02

17K 1.4K 38
                                    

Azrael memuntahkan seteguk darah, dia memandang dirinya di cermin, wajah nya sekarang terlihat pucat.

"Sialan tuh si az, gk kira kira apa ngasih ingatan masa cuman pas dia di hukum sih atau terluka" Gerutu azrael saat pusing di kepalanya semakin membaik.

Iya, tadi Azrael mendapatkan ingatan dari sang pemilik tubuh, dan ingatan yg datang hanya saat sang pemilik tubuh di cambuk dan di maki oleh teman, ataupun keluarganya.

Brak

Pintu kamar mandi di buka kasar dan pelakunya adalah justin.

Azrael menatap datar ke 2 temannya yg datang itu.

"Az lu gk papakan? " Tanya justin

"Gue gak papa, tadi cuman pusing dikit aja"

"Gk papa gimana tadi aja lu mimisan, belum lu muntah darah lebih baik kerumah sakit aja" Ucap gara yg membuat justin dan azrael terdiam.

"Anjir lu muntah darah, lu kenapa? " Justin kembali panik saat mendengar azrael muntah darah.

Sedangkan sang empu terdiam, tau dari mana anak di depan nya ini.

"Lengan baju lu" Ucap gara santai, lelaki itu dengan santainya berjalan mendekati Azrael membuat sang empu terus mundur dan mentok ke dinding.

"Lu-mau apa? " Gugup azrael

"Tenang aja az, kita masih waras" Ucap justin yg sepertinya kembali tenang dan tidak khawatir.

Grep

Sreg

Aaaakkkhhh

Azrael teriak saat merasakan tubuhnya melayang, gara mengangkat tubuh azrael yg memang hanya 158 sedangkan ke 2 temannya itu memiliki tinggi 177

"Az, kenapa badan lu ringan, lu jarang makan ya? " Selidik gara saat merasakam tubuh azrael yg ringan.

Sedangkan sang empu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gara dengan wajah yg memerah.

"Sialan gue malu njir, mana azrael yg pembuat onar kenapa malah jadi gini njir, harusnya nih dia bocah ikut benci sama si azrael" Umpat azrael yg tentu saja di dalam hatinya.

"Turunin gue, njing" Berontak azrael saat merasakan banyak tatapan mata mengarah kepadanya.

"Azrael Dreyfus jaga bahasamu jangan mengumpat! " Ucap justin dengan penuh penekanan dan tentu saja dengan tatapan nyalang yg dia berikan membuat azrael langsung menegang dan kembali menyembunyikan wajahnya di ceruk gara.

"Seram" Cicit anak itu membuat seringai tercetak di wajah justin dan gara.

Ke 2 pemuda itu saling menatap, entah kenapa mereka menjadi seperti ini.

Jauh di lubuk hati mereka, mereka ingin melindungi dan menjaga orang yg ada dalam gendongan gara.

Tapi ego mereka terlalu dalam, iyaa mereka tidak terlalu memikirkan pertemanan mereka, mereka hanya memanfaatkan azrael sebagai uang saja.

"Lebih baik kita pulang sekarang, bawa aja nih anak ke rumah lu! "

"Hn"

Seorang pemuda yg sedari tadi melihat itu marah, dan cemburu.

"Sialan, ingat dia yg udah ngebunuh oma"

"Abang ayo kita pulang"

"Baiklah ayo"

.

Malam sudah tiba sesuai yg di bicarakan oleh gara balapan pun di adakan, terlihat banyak sekali yg datang tidak ayal ada beberapa geng motor juga.

AZRAEL (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang