Em 9 \\ they were the ones who love each other in sadness

427 104 56
                                    

BANGKU ruang persidangan, banjar kanan, baris paling belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BANGKU ruang persidangan, banjar kanan, baris paling belakang. Titik paling sudut ialah tempat di mana Jaehyun duduk setelah sempat singgah di rumah untuk menyantap semangkuk sup buatan sang ibu yang tak selezat biasa, setibanya ia di kotanya.

Belanda ditinggalkan, seminggu setelah sebuah kekacauan. Juga, setelah ia mencoba menjalani kehidupan normal, namun gagal.

Flat, sepeda, toko sandwich, jalan raya, bahkan selembar jendela. Semua mendadak punya kemampuan berbicara, lebih berisik ketimbang mulut para manusia, mengajak Jaehyun berbincang-bincang pasal hari-hari lega bersama kekasihnya.

Maka, ruang persidangan adalah tempat terbaik bagi Jaehyun sekarang.

Keputusan pengadilan untuk perempuan yang duduk di bangku terdakwa, di depan sana, atas kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang yang dilakukannya, berbunyi masa tahanan sekaligus rehabilitasi selama dua tahun, diberlakukan remisi dengan persyaratan tertentu.

Ketuk palu.

Yang mulia hakim beserta jajarannya meninggalkan kursi singgasana.

Ruang sidang mulai dipenuhi celoteh para manusia dan juga kerlap-kerlip lampu blitz kamera peliput acara.

Berisik luar biasa.

Namun, Jaehyun hanya bergeming di tempatnya.

Seolah-olah ini merupakan tempat paling sunyi yang pernah ia kunjungi. Seolah-olah di sini, hanya ada ia dan sosok perempuan berbalut seragam tahanan yang pasrah dirinya diarak petugas kepolisian meninggalkan kursi terdakwa.

"Sialan! Dasar anak tidak tahu diuntung! Bagaimana bisa kamu mengacau setelah dua puluh tahun lebih aku merawatmu, Sialan?! Sekarang, bagaimana aku? Katakan bagaimana aku harus hidup kalau kamu masuk penjara?!! Arghh!!!"

Sampai suatu masa, terbingkai oleh mata Jaehyun satu manusia lain. Seorang wanita paruh baya berlarian, berusaha menjangkau tubuh perempuan yang hanya diam kala seragam tahanannya ditarik hingga lepas kancing atas dan rambut panjangnya dijambak hingga rontok beberapa utas.

Jaehyun hampir meninggalkan bangku. Ingin hati menyeret wanita minim etika yang menyebut dirinya seorang ibu.

Namun, pergerakan Jaehyun tidak lebih cepat dari para petugas keamanan. Bangku memang ditinggalkan bokongnya, tetapi kakinya masih menapak di lantai yang sama.

"Argh! Dasar anak sialan!"

Pada akhirnya, Jaehyun hanya menjadi bagian dari mereka yang sebatas menyaksikan secara langsung kejadian pemicu banyak spekulasi orang-orang sehingga headline "Aktris R Positif Narkoba, Diduga Tertekan karena Menjadi 'ATM Berjalan' Ibunya" tayang di mana-mana dan dihujani ketikan komentar jahat dari jari para manusia yang menganggap diri mereka suci.

SERENADE IN E MINOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang