BAB 36 Desa kurcaci part 2

16 6 0
                                    

"Panjang ceritanya.Tapi sekarang, aku adalah kepala desa baru di Desa Kurcaci." Ucap Alex membusungkan dadanya dengan bangga.

Liam dan Shery masih melemparkan pandangan satu sama lain.

"Kalian tidak usah iri, aku tahu pencapaian ku cukup mengejutkan. Padahal 2 jam yang lalu aku hanya seorang anak polos tidak berdaya, sekarang aku menjadi pemimpin dari makhluk yang kecil dan perkasa." Kata Alex, berpidato layaknya seorang kepala desa korup.

Pidato kecil Ales mendapat sambutan yang hangat dan tepuk tangan dari para kurcaci. Mereka semua bersorak menatap kagum Alex, seperti seorang anak kecil yang mendapat giveaway ponsel dari artis.

"Hidup kepala desa."

"Hidup kepala desa."

"Hidup kepala desa."

Mereka terus bersorak. Sambil menaiki kucing, para kurcaci membentuk membentuk lingkaran dengan Alex yang ada di tengah. Mereka menari sambil meneriakkan kata kata yang sama. Sedangkan Alex cengengesan melihat para kurcaci begitu patuh padanya. Liam dan Shery melihatnya seperti ritual pengorbanan.

"Baru 2 bulan jadi kepala desa aja bangga." Kata Liam sambil menatap sinis.

"Jadi kepala desa maling lagi, sombong amat." Tambah Shery mengangguk setuju dengan kata-kata Liam.

"Woi! Aku baru 2 jam jadi kepala desa, kok jadi 2 bulan. Lagi pula apa kalian tidak bisa membiarkan teman kalian senang sebentar? Walaupun jadi kepala desa maling sih. Tapi itu tetap pencapaian kan?" Mendengar Alex, Shery dan Liam menggelengkan kepala secara bersamaan. Mengingat para pencuri kecil itu sudah menyusahkan banyak orang. Menjadi pemimpin dari komplotan penjahat kecil tentu bukan sebuah pencapaian.

Alex menghela nafas panjang, lalu tersenyum lebar. "Akan aku ceritakan kisah ku yang heroik ini. Jadi ayo pergi ke Desa Kurcaci di depan sana. Tempat ini hanya hutan jamur cahaya." Alex melangkah lebih dulu ke depan diikuti prajurit kecil setianya.

Liam dan Shery tidak punya pilihan lain selain mengikuti Alex. Bagaimanapun juga mereka masih penasaran dengan apa yang terjadi. Selain itu, ini juga akan menjadi petunjuk bagi Shery untuk mencari kalung pemberian ibunya yang hilang. Dan kesempatan bagi Liam juga untuk mencari dompetnya yang hilang, saat hari pertama masuk sekolah.

Mereka terus berjalan menyusuri jalan setapak di tengah hutan jamur cahaya. Tak lama kemudian mereka sampai di desa. Berbeda dengan tempat sebelumnya yang penuh jamur. Tempat ini lebih di dominasi padang rumput yang luas dan beberapa jamur setinggi 2 meter dengan pintu di batangnya.

Mereka juga melihat para kurcaci dan banyak kucing sedang melakukan berbagai aktivitas di desa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka juga melihat para kurcaci dan banyak kucing sedang melakukan berbagai aktivitas di desa. Ada yang bermain di jembatan kayu, menyirami jamur, memberi makan kucing, menanam bunga, dan berbagai aktivitas lainnya.

Liam dan Shery juga sedikit terpukau melihatnya. Mereka terlihat seperti raksasa yang berjalan di tengah arsitektur mini buatan kurcaci. Ada  beberapa meja dan kursi kecil, taman bunga kecil,  bahkan mereka juga menggunakan barang curian sebagai hiasan, seperti jam tangan yang di tempel di atap jamur sebagai penanda waktu desa, garpu untuk membajak tanah, sendok menjadi pagar, dan masih banyak barang lainnya yang tersebar.

Nyasar ke sekolah sihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang