🦋 Happy Reading 🦋
"Lo?" ucap keduanya kompak.
"Lo ngapain ada disini Tata?" tanya cowok tersebut.
"Gu-gue gabut aja," jawab Retta gugup.
"Kalian udah saling kenal?" tanya Saras yang sejak tadi diam.
"Maksud mamah?" Retta menatap sang ibu dengan kerutan di dahinya.
"Bentar-bentar, dia nyokap lo?" Rega menatap Retta dengan pandangan yang sulit diartikan.
Gadis itu menganggukan kepalanya pasrah, "iya," ucapnya.
"Shit, anjing!" umpat Rega membuat Rendi memelototkan matanya.
"Rega, jaga ucapan kamu, sangat tidak sopan!" tegur Rendi dengan wajah tegasnya.
"Tata, lo tau dia siapa?" tunjuk Rega kepada Saras, "dia calon ibu tiri gue!" tekannya.
Deg
"Rega!! Jaga sikap kamu itu!!" Rendi tidak terima anaknya itu bersikap kasar kepada calon istrinya.
"Argh sialan!!"
Rega langsung pergi dari sana dengan wajah yang prustasi, "kenapa harus kayak gini?" gumamnya.
"Ekhem, sayang kenalin dia calon papah tiri kamu," ceplos Saras menampilkan senyum manisnya.
"Sayang? Gue gak salah denger mamah ngakuin gue sebagai anaknya," batin Retta getir.
"Oh i-iya." Retta langsung menyalimi tangan calon papah tirinya itu.
Gadis itu sudah mengenal Rendi, karena sewaktu SMP dia sering bermain di rumah Rega.
"Yaudah sayang mamah pamit dulu ya, soalnya masih banyak urusan." Saras mengusap pundak anaknya, seolah-olah mereka sangat dekat, "yuk mas," lanjutnya menatap Rendi.
"Retta, om pamit dulu ya," ucap Rendi yang dibalas anggukan kepala oleh Retta.
Gadis itu menatap sendu kepergian keduanya, "mamah cuma pura-pura, dia gak beneran sayang sama gue, miris," tuturnya pilu.
***
Rega menendang kerikil yang ada di pinggir danau.
"Gue gak terima sama takdir yang Tuhan kasih sama gue, kenapa harus takdir kayak gini yang gue dapetin!!" teriaknya.
"Orang yang gue cintai, sebentar lagi bakal jadi adik tiri gue."
"Kenapa takdir gak pernah adil sama hidup gue!! Kenapa?!"
"Rega?" panggil seorang gadis berdiri di belakang Rega.
Dug
Ketika Rega berbalik gadis itu langsung memeluk tubuh Rega, "gue seneng banget, karena bentar lagi gue punya kakak," tuturnya.
Hati Rega teriris mendengar ucapan gadis itu, "sebahagia itu?" tanyanya.
Retta melepaskan pelukannya dan menatap wajah Rega tulus, "ya iyalah, gimana gue gak seneng, kalau calon kakak tiri gue itu lo," ucapnya, "sekarang kita bakal lebih deket lagi deh, seneng banget gue," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADTA (Advar & Retta)
Short StoryHancur, namun harus terus bersyukur. Rapuh, namun dipaksa utuh. Rumit, itulah kisah gue. 🧸 Zaretta Savina Aletta 🧸 Hidup bukan selalu tentang kebahagiaan, tetapi perjalanan yang harus diperjuangkan. -Advar Dafa Adzriel