BAB 12 Pembelajaran pertama

51 12 0
                                    

Beeep beeep beeeep

Bel alarm berbunyi menusuk gendang telinga Liam. Ia berusaha bangun tidur tapi lembutnya kasur dan hangatnya selimut tidak membiarkan Liam untuk bangun pagi. Biasanya ibu Liam akan membangunnya pagi pagi sekali, tapi kedua orang tua Liam sedang pergi ke acara pernikahan di luar kota dan akan kembali nanti sore.

Liam segera bangun dari tidurnya dan mengalahkan rasa malas. Ia menuju ke arah kamar mandi sambil menguap. Mengambil handuk dan bersiap bersentuhan dengan air yang dingin.

Liam hanya butuh beberapa menit untuk mandi, setelah selesai mandi ia segera mengenakan seragam sekolah yang bertuliskan giantara nama kelasnya. Liam kemudian membuat sarapan telur goreng yang mudah dibuat, dan membuat teh untuk menghangatkan badannya pagi ini.

Ia segera menuju meja makan untuk sarapan. Tak lupa juga Liam memberi makan kucing pemberian kakeknya, kucing itu terlihat antusias dengan ikan yang diberikan Liam.

Hari ini adalah hari pertama pembelajaran di Melveron berlangsung. Ia segera menghabiskan sarapannya karena tidak ingin terlambat di hari pertama pembelajaran.

Bagaimanapun Liam harus bekerja keras saat ini jika ingin mengikuti pembelajaran. Karena itu setelah kekacauan kemarin Liam kembali keperpustakaan dan mengambil buku pengetahuan dasar tentang sihir. Ia membaca semua buku sebelum tidur karena itu Liam sangat mengantuk hari ini.

Kejadian penyerangan laba laba itu juga menimbulkan beberapa pertanyaan. Apa tujuan Kenzo dan Annelynee melakukan hal tersebut? Bagaimana Kenzo dan Annelynee membawa laba laba sebesar itu ke sekolah? Kenapa sekolah tidak diliburkan?

Liam akan berusaha mencari semua jawaban itu hari ini bersamaan dengan belajar semua pengetahuan sihir. Di tambah ia juga harus segera membangkitkan bakat sihir, Kenzo pasti masih memiliki dendam saat pertarungan sebelumnya.

________________

Pagi ini lorong sekolah terlihat sangat ramai, bahkan kejadian besar seperti kemarin tidak membuat mereka trauma atau takut pergi ke sekolah. Mereka semua terlihat biasa saja seperti tidak terjadi apa pun.

Liam melihat Lena yang sedang ke susahan dengan beberapa tumpuk buku tebal yang sepertinya akan dibawa ke perpustakaan.

"Kau kelihatannya sedang kesusahan." Ucap Liam berjalan di samping Lena.

"Bantuin kek." Ucap Lena sambil menatap Liam yang ada si sampingnya.

Liam mengambil beberapa tumpuk buku yang di bawa Lena. Mereka berdua pergi menuju ke perpustakaan sekolah pagi ini.

"Kau pasti bingung kenapa sekolah ini terlihat normal kan?" Tanya Lena yang dari tadi terlihat mengamati gerak gerik Liam.

"Kau benar benar mengerikan, bisa membaca pergerakan orang."

Lena kembali menoleh pada Liam yang sedang berjalan. "Dari tadi kau memperhatikan sekitar, bahkan anak anak yang lalu lalang juga kau lihat ekspresinya. Di sekolah mu yang sebelumnya juga pasti akan diliburkan jika ada kekacauan seperti kemarin. Tapi sekolah ini tidak kan." Lena kembali berjalan mendahului Liam.

"Sekarang aku tahu kenapa Reno menyebutmu stalker."

Lena menghela nafas. Ia terlihat kesal ketika mendengar nama dari salah satu mereka. "Ini masih pagi Liam, jangan meniru Reno."

"Maap." Jawab singkat Liam.

"O iya, waktu penyerangan laba laba kau kemana saja?" Tanya Lena.

"Ke kamar mandi."

"Bohoooong. Ada bebas luka di leher dan kepalamu. Kau pasti bertarung dengan Kenzo atau anak danarka yang lainnya di suatu tempat."

"Bisa berhenti menebak, aku sedikit takut sekarang."


Nyasar ke sekolah sihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang