bab 4

91 10 2
                                    

Matahari kini berada diatas kepala, cuaca hari ini panas bahkan jalanan pun menguap karna terlalu panasnya cuaca.

"Mana, nih. Yang katanya mau neraktir kita?" Tanya pemuda berkemeja biru

Pemuda yang ditanya mengendikkan bahunya, "kayaknya nanti dateng bareng, bang jihoon deh." Jawabnya

"Kalian udah nunggu, lama?"

Tanya pemuda yang baru saja mendudukan dirinya di sofa.

"Bang, suk. Lo terlalu cepet dateng kesininya, yang lain aja belum pada dateng." Ujar pria mungil didepannya

Hyunsuk terkekeh, "Iya kah? Kayaknya kalian yang terlalu gasik."

"Kalo gue sih, gak usah diragukan lagi. Karna gue emang udah dari pagi, disini."

Ya, iyalah. Orang yedam keponakannya yang punya kafe.

"Bang, gue dapet Rekomendasi tempat wisata dari temen kampus gue."

Hyunsuk yang sedang menyantap cemilan mencondongkan tubuhnya ke mashiho, yedam pun ikut mendekatkan tubuhnya pada pemuda yang satu tahun lebih tua darinya.

"Katanya sih, ini terletak disebuah pedesaan yang dekat dengan gunung. Pemandangannya bagus, udaranya bagus, bahkan desa itu punya danau yang jernih."

Hyunsuk menganggukan kepalanya, saat mashiho menjelaskan tentang sebuah hotel yang berada di Pedesaan.

"Cuman gitu doang?" Yedam menautkan kedua alisnya

"Ya gitu, terus lo maunya gimana dam?" Tanya mashiho

Yedam meyilangkan tangannya didepan dada, "Ya, minimal ada motor ATV, kalo gak, ada tempat wisata yang menguji nyali."

Hyunsuk dan mashiho saling bertatapan menahan tawa, "Emang, lo berani? Naik kora-kora aja, lo hampir nangis, dam."

Mashiho dan hyunsuk sangat puas melihat wajah kesal yedam.

"Wih, udah pada ngumpul ternyata." Atensi mereka teralihkan pada pemuda yang baru saja datang—kanemoto yoshinori—

Disusul dengan jaehyuk dan asahi, yang dibuntuti oleh doyoung dan junghwan. Kemudian mereka mengambil tempat duduk masing-masing.

"Kok pada ngaret? Pada habis nga-"

"ANNYEONG HASEYOO YOROBUNDEULL!!"

Perkataan yedam terpotong oleh jeongwoo dan haruto yang baru saja datang, dan disusul oleh junkyu dan jihoon yang berada tak jauh dari jangkauan mereka.

"Berisik."

Jeongwoo mendengus, "Apaan si, lo. So asik." Ia menatap tajam pemuda bermarga yoon itu.

Jaehyuk menatap tajam balik jeongwoo, "Dih, emang gue asik. Kenapa? Masalah?" Jaehyuk mulai memancing emosi jeongwoo

"Duduk." Singkat, jelas dan padat, namun mampu membuat nyali keduanya menciut.

Siapa lagi, kalo bukan park jihoon.

Kini mereka duduk di kursi masing-masing, yang telah disediakan khusus untuk mereka berduabelas. Suasana hening, tidak ada yang berani membuka suara. Entah itu karna atmosfer disekitar mereka yang terasa dingin, yang membuat mereka canggung.

"Pada canggung amat, kayak debat capres aja."

Asahi membuka suara, memecahkan keheningan yang ada.

"Jadinya, gimana?" Tanya jihoon seraya menatap wajah kesebelas temannya secara bergantian.

"Gue sih, ngikut aja." Sahut junkyu,

Hyunsuk berdeham mengalihkan atensi mereka semua, "Gimana kalo kita ke tempat yang direkomendasiin sama temennya, mashi."

Kini mereka mengalihkan atensi mereka ke arah mashiho, yang sedang menjadi perhatian kini berkutat dengan ponselnya, entah apa yang mashiho cari. Hingga akhirnya ia menunjukan sebuah Hotel yang terlihat mewah yang berada di antara pohon-pohon menjulang tinggi.

Terlihat menarik, namun agak horor menurut seseorang yang penakut.

"Gaada tempat lain apa, bang? Serem amat tempatnya, mana ditengah hutan lagi." Haruto ngeri membayangkan jika ia sampai disana, bagaimana jika ada hewan buas yang akan menerkam mereka? Bagaimana jika ada monster?

ah.. ayolah mana mungkin.

"Apasih, to. Lo penakut banget, mana mungkin ada hal-hal yang aneh disana. Temen bang mashi aja, dia pulang dengan sehat wal-afiat, tuh." Jeongwoo merasa haruto terlalu parno, sebenernya ia juga takut, tapi.. bukankah harus terlihat pemberani?

Mashiho mengangguk membenarkan perkataan jeongwoo, "Tempatnya dijamin aman, to. Dan hotel ini aja dapet nilai bintang lima, dari para pengunjung yang pernah kesana."

"Bang, menurut lo disana makanannya pada enak gak ya?" Tanya junghwan kepada doyoung.

Ia menggeleng pelan, "Gue aja gak tau, itu dimana. Coba lo tanya sama bang mashi."

Junghwan mengangkat tangannya, seperti seorang murid yang ingin menanyakan sesuatu pada gurunya, "Bang, gue mau nanya."

Kini mereka menatap teman bungsunya, mereka terkekeh melihat junghwan yang sangat Excited menanyakan sesuatu.

"Langsung ngomong aja hwan, gak usah angkat tangan segala." yoshi terkekeh setelahnya melihat kelakuan sang maknae.

"Kayak murid yang mau nanya sama gurunya tau gak sih, hwan." Jeongwoo tertawa seraya memegangi perutnya yang sakit.

"Emang lo sering nanya kalo guru habis ngejelasin, woo?" tanya jaehyuk

Jeongwoo menggeleng, "Enggak."

"Kenapa?" kini asahi yang bertanya

"Ngerti aja kagak," Haruto dan jeongwoo serempak

Tawa mereka meledak, Asahi sampai terguling dari kursinya saking ngakaknya.

"Lo mau nanya apa, hwan?" tanya mashiho

Kini tawa mereka semua mereda dan kembali fokus kepada junghwan.

"Makanan disana pada enak kan, bang? Gue takut makanannya gak enak."

"Nih, ya gue jelasin. Dari informasi yang gue dapet, disana punya makanan yang enak layaknya hotel bintang lima yang ada di kota. Dan tempatnya pun bagus, higenis dan terjaminlah. Bahkan kita bisa BBQan di danau yang letaknya gak jauh dari hotel, kita juga disuguhi pemandangan yang luar biasa." Mashiho mendesripsikan semua tentang Hotel yang akan mereka datangi.

"Harganya gimana?" Hyunsuk mengercitkan dahinya, Sebenarnya berapapun harganya ia mampu, tapi dengan fasilitas yang menurutnya sangat lengkap pasti harganya lumayan permalam.

"Harganya terjangkau, bahkan gak nyampe satu juta."

Semua tercengang dengan apa yang dikatakan oleh mashiho, dengan fasilitas yang lengkap seperti itu harganya tidak sampai 1 juta? bagaimana bisa? apakah pemiliknya tidak rugi?

Akan tahu reaksi teman-temannya, Mashiho dengan santai menganggukan kepalanya. Sebelumnya ia juga terkejut setelah membaca informasi yang ia dapatkan dari sang teman, jadi ia tidak terkejut lagi.

"Harganya mulai dari 400-700an permalam, sesuai dengan pengeluaran kita disana."

Kini mereka lebih tercengang lagi, setelah mendengar harganya.

"Beneran, shi?" jihoon masih tidak percaya.

Mashiho mengangguk untuk kedua kalinya.

Waahh pikir mereka.

"Gimana? Deal?" Hyunsuk meminta persetujuan.

Kalo menurut alasan pribadi sih, dia setuju. Kapan lagi coba ada hotel yang murah, tapi kayak hotel bintang lima yang selama ini ia datangi dan kunjungi.

Jadi ia setuju dengan hotel dan tempat wisata yang sahabatnya rekomendasiin, itung-itung pengalaman dan membayar rasa ingin tahunya terhadap hotel yang harganya terjangkau.

•~•~•~•

Gimana guys? Maaf klo gak jelas, tpi ini ide kayaknya bagus klo di tulis makanya aku tulis dan publik siapa tau bisa terbit wkwk

 Who is mafia? || Treasure Ft. Enhypen And Nct [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang