Hancur, namun harus terus bersyukur.
Rapuh, namun dipaksa utuh.
Rumit, itulah kisah gue.
🧸 Zaretta Savina Aletta 🧸
Hidup bukan selalu tentang kebahagiaan, tetapi perjalanan yang harus diperjuangkan.
-Advar Dafa Adzriel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Izinkan aku mencintaimu dengan segala kekuranganku.
Happy Reading
"Anjing! Kenapa hati gue panas ngeliat dia sama cowok lain?" Advar terus saja mengumpati dirinya sendiri.
Di saat pulang sekolah Advar tidak sengaja melihat Retta pergi bersama cowok lain, dan karena itu sekarang Advar jadi uring-uringan tidak jelas.
"Sialan!!"
"Mana mungkin gue suka sama cewek kayak gitu!"
"Argh setan!!!"
"Sialan lo Retta!!"
Padahal kalau suka mah ngaku aja bang:)
Advar mengambil foto Nayla dan mengusapnya, hatinya berdenyut nyeri mengingat kepergian sang gadis yang sangat tragis.
Bahkan dulu Advar telah berjanji di samping pusara Nayla, jika dia akan tetap mencintai gadis itu untuk selamanya, tapi sekarang, kenapa semuanya jadi berantakan? Seorang Zaretta berhasil memporak-porandakan hati Advar, dan mendobrak masuk kedalam hati cowok itu.
"Maafin aku Nay, maafin aku yang gak bisa nepatin janji aku sama kamu," lirih Advar memeluk foto itu.
"Sayang!! Turun ke sini bentar!!" teriak sang ibu membuat Advar segera beranjak pergi menemuinya.
"Kenapa mah?" tanya Advar saat tiba dihadapan sang ibu.
"Kamu bisa gak nganterin kue kerumahnya Retta?"
"Buat apa sih mah, gak usah lah."
Plak
Dina menabok lengan anaknya pelan, "kok kamu gitu sih, mamah kan cuma pengen Retta nyobain kue buatan mamah," cemberutnya.
"Yaudah iya, aku anterin deh," ucap Advar pasrah membuat senyum terbit diwajah sang ibu.
"Nah gitu dong," ucap Dina menepuk pucak kepala anaknya, "yaudah kamu siap-siap dulu ya, mamah mau nyiapin semuanya," sambungnya.
***
Tok tok tok
Advar mengetuk pintu rumah Retta yang keliatan sepi.
Ceklek
Seorang gadis berkacamata bulat membukakan pintu rumah Retta.
