Tugas Kelompok

138 12 1
                                    

Cr by pinterest

Capek itu disaat kita terluka tapi dipaksa untuk terlihat baik-baik aja

🦋 Happy Reading 🦋

Retta jadi kikuk sendiri dia bingung harus mengambil minuman yang mana, tapi tiba-tiba saja Advar langsung meminum minuman yang dia sodorkan kepada Retta.

"Kalau gak niat ngasih, mending gak usah deh," cibir Retta sembari mengambil minuman yang di sodorkan Aidan dan langsung meneguknya.

"Thanks ya bekicot," ujarnya lagi yang dibalas anggukan kepala oleh Aidan.

"Ehh singa, tadi kan lo bilang kita ngerjain tugas di rumah lo, emangnya alamat rumah lo dimana? entar gue tersesat lagi."

"Jalan melati nomer 08," jawab Advar singkat padat dan jelas.

Retta membulatkan mulutnya mengerti, dia pun kembali fokus dengan makanannya.

***

Siang ini Retta sudah siap untuk berangkat ke rumah Advar, dan karena hari ini weekend, jadi dia akan menikmati perjalanannya.

"Mau kemana kamu?" tanya Rayyan yang sedang duduk di ruang tengah.

"Kerja kelompok," ketus Retta.

"Tiga hari lagi papah dan Tante melati akan melangsungkan pernikahan, jadi papah harap kamu bisa terbiasa dengan kehadiran mereka di sini."

"Aku gak perduli."

"Retta!! Stop bersikap kekanak-kanakan seperti ini, seharusnya kamu bisa bersikap dewasa, karena ini juga demi kebaikan kamu."

Retta tertawa sinis, "kebaikan apa maksud papah?" tanyanya.

"Jika papah sudah menikah dengan Tante Melati, kamu bisa mendapatkan kasih sayang seorang ibu lagi Retta," paparnya.

"Aku gak butuh pah, lagi pula aku udah terbiasa hidup tanpa kasih sayang mamah sama papah, jadi itu semua udah gak berarti lagi buat aku." Retta berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya disaat dia memaparkan isi hatinya kepada sang ayah.

Rayyan tak bisa berkata apa-apa lagi setelah mendengar ucapan anaknya.

"Intinya kamu gak boleh jahat lagi sama Tante Melati, karena sebentar lagi dia akan resmi menjadi keluarga kita."

Setelah mengatakan itu Rayyan pergi meninggalkan Retta sendiri.

Setetes air mata meluncur dari pelupuk matanya namun Retta buru-buru menghapusnya dengan kasar.

"Dasar cengeng," ucapnya pada diri sendiri.

Retta pun mulai melangkahkan kakinya keluar dari rumah dan langsung masuk ke dalam mobil pribadinya yang dibelikan sang ayah menuju rumah Advar.

***

Tok tok tok

"Asalamualaikum."

Ceklek

Wanita paruh baya yang sedang maskeran keluar dari dalam rumah Advar.

ADTA (Advar & Retta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang