...
☘️ AZRAEL ☘️
Sudah tiga hari azrael tidak masuk sekolah dan saat ini dia memandang kosong kertas di tangannya.
"Kenapa az, kok ngelamun gitu, dan satu lagi kenapa kamu gk masuk ke kelas? " Tanya risa saat melihat teman anaknya itu terus melamun.
"Ah tidak ada bi, el cuman mau bilang aja"
"Bilang apa? "
"Kayaknya el mau pamit bi, el mau pindah sekolah tapi tenang aja kok bi el bakal sering datang kesini"
"Yaudah kalau itu keputusan mu"
"Kalau begitu el pamit pergi dulu ya bi, takut daddy nyariin bay bibi cantik" Azrael pun pergi dengan perasaan yg memang sakit.
Saat ini azrael sudah sampai di mansion terlihat daddy nya yg masih berada di mansion karena zio yg sedang sakit.
"Kenapa kau pulang apa kau bolos? Atau kau membuat ulah sampai di DO? " Pertanyaan itu keluar dari mulut Marley yg membuat langkah azrael terhenti.
"Tidak, dulu memang saya seburuk itu, tapi alasan ku berada disini bukan karena itu, lebih baik anda baca saja ini" Ucap azrael yg memberikan surat itu pada Marley.
Tanpa menunggu azrael pergi ke kamarnya.
Marley terdiam saat membaca surat itu,
_azrael Dreyfus resmi di keluarkan karena bayaran spp yg menunggak dan sudah beberapa kali alpa_
Ya kira kira seperti itu lah yg tertulis di dalam kertas putih itu.
Apa Marley merasa bersalah?
Tentu saja tidak!
Dia membuang kertas itu sembarang arah lalu bangkit dan pergi ke ruang kerjanya.
Azrael memandang sebuah kotak yg berisi uang dan beberapa kartu.
"Apa gue pergi aja ya darisini? Terus gue jalanin kehidupan baru lalu bahagia, gue cari pekerjaan udah deh...... "Monolog azrael dengan senyumannya.
Tapi senyuman itu luntur seketika saat mengingat sesuatu "........ Tapi kalau gue pergi darisini gue gak bakal tau alur novel itu berubah atau tidak, dan az pasti bakal marah sama gue karena lepas tanggung jawab terhadap zio"
Azrael benar-benar terdiam dengan pikiran berkecamuk.
"Ah sudahlah lebih baik gue sekarang siap siap lalu cari kerja, daripada nanti gue mumet di mansion mulu"
Azrael pun bersiap siap, sekarang dia sudah rapi dengan hoodie birunya dan jangan lupakan celana di atas lututnya.
"Njirlah nih anak ternyata imut juga"
"Eum kira kira gue harus kerja apa ya? Gue heran kenapa juga sih nih keluarga gk pernah ngasih si az uang, mana spp juga kagak di bayar, kaya iya tapi pelit awas aja kuburannya sempit" Keluar sudah kejulidan azrael.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZRAEL (TERBIT)
Teenfikce[Part tidak lengkap! Untuk kepentingan penerbit] Menjadi pemuda cupu Mati! Hidup lagi menjadi pria mafia. Mati! Hidup lagi menjadi pemuda yg selalu disiksa Mati! Hidup lagi menjadi pemuda penyakitan yg tidak di anggap oleh keluarga nya. Mati! ...