03

16.3K 1.4K 45
                                    
































"Tuan muda! " Pekik baim yg langsung menghampiri azrael, dan membawa pemuda itu kedalam pelukannya, menghiraukan para tuannya yg lain.

"Bodyguard cepat telepon dokter! " Teriak baim, pada bodyguard yg sedari tadi berdiri dengan raut wajah yg sama khawatir nya dengan baim.

Sedangkan para tuannya hanya terdiam tidak mengerti.

"Tuan muda sadar, tuan muda saya mohon" Baim terus menepuk nepuk pipi sang tuan muda.

"Sial darahnya semakin banyak, sebenarnya apa yg terjadi saat anda pulang tadi" Gumam baim yg di dengar baik oleh mereka.

Baim membawa azrael dari sana meninggalkan para tuannya yg malah terdiam.

"Darah" Ryan terkejut saat melihat perban di kepala azrael yg mengeluarkan darah.

Arkana mematung di tempatnya.

"Sepertinya kau mengetahui sesuatu arkana? " Ucap si sulung

"Harusnya malam ini azrael dan aku tanding saat balapan, tapi anak itu tidak kunjung datang ke arena balap, dan saat aku akan pulang, di perjalanan pulang aku melihat sebuah motor yg sudah rusak seseorang dan aku kenal motor itu karena nama yg tertera di motor itu" Ucapan dari arkana kembali membuat mereka terdiam.

"Kembali lah kekamar masing-masing dan tidur" Titah Marley yg pergi begitu saja keruang kerjanya.

Seperti tidak terjadi sesuatu mereka pun kembali ke kamar masing-masing, berbeda dengan Ryan yg langsung pergi ke kamar azrael, ya walaupun dia diluar dan tidak masuk.

Jam menunjukan pukul 6 pagi, azrael masih setia memejamkan matanya, akibat obat yg di berikan sang dokter.

Ryan memandang wajah yg tertidur dengan damai itu.

"Oma apa selama ini Ryan salah?, tapi gara gara dia mommy pergi entah kemana padahal zio masih membutuhkan pelukan mommy"

"Oma Ryan harus bagaimana?"

.

Ryan turun dan duduk di meja makan terlihat keluarganya sudah berkumpul di meja makan minus azrael.

"Bang Ryan ayo sini kita makan" Ucap zio antusias, Ryan tersenyum melihat adiknya itu.

"Mulai" Intruksi dari Marley, mereka pun memulai sarapannya.

"Adek kenapa? Kenapa makananya cuman di mainin? " Tanya arkana

"Bang, bang El mana kok zio gk lihat? "

Mereka pun kembali memasang wajah dinginnya.

"Makan aja dek, dia udah pergi sekolah pagi sekali" Ucap arkana yg kembali sibuk dengan acara makannya.

"Bohong" Batin zio yg sekarang menundukkan kepalanya.

"Abang maafin zio" Batin anak itu lagi.

.

Perlahan lahan azrael membuka matanya, pusing masih dia rasakan, kepalanya pun sedikit membaik.

Mendudukan dirinya sambil bersandar, dia melihat ke arah jam menunjukan pukul 9 pagi.

"Kesiangan" Gumam azrael, sepertinya dia tidak ingat kejadian tadi malam.

Ceklek

Baim masuk dengan semangkuk bubur dan segelas air putih.

"Tuan muda sarapan lah terlebih dahulu, setelah itu minum obat" Ucap baim yg memberikan mangkuk itu pada azrael.

"Paman kenapa tidak membangunkan ku untuk sekolah? " Tanya azrael yg membuat baim terdiam.

AZRAEL (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang