Males

7 2 0
                                    


"Eh tunggu dulu Kay kan... Enggak boleh keluar malem. " ucap Vanya dan seketika yang lain diam dan tubuhnya seakan-akan lemas.

"Pupus deh harapan kita buat Kay kembali. " ucap Thio lemas.

"Gimana dong. " ucap Bima.

                               .......

Kay sedang rebahan di kasur nya sambil senyum-senyum sendiri.

"Akhh tadi itu beneran di peluk ya bukan mimpi kan. " ucap Kay dan mencoba mencubit pipinya.

"Auw sakit. Berarti tadi itu beneran ya. Akhh. Senengnya. " ucap Kay dan berguling-guling di kasurnya.

"Eh tunggu-tunggu tadi bilang apa seneng, whatt apaan sih lo Kay hilangkan pikiran aneh mu itu oke. "

"Kok gue kayak seneng banget ya, apa jangan-jangan. Oh My God. Gak mungkin gak mungkin. " ucap Kay.

"Tapi gak papalah ya kalo gue seneng kan wajar gue seneng. Cewek mana sih yang gak seneng dipeluk sama cowok. Akhh. " ucap Kay dan berguling-guling lagi.

Ceklek

"Cie cie ada yang lagi seneng tuh. " ucap Ryan yang baru memasuki kamar Kay dan duduk dipinggiran kasur Kay.

"Eh Kak Ryan ngagetin aja sih. " ucap Kay.

"Biarin abisnya kamu juga suka kayak gitu ngagetin kayak setan. " ucap Ryan.

"Eh malah disamain sama setan lagi." kesal Kay.

"Oy ya Kak. Makasih loh Kak udah ngasih tau dan gara gara kakak aku jadi berani minta maaf. Sekali lagi makasih ya kakak ku sayang. " ucap Kay sambil memeluk Ryan.

"Kamu sehat kan dek? " tanya Ryan dan menyentuh jidatnya Kay.

"Ih kakak apaan sih. Orang aku sehat kok. " kesal Kay sambil menyilangkan tangannya di dada dan tak lupa dengan bibir yang mengerucut.

"Iya iya sama-sama adek ku sayang. Kamu kalo cemberut jadi tambah gemes deh" ucap Ryan dan menyubit pipi Kay.

"Ah kakak bisa aja ngebujuknya. " ucap Kay dengan wajah yang memerah.

"Beneran kok dek. "

"Eh tunggu-tunggu kamu demam dek kok wajah kamu merah sih. " ucap Ryan.

"Ihh kakak. Tau ah ngambek aku. " kesal Kay dan Ryan tertawa keras saat melihat Kay.

"Kak." panggil seseorang dan masuk kedalam kamar Kay.

Terlihat seorang anak laki-laki yang kira-kira berumur delapan tahunan memasuki kamar Kay.

"Eh Affa, kamu mau kemana kok udah rapi kayak mau pergi aja. " ucap Kay.

"Hehe iya kak aku mau pergi sama papa mama. " ucap Raffa. "Oh ya kak papa sama mama nyuruh kak Kay sama kak Ryan kebawah tuh. " lanjut Raffa.

"Kok gak ngasih tau dulu sih. " lirih Kay.

Kay segera turun kebawah dengan tergesa-gesa dan terlihat orang tua nya sudah rapi dengan koper besar berada di samping keduanya.

"ma pa. " panggil Kay lirih.

"Kay. " ucap Winda.

"Mama sama papa mau kemana? Kok gak ngasih tau Kay dulu sih. " tanya Kay.

"Maaf ya sayang papa sama mama harus pergi mendadak ada yang harus papa urus diluar kota. " ucap Winda menjelaskan.

"Aku ikut. " putus Kay dan Winda menggeleng yang membuat Kay pasrah.

Kenapa Aku?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang