Marley belum tidur selama 2 hari ini, karena azrael yg demam tinggi dan tidak turun turun.
Sempat anak itu kejang kejang membuat Marley kalang kabut, jujur saja dia takut.
Ke 4 anaknya sudah memperingati sang daddy untuk istirahat tapi apa daya mereka, daddy nya ini sangat keras kepala.
Marley pun sempat heran kenapa dia melakukan ini semua? Bukannya dia benci pada anak ke 4 nya ini.
"Hiks"
Suara tangis azrael kembali membuat Marley membuka mata, padahal tadi dirinya sudah akan tertidur.
"Hiks... Dy... Dydy........ Hiks.... Huaaaaa" Marley langsung membawa azrael kedalam gendongan koalany, dia mengelus ngelus punggung sempit itu berusaha menenangkan sang anak yg kembali menangis.
Perlahan-lahan kelopak mata itu terbuka, dan hal pertama yg dilihat oleh azrael adalah dada bidang sang daddy.
"Njir sakit" Umpat azrael saat sudah benar-benar sadar dan tidak menangis.
Plak
Marley memukul pantat azrael membuat sang empu kembali berkaca kaca.
'Sialan nih pak tua'
"Jangan mengumpat azrael" Ucapan dingin itu keluar dari mulut si sulung yg berdiri tidak jauh dari daddy nya.
Ya tadi saat mendengar azrael menangis dia langsung berlari menghampiri kamar sang empu.
Azrael langsung membuang mukanya, dia tidak ingin menatap daddy maupun sang abang yg sudah memasang wajah datar mereka.
Sialan emang.
Terlihat wajah kesal azrael yg ingin kembali mengumpat, tapi dia ingat kakaknya selalu tau!
Jadinya kesal kan!
Azrael memandang zio yg sudah datang, dia meminta pertolongan pada sang adik, tapi saat zio ingin mendekat lengan nya di tahan oleh arkana.
"Jangan! Dia masih demam abang gak mau kamu ketularan" Dingin arkana membuat zio mendengus.
'Sialan ada apa sih nih sama keluarga satu ini' batin azrael
"Azrael! " Sekarang Ryan yg bersuara.
Tolong bawa azrael saja saat ini!
Zio yg melihat itu terkekeh pelan, dia ingin terus seperti ini.
"Abang lucu" Gumam zio yg tentu di dengar semua orang karena ruangan yg sedang sepi.
"Eh apa kamu tadi bilang, aku gk lucu ya! Aku tuh ganteng! " Kesal azrael yg sedikit berontak dari gendongan Marley.
Plak
Marley kembali memukul pantat azrael
"Huaaa pak tua mesum, lepaskan! " Berontak azrael dia itu kesal kenapa pak tua satu ini terus memukul pantat nya.
"Sepertinya dia sudah sembuh, lihatlah kembali sudah sikap awalnya" Celetuk arkana membuat azrael menatap arkana dengan tajam.
Tapi itu terlihat menggemaskan, membuat mereka menggigit pipi bagian dalam mereka.
Andai saja ego mereka tidak terlalu tinggi seperti nya habis sudah azrael.
Melihat tatapan aneh mereka membuat azrael langsung terdiam.
"Eum anu... Tu-tuan turunkan saya, saya mau istirahat" Ucap azrael yg ragu
"Tuan?siapa? " Tanya Marley
Okey sekarang azrael benar-benar kesal "daddy turun kan el, el mau istirahat"
Marley pun menurut dia kembali menidurkan azrael, sedangkan sang empu langsung menutup seluruh badannya dengan selimut.
Lama memandang sampai mereka pun keluar dari kamar azrael.
Serasa kamarnya sudah sepi azrael membuka selimutnya,
"Sialan nih keluarga, plin plan amat ego aja di tinggiin awas aja lu semua bakal nyesel gara gara ego kalian huft"
Saat akan kembali menutup matanya sebuah pesan membuat azrael mengurung kan niatnya.
Dia lebih memilih membuka pesan tersebut.
Hallo baby apa kabar hm? Pasti baik baik saja kan? Apa sudah mati?
Hahahaha, kau masih ingatkan baby ikuti semua ucapanku atau kesayangan mu akan menjadi jaminannya
Oh apa aku harus mengirim vidio saat oma di bunuh?
Jangan khawatir baby kau hanya perlu untuk menemui ku besok!
Bagaimana baby? Aku tunggu di mansion oke see you baby
Ya kita kira seperti itulah isi pesannya.
"Dasar nenek lampir, au ah gue pikirin nanti aja buat ni nenek lampir gue mau tidur aja"
.
Pagi sekali azrael terbangun dan dia sudah siap dengan hoodie hitam tidak lupa tas selempang nya.
Ingat ya, azrael sudah mulai bekerja, kemarin dia sudah tidak masuk selama 2 hari, masa dia tidak masuk lagi rugi dong.
"Dah lah cakep nih gue, gk usah cakep cakep lah palingan nanti pulang bonyok lagi gara gara nenek lampir" Ucap azrael
Dengan bersenandung azrael keluar dari kamarnya dia keluarga nya sudah tidak ada karena sudah sibuk dengan kesibukan mereka tentunya.
Azrael menaiki motornya sebelum pergi ke cafe seperti biasa dia nongkrong dulu di warung bi risa.
"Eh ada az, udah lama nih gk ketemu" Ucap risa tidak lupa dengan senyumnya.
"Ah bisa aja bibi padahal baru 3 hari aku gk sekolah, oh iya bi biasa ya"
"Siap, yaudah tunggu dulu ya"
Lama menunggu pesanan azrael pun datang bersama dengan ke 3 temannya.
"Yo az ternyata lu disini" Ucap Justin yg sekarang duduk di dekat azrael di ikuti oleh gara dan mike
Azrael tidak menjawab dia hanya terdiam, ingat bukan dia sudah berjanji dengan az akan menjauhi Justin dan gara.
"Kemarin kemana lu gk ikut balapan? " Sudah di pastikan oleh azrael mereka pasti akan menanyakan itu.
Risa pun pura pura sibuk untuk mendengar apa penyebab azrael tidak datang waktu balapan, jujur saja dia merasa khawatir.
"Kecelakaan" Jawab azrael apa adanya kan memang benar walau tak semuanya benar sih.
Azrael kembali fokus dengan makananya, dia mengabaikan ke 2 temannya yg terus mengoceh sedangkan mike terus terdiam melihat ke arah kepala azrael yg masih ada perbadan yg memang tertutup oleh tudung hoodie nya.
Dia juga terus menatap wajah azrael yg sedikit pucat.
"Az" Panggil mike yg tanpa sadar memegang tangan azrael, azrael sih anteng anteng saja.
Merasa hangat mike beralih memegang kening azrael membuat sang empu refleks memukul tangan mike.
"Lu apa apaan sih" Kesal azrael yg mengundang tatapan dari yang lain.
"Sakit? " Ucapan mike membuat Justin, gara dan risa langsung memandang ke arah azrael.
"Siapa yg sakit, ngaco lu dah lah gue mau pergi dulu, bi ini ya uang nya El pergi dulu" Tanpa menunggu respon dari mereka azrael pun pergi meninggalkan mereka.
"Kenapa mike? " Tanya Justin
"Demam" Jawab mike yg langsung beranjak dari duduk nya masuk ke dalam sekolah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
AZRAEL (TERBIT)
Roman pour Adolescents[Part tidak lengkap! Untuk kepentingan penerbit] Menjadi pemuda cupu Mati! Hidup lagi menjadi pria mafia. Mati! Hidup lagi menjadi pemuda yg selalu disiksa Mati! Hidup lagi menjadi pemuda penyakitan yg tidak di anggap oleh keluarga nya. Mati! ...