Hanya mereka berlima yang tersisa disini, entah lah.. tak ada yang berani membuka suara
Semuanya telah kacau, teman-temannya kini telah tewas dan tubuhnya tergeletak tak berdaya dengan kondisi yang sangat mengenaskan
Tak ada yang bisa mereka lakukan sekarang, selain terdiam kaku melihat apa yang telah terjadi.
Dengan tangan yang bergetar hebat, junkyu mencoba untuk melakukan sesuatu.
Tangannya mencoba untuk mengotak-atik aplikasi game itu hp nya.
Namun usahanya sia-sia.
Dengan tangan yang bergetar ia tak bisa menyelamatkan teman-temannya yang telah tewas
Kecewa pada dirinya sendiri, junkyu membantingkan hp nya ke lantai
PRANGG!!
"ARGHHH!! GAK GUNA?!!"
Mark, jaemin, jihoon dan juga jeongwoo terperanjat.
Jihoon menghampirinya, "Kyu.."
"Hoon gue gak guna, gue dokter. Tapi gue gak bisa nyelamatin nyawa mereka." kakinya berlutut pada lantai.
Jihoon terdiam, apa? Junkyu dokter? jadi.. selama ini junkyu beridentitas sebagai dokter?
"L-lo dokter?" junkyu mengangguk, membenarkan perkataan jihoon
"Seharusnya tadi kita gausah ngelakuin hal gila kayak tadi." junkyu beranjak berdiri
Mark mengangguk, "Bener, seharusnya kita gak usah bertindak gegabah kayak tadi."
Jaemin menelan ludahnya kasar, ia merasa bersalah. Seharusnya ia tak harus mengusulkan ide gila yang ada diotaknya, gara-gara kecerobohan dirinya banyak nyawa yang menjadi korban
"M-maaf.."
Jeongwoo menutup seluruh tubuh haruto yang dipenuh dengan darah itu menggunakan selimut hotel
Matanya mulai berkaca-kaca, dadanya terasa begitu sesak. Ia tak percaya harus melihat langsung kejadian mengerikan, yang dimana ia menjadi saksi kepergian temannya untuk selamanya
"Woo, kalo semisal gue pergi duluan, gimana?" haruto melontarkan pertanyaan yang menurut jeongwoo sangat aneh, temannya yang satu itu entah kenapa akhir-akhir ini selalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sangat konyol
Kenapa ia begitu pesimis?
"Ngomong apa si anjir? kalo ngomong tuh gak usah aneh-aneh bisa gak?" sarkas jeongwoo, jujur saja ia tak suka jika teman dekatnya seperti itu
Haruto tertawa melihat ekspresi jeongwoo yang terlihat kesal kepadanya, "Siapa tau gue duluan, woo. Kan kita gak bisa memprediksi kapan tuhan jemput, iyakan?" tanyanya seraya melirik jeongwoo
Haruto benar, tapi bisakah mereka semua hidup lebih lama lagi?
Setidaknya sampai mereka menemukan titik kebahagiaan mereka masing-masing.
"Gue punya hadiah buat lo, woo."
jeongwoo menoleh, kedua alisnya menyatu.
"Hadiah apa?"
Haruto menatapnya, "Lo gak tau besok hari apa?"
Jeongwoo berusaha mengingat, besok? kamis bukan?
apakah besok hari ulang tahunnya? tentu bukan, ulang tahun haruto sudah terlewat."Hari kamis?" jawab jeongwoo dengan ragu-ragu
haruto mendelik, "Parah bangett, ga inget besok hari apa." Wajahnya terlihat sedih, namun dibuat-buat
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is mafia? || Treasure Ft. Enhypen And Nct [End] ✓
Misterio / Suspenso❝Kalian gabakal tahu siapa dalang sebenarnya.❞