Cr by pinterest
Denganmu semua rasa ku menjadi sempurna, tapi denganmu juga membuat aku merasakan luka.
Happy Reading
Pagi-pagi sekali Retta sudah berada di rumah Rega, sejak tadi gadis itu sibuk menyiapkan segala kebutuhan tuannya.
"Tata!! Dasi gue gak ada, cariin dong!!" teriak Rega.
"Dari tadi dasinya ada di atas kasur, matanya kemana aja sih, gak bisa liat apa dasi segede gini?" gerutu Retta.
"Udah ketemu belum?" tanya Rega yang baru keluar dari dalam kamar mandi.
"Nih, orang dari tadi dasinya ada di situ," tunjuk Retta ke atas kasur, " mata lo rabun ya?!" tanyanya.
"Sewot banget lo! Gak usah protes dong, kan lo asisten gue."
"Iyain deh."
"Pasangin dasi gue!" titah Rega menyodorkan dasi kehadapan Retta.
"Dih, ogah! Pasang aja sendiri, lo punya tangan, kan?"
"Tata!! Mau gue potong gajih lo hah?"
"Jahat banget sih ngancamnya, yaudah sini, gue cekek mampus lo!" Dengan terpaksa Retta mulai memasangkan dasi Rega.
Cowok itu tersenyum senang bisa melihat wajah Retta sedekat ini, "cantik," pujinya dalam hati.
"Beres," ucap Retta bangga.
"Yaudah yuk berangkat!" Rega menarik tangan Retta dan menggandengnya, "Gue anterin Lo ke sekolah," lanjutnya membuat Retta menoleh.
"Gue bawa mobil anjirr!"
"Simpen aja mobil lo disini, sekarang lo bareng sama gue naik motor!" tegas Rega tak ingin ada penolakan.
Karena tidak mau mencari ribut, Retta pun setuju dengan ajakan cowok itu.
***
"Es neng nong, kemana aja lo? Baru keliatan," celetuk Aidan saat melihat Retta berjalan di koridor.
"Hibernasi gue, lagian lebay banget lo, baru juga sehari gue gak sekolah," jawab Retta kalem.
"Gue tuh bukan lebay tapi perhatian." Aidan menepuk dadanya bangga.
"Gua gak butuh perhat—" ucapannya terpotong karena tiba-tiba saja Advar datang dan menarik tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADTA (Advar & Retta)
Short StoryHancur, namun harus terus bersyukur. Rapuh, namun dipaksa utuh. Rumit, itulah kisah gue. 🧸 Zaretta Savina Aletta 🧸 Hidup bukan selalu tentang kebahagiaan, tetapi perjalanan yang harus diperjuangkan. -Advar Dafa Adzriel