"Udah ya non jangan nangis lagi. " ucap Bi Inah menenangkan Kay yang berada dipelukannya sambil mengusap punggung Kay yang masih menangis terisak.
"Kok kak Ryan ben-tak K-Kay sih hiks. "-Kay.
"A-apa Kay na-kal ba-nget ya. Dan g-gak bi-sa ja-di ade yang ba-ik buat kak Ryan. " ucap Kay yang masih saja menangis.
"Enggak kok, non Kay gak salah. Non sudah jadi adek yang baik kok. Tuan muda mungkin marah karna dia khawatir sama non. " ucap Bi Inah yang masih terus menenangkan Kay.
"Tapi Kay takut. " ucap Kay lirih sambil mengeratkan pelukannya pada Bi Inah tetapi masih bisa didengar oleh Bi Inah.
"Udah-udah non Kay gak usah takut ya ada Bi Inah sama Desta yang selalu ngelindungi non, Princes Kay. " ucap Bi Inah sambil melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Kay.
"Udah non Kay jangan nangis lagi. Masa princes kami, princes Kay nangis. "-Bi Inah.
"Mana senyumnya coba. " ucap Bi Inah dan Kay pun tersenyum lalu kembali memeluk Bi Inah.
"Kalian jangan pergi yah. " ucap Kay dalam dekapan Bi Inah.
"Iya kami akan selalu ada buat princes kami. " -Bi Inah.
"Bagaimana mungkin kami meninggalkan princes kecil kami. " batin Bi Inah.
Bi Inah membelai rambut Kay dengan penuh sayang hingga akhirnya terdengar dengkuran halus dari mulut Kay, hal sesederhana itu bisa membuat Bi Inah yang melihat nya tersenyum. Sepertinya Kay kelelahan karena menangis. Bi Inah pun membaringkan tubuh Kay dan menyelimutinya.
Tok.. Tok.. Tok
Suara ketukan pintu terdengar dan diikuti dengan suara pintu yang terbuka menampilkan seorang laki-laki yaitu Desta. Desta pun berjalan masuk mendekati Kay dan Bi Inah berada.
"Bagaimana? " tanya Desta yang terlihat khawatir.
"Princes sudah sedikit tenang, tapi kita tidak tau nanti bakal bagaimana. Saya takut kalo princes jadi trauma. " ucap Bi Inah yang terlihat sedih.
"Iya saya tau itu. Tapi kita hanya perlu berusaha untuk menghibur nya agar dia lupa dengan trauma nya." ucap Desta.
"Ya saya juga akan berusaha. Mari kita keluar biarkan princes kita istirahat. " ajak Bi Inah dan berjalan keluar diikuti oleh Desta.
Tetapi baru saja menutup pintu ia terkejut saat melihat Ryan berlari kearah mereka berada. Bi Inah dan Desta berusaha menahan amarahnya yang baru saja mereda. Ryan terlihat mau bertemu dengan Kay tetapi Desta menahannya.
"Maaf tuan muda, princes sedang istirahat jadi sebaiknya anda jangan masuk dulu. " ucap Desta memperingatkan.
"Tapi gue mau nemuin Kay. " ucap Ryan sambil berusaha menyingkirkan tubuh Desta yang menghalanginya.
"Maaf sebaiknya tuan tidak menemuinya sekarang karena saya takut princes kenapa-kenapa. Beri dia waktu dulu untuk menenangkan diri. " ucap Desta sambil terus menahan Ryan agar tidak masuk.
"Minggir!!! Gue mau masuk!!! " teriak Ryan.
"TUAN MUDA!! " teriak Bi Inah dengan nada tinggi.
"Maaf karna saya teriak tidak sopan. Tapi saya mohon tuan, tolong biar kan princes dulu. " ucap Bi Inah memohon dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Akhh. " ucap Ryan dan mengacak rambutnya frustrasi dan berjalan meninggalkan Bi Inah dan Desta dengan perasaan marah, bersalah, dan sedih semuanya bercampur.
"Apa kita harus beri tahu tuan sama nyonya besar? " tanya Desta lirih.
"Lebih baik jangan dulu, biarkan mereka menyelesaikan pekerjaan nya dulu. " jawab Bi Inah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Aku??
Teen FictionKenapa Aku?? Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang selalu ceria. Dan keceriaannya berubah menjadi tangis dan kekecewaan. ... Yang penasaran yuk langsung aja dibaca. Dan jangan lupa vote dan komen ya. Terima kasih. Happy Reading