Jangan lupa pencet tanda vote nya guys🥰
🦋 Happy Reading 🦋
Advar berlarian di koridor rumah sakit, hatinya tidak karuan ketika mendapatkan kabar bahwa Retta mengalami kecelakaan.
Dia berdiri tepat di depan pintu UGD, nafasnya memburu karena terus berlarian, cowok dengan seragam sekolahnya itu mengacak rambutnya prustasi.
Bugh
Dia meninju tembok yang ada di sampingnya, "gue brengsek banget, argh!"
Seorang dokter keluar dari ruang UGD, Advar langsung menanyakan bagaimana keadaan Retta, sang dokter menjawab jika keadaan Retta tidak terlalu parah, dan itu membuat hati Advar lega.
"Dokter bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya seorang pria paruh baya yang tiba-tiba saja datang bersama seorang wanita yang sangat Advar kenali sampingnya.
"Maaf, nama anak bapak siapa?" tanya dokter yang menangani Rega dan Retta.
"Rega dok, Rega anak saya."
"Maaf pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun sepertinya tuhan berkata lain, anak bapak tidak bisa kami selamatkan karena luka ditubuhnya sangat banyak, apalagi benturan di kepalanya cukup parah," jelas sang dokter. "Kalau begitu saya permisi dulu," pamitnya.
Mata Rendi memanas tubuhnya luruh begitu saja ke lantai, anaknya telah pergi meninggalkannya.
"Mas! Kamu kuat mas, Rega pasti udah tenang di sana," ucap Saras memeluk suaminya yang sedang rapuh.
"Mas? Sebenernya apa hubungan nyokap nya Retta sama bokap nya Rega?" pikir Advar heran.
"Maaf Tante, apa Tante gak mau melihat anak Tante di dalam?" tanya Advar membuat Saras menoleh kearahnya.
"Ayok mas kita harus kuat demi anak kita." Saras membantu Rendi berdiri dan bersiap masuk kedalam ruang UGD.
Deg
"Anak kita? Maksudnya apa?" batin Advar bertanya-tanya. "Maaf Tante, kalau boleh tau Rega itu siapanya Tante?" ucapnya.
Saras berbalik mengerutkan keningnya tak mengerti, "dia anak saya, bukannya kamu menyuruh saya untuk menemuinya?" jawabnya.
"Maksud saya Retta, Tante."
Mata Saras melebar mendengar nama putrinya disebut, "maksud kamu?" tanyanya.
"Retta juga mengalami kecelakaan, dia dan Rega berada di mobil yang sama," jelas Advar membuat tubuh Saras terhuyung ke belakang untung saja Rendi menahannya.
"Kamu jangan bercanda."
"Saya gak bercanda Tante, Retta memang mengalami kecelakaan dan sekarang dia sedang berada di ruang UGD."
Saras langsung berlari masuk kedalam ruang UGD, dia melihat tubuh Retta terbaring lemah di atas brankar, sebagai seorang ibu tentunya Saras merasakan sakit melihat anaknya seperti ini. Dia menggenggam tangan Retta yang dipasangi selang infus, wanita itu mengecup singkat tangan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADTA (Advar & Retta)
Historia CortaHancur, namun harus terus bersyukur. Rapuh, namun dipaksa utuh. Rumit, itulah kisah gue. 🧸 Zaretta Savina Aletta 🧸 Hidup bukan selalu tentang kebahagiaan, tetapi perjalanan yang harus diperjuangkan. -Advar Dafa Adzriel