Em7 \\ she was the one who saw him in her dream

586 125 38
                                    

SEMESTER pertama selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEMESTER pertama selesai. Telah Jaehyun ikuti seluruh rangkaian perkuliahan yang ada. Tidak pernah mengosongkan presensi dengan alasan apa pun; memenuhi tugas-tugas tanpa terlambat sekali pun; mengisi waktu luang dengan menghadiri berbagai prosiding;

dan, seperti pesan seseorang, Jaehyun makan dengan baik juga tidur dengan nyenyak.

Libur semester diisi dengan kegiatan asrama yang sekian banyak jumlahnya. Pulang ke kotanya hanya sebatas menjadi angan-angan belaka.

Tak masalah, Jaehyun bisa melewati itu, meski ada sudut-sudut hati yang mengaku kerap merindu.

Memasuki semester dua, masa di mana Jaehyun mulai menjemput kesempatan bergabung di sebuah komunitas mahasiswa internasional di kampusnya, masa di mana ia telah banyak memiliki kenalan dan teman dekat yang siap mengajaknya keliling Belanda kapan saja ....

"Aku agak sedikit sibuk. Akan kuhubungi lagi nanti."

... merupakan masa di mana ia hanya sibuk dengan dunianya sehingga mengabaikan sang kekasih nun jauh di sana menjadi hal yang kerap ia lakukan.

Tidak. Bukan hanya Jaehyun. Kekasihnya pun sama sibuk.

Telepon yang Jaehyun putus sepihak malam ini adalah suatu bentuk amarah setelah beberapa panggilannya untuk perempuan itu diabaikan, setelah beberapa pesan yang ia kirimkan pada perempuan itu didiamkan.

Bukan hanya sehari-dua hari, tapi berhari-hari bahkan pernah sampai dua minggu, mereka baru bisa kembali saling menghubungi.

Memang, Jaehyun telah mengerti benar bahwa genggaman hangat dan pelukan erat di bandara kala itu adalah bentuk sebuah rasa yang masih dimiliki Rose untuknya, seberapa besarnya, Jaehyun tidak tahu.

Jaehyun membawa pengertian itu kemari, lalu mencoba mengisi kembali perasaannya teruntuk Rose yang sempat dinyatakan habis.

Pernah berhasil terisi, pernah pasang lagi.

Namun, tidak pernah penuh, tidak pernah mengambisi.

Seiring waktu berjalan, seiring kesibukan menjadi alasan klasik keduanya kesulitan untuk bisa saling berhubungan, seiring Rose menjadi bintang yang semakin gemerlapan,

maka, sudah bukan hal yang patut dipertanyakan apabila perasaan Jaehyun kepada perempuan itu kian menyusut, surut, dan pada akhirnya kembali menjadi sesuatu yang alakadar.

Serta, barangkali kini sudah hampir menemui titik penghabisan;

sehingga Jaehyun mulai memikirkan kata pisah; mulai bekerja sambilan untuk mengganti uang pemberian Rose yang ia pakai selama di sini, ketika nanti mereka betulan berpisah; mulai mengacaukan pola makan dan pola tidur; dan bahkan mulai melirik sosok perempuan cantik yang ada di dekatnya.

Sampai suatu hari, Jaehyun menerima sebuah panggilan suara.

"Aku sudah sampai di Belanda."

Terburu-buru meninggalkan kelasnya, menaiki sepeda, mendatangi bandara, lalu menghampiri perempuan yang hampir setahun tak ia jumpa.

Perempuan itu duduk di sebuah kursi, mengenakan syal, topi, dan kacamata hitam. Aura seorang bintang besar telah menyala-nyala terang sehingga Jaehyun tidak butuh waktu lama untuk bisa menemukannya di keramaian. Sudah bisa ia tangkap silaunya, bahkan dari kejauhan.

Rasanya seperti mimpi.

Di tengah kesibukannya, Rose benar-benar hadir di Belanda.

Menampar habis-habisan asumsi Jaehyun bahwa sebagaimana ia, perasaan perempuan ini padanya pun nyaris tiada; sebab nyatanya, di tengah keputusasaan akan sebuah hubungan, Jaehyun kembali bisa meraba sepasang tangan,

"Mengapa nekat ke sini?"

berjongkok di hadapannya, menatap sepasang mata indah yang tidak lagi terhalang apa-apa, juga menerima seulas senyum manis dari sepasang bibir yang bicara bahwa,

"Aku meridukanmu."

menyentuh wajah jelita kekasihnya lantaran masih tak percaya bahwasanya apa yang dilihat dan didengarnya sekarang adalah nyata.

"Aku melihatmu di mimpiku, Jaehyun. Banyak kali, aku memimpikanmu. Kurasa, aku tidak bisa menahannya lagi. Aku benar-benar merindukanmu, jadi aku kemari."

Nyata sungguh bahwa sampai di sini, masih tidak ada yang habis. 

Rose masih menyayanginya. 

Maka, Jaehyun kemudian kehilangan kata beserta seluruh isi kepala, sehingga yang sanggup ia lakukan sekarang hanya dua: 

memeluk perempuannya dan memadamkan bola mata.

[]

                []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Em7
\\ she was the one who saw him in her dream \\



[SERENADE IN E MINOR]
by linasworld

***


notes:
kalian berharap apa di work ini?

:')

SERENADE IN E MINOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang