Kay masih saja berbaring di kasur nya memikirkan apa yang harus dilakukan nya untuk menghilangkan rasa gabut dan males. Saat sedang berpikir gak jelas...
Tok.. Tok.. Tok
Suara ketukan pintu terdengar dan menyadarkan Kay dari pikiran nya. Dan tak lama suara decit pintu terdengar. Terlihat Ryan yang yang sudah berpakaian rapi dan wangi mendekati Kay.
"Mau kemana kak rapi bener kayak mau kondangan aja. Biasanya juga tu rambut awut-awutan badan bau terus mukanya jelek. " ucap Kay tanpa dosa.
"Kamu ya kalo ngomong tuh suka ngawur. " ucap Ryan.
"Eh btw, tadi kamu bilang apa biasanya mukaku jelek berarti sekarang lebih ganteng dong. " ucap Ryan pede sambil menaik turunkan alisnya.
"Enggak. Malah tambah jelek aja tuh muka. " ucap Kay.
"Kamu tuh ya." .
"Eh kakak mau kemana sih, mau pergi ya. " tanya Kay.
"Hehe biasalah, malam mingguan. " ucap Ryan.
"Sama siapa sama cewek. Emangnya ada ya orang yang mau sama kakak. " ucap Kay.
"Si anjir dasar adek lucknut. Ya ada lah emangnya situ yang malah rebahan mulu. Kagak laku ya neng. " ledek Ryan.
"Ye berani-beraninya ya ngatain. " ucap Kay.
"Kenapa harus takut sama bocil coba. Mending pergi mandi sana udah bau juga tuh badan dari tadi dikamar mulu dikirain lagi ngapain eh malah males-malesan gini. " suruh Ryan.
"Gak, lagi males. "
"Terserah deh. Mending pergi deh malam mingguan sama pacar dari pada debat sama orang jomblo. " ucap Ryan .
Kay yang mendengar itupun sontak melempar bantal ke arah Ryan tetapi gak kena dan alhasil Ryan berhasil kabur.
"Punya kakak kok gini amat sih. "
.......
Anggota Sky sedang dalam perjalanan menuju mansion Kay. Mereka mengendarai motor dengan saling berboncengan. Thio dengan Ziel, Bima dengan Vanya, Vano dengan Zahra, sedangkan Arga sendirian.
Beberapa saat kemudian jalan yang mereka lewati masih berada di lingkungan jalan raya. Walaupun bukan jalanan yang terlalu besar, tetapi masih bisa terlihat mobil dan motor berlalu lalang.
Dan sekarang jalan yang mereka lewati berubah menjadi wilayah jalanan yang dengan pohon pinus yang berjejeran di sisi kiri dan kanan.
Tak sampai disitu, mereka dibuat takjub dengan sebuah gerbang besar layaknya gerbang istana kerajaan di film kolosal eropa, menyambut pandangan di depan sana.
Mereka berhenti tepat di depan gerbang, dan secara otomatis gerbang tersebut terbuka secara perlahan. Bersamaan dengan terbukanya gerbang, mereka dibuat tambah takjub saat mendapati bangunan megah di ujung sana. Meskipun mereka sudah tahu mansion Kay tetapi tetap saja mereka takjub, sampai-sampai Zahra tersedak karena ini kali pertamanya ia ke mansion Kay.
Kira-kira ada jarak sekitar dua hektar untuk sampai ke depan pintu utama. Dari kejauhan saja sudah terlihat kemegahannya.
"Oh jadi ini kediaman Kay. Kaya juga yah. " batin Zahra.
Mereka berhenti dan turun dari motornya. Mereka berjalan menaiki tangga untuk sampai kedepan pintu. Dan pintu pun terbuka dan terlihat jejeran pelayan baik laki-laki maupun perempuan menyambut mereka.
Pelayan-pelayan tersebut menuntun mereka ke sebuah ruang tamu dan pergi untuk memanggil nona mudanya.
"Wah besar banget ya, serasa di istana gue. " ucap Vanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Aku??
Teen FictionKenapa Aku?? Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang selalu ceria. Dan keceriaannya berubah menjadi tangis dan kekecewaan. ... Yang penasaran yuk langsung aja dibaca. Dan jangan lupa vote dan komen ya. Terima kasih. Happy Reading