di lubuk hatinya dia sangat senang.
"Terlebih dahulu perkenalkan saya garen morgen, saya ingin meminta izin untuk meminang risa"
Okey, azrael benar-benar di buat terdiam, dia berpikir kenapa ke 2 orang tua ini malah meminta izin kepada nya, bukannya seharusnya meminta izin pada mike?
"Loh kok minta izin ke El sih? Harusnya kan minta izin ke mike? " Heran azrael
Risa tersenyum hangat sama halnya dengan garen, risa beralih duduk di dekat azrael dan merangkul pemuda yg sudah di anggapnya sebagai anak.
"Nak, kamu ini anak ibu, kamu ini sudah ibu anggap menjadi anak kandung ibu, karena itu ibu juga ingin meminta izin kepadamu" Ucap risa lemah lembut
Azrael sudah tidak bisa berkata-kata lagi, dia kembali meneteskan air matanya.
Risa yg melihat itu tersenyum hangat dan memeluk azrael, dia tau tentang kehidupan azrael yg selalu di hukum oleh ayahnya, hanya satu yg risa tidak tahu yaitu asal usul keluarga azrael.
Azrael terus terisak di pelukan risa, lama menangis membuat azrael tertidur.
"Mas tolong bantu aku bawa azrael pulang"
Garen menangguk dia membawa azrael kedalam gendongan bridal nya.
'Ringan? Sebenarnya apa yg terjadi dengan anak ini? ' batin garen.
Garen melakukan mobilnya pergi ke mansionnya, ya memang walau belum menikah risa sudah mulai tinggal di mansion keluarga morgen.
Dan dia juga sudah tidak bekerja lagi.
Saat sampai di mansio yg mewah, mereka keluar tentu saja dengan azrael yg di gendong garen.
Garen membawa azrael ke kamar milik sang anak, yg saat ini sang anak memang belum pulang.
"Manis" Gumam garen
"Memang, dia sangat manis" Timpal risa, dia mengecup kening azrael sebelum pergi meninggalkan kamar itu.
Sama hal nya dengan garen, padahal dia baru saja bertemu dengan anak itu, sepertinya azrael memang memiliki pemikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZRAEL (TERBIT)
Jugendliteratur[Part tidak lengkap! Untuk kepentingan penerbit] Menjadi pemuda cupu Mati! Hidup lagi menjadi pria mafia. Mati! Hidup lagi menjadi pemuda yg selalu disiksa Mati! Hidup lagi menjadi pemuda penyakitan yg tidak di anggap oleh keluarga nya. Mati! ...