Malam yang buruk

15 3 1
                                        

Setelah Kay dan Bima pergi, yang lain langsung menghela nafas lega. Berkat Bima Kay tidak lagi ngambek gara-gara membahas tentang di taman lagi.

"Lo ya kalo ngomong tuh jangan asal ceplos bisa ga sih?! Gimana kalo Kay ngambek lagi." marah Thio.

"Kok lo malah marah sama gue sih?! Kalo Kay ngambek tinggal ajak dia lagi kemana kek beliin dia apa kek. Kan lo yang bilang kalo Kay tuh gak susah buat di bujuk?!" ucap Zahra sewot sambil berdiri.

"Ya bener Kay itu nggak susah buat di bujuk tapi kalo dia ngambek lagi, yang kedua kalinya lagi, dia bakalan susah buat di bujuk tau gak?! " bentak Ziel yang ikut marah dan berdiri.

"BISA GAK SIH KALIAN ITU GAK BERANTEM!?" tegas Vanya sambil berdiri dan semuanya pun terdiam membisu. Sedangkan Arga tadi ia sudah pergi untuk ke toilet jadi ia tidak mengetahui nya.

"Yang terpenting sekarang Kay sudah gak marah lagi sama kita. Jadi apa lagi yang harus diributin. " ucap Vanya lirih.

"HELLO EVERYBODY I'M BACK. " teriak Kay dan seketika mereka terkejut dan segera duduk kembali.

"Loh kok tadi pada berdiri sih? " tanya Kay.

"Enggak mereka tadi tuh abis ngeregangin badan aja soalnya tubuh nya pada pegel-pegel. " jawab Vano.

"Oh gitu ya. " ucap Kay dan kembali duduk di tempatnya tadi.

"Oh ya btw si Arga kemana ya kok gak ada?" -Bima.

"Lagi ke toilet dia. "-Vano.

"Yo lo mau gak." tawar Kay sambil menyodorkan ice cream nya kearah Thio.

"Ya maulah, mana sini gue minta. " ucap Thio yang berusaha menutupi amarahnya di depan Kay. Thio hendak mengambil ice cream Kay tetapi Kay menariknya kembali dan memakannya.

"Kalo mau ya beli lah. Enak aja cuma mau minta. " ucap Kay sambil memakan ice cream nya.

"Tadi katanya nawarin tapi malah nyuruh beli sendiri, gimana sih. "-Thio.

"Mana ada gue kan cuma basa basi doang. Ya kali gue kasih ice cream gue gitu aja. Ini tuh ya butuh perjuangan yang amat sangat besar. " ucap Kay.

"Idih, lebay. " ucap Thio dan semuanya pun tertawa dengan tingkah lebay Kay. Mereka yang tadinya marah kembali tertawa kecuali Zahra yang masih kesal.

"Ini semua gara-gara lo. " batin Zahra.

Mereka semua tertawa dan Arga pun sudah kembali dan bergabung dengan yang lain.

"Pulang udah malem. " ucap Arga yang kembali menjadi dingin dibandingkan saat dia berbicara sama Kay dijalan tadi.

"Tenang aja lagian besok itu libur kok. Gue juga masih kangen sama temen gelud gue. " ucap Thio lebay.

"Lebay lo. " ucap Arga.

"Wah Arga ngeluarin suara buat gue? Wah wah ini hal yang paling langka. " ucap Thio heboh.

"Berisik. " ucap Arga singkat.

"Eh Kay ini hal yang paling langka nih." ucap Thio yang masih heboh.

"Kay kok gak nyahut sih. "-Thio.

"E-eh iya kenapa Yo? " -Kay.

"Jaelah jadi dari tadi lo gak dengerin gue gitu dan lo malah tidur astaga. "-Thio.

"Hehe. Ya mangap kan gue ngantuk. "-Kay.

"Maaf" ucap yang lain serempak.

Mereka semua bersiap untuk pulang tetapi mereka mengantar Kay pulang dulu meskipun Arga yang akan mengantarkan Kay pulang tetapi mereka tetap ingin ikut mengantar Kay. Lain hal nya dengan Zahra, ia meminta Vano untuk mengantarkan nya pulang dan gak ikut mengantarkan Kay, akhirnya Vano pun menyetujui nya meskipun terpaksa.

Mereka semua sangat menyayangi Kay seperti keluarganya sendiri. Dikala Kay sedih maupun senang mereka selalu ada di samping Kay.

Disaat perjalanan pulang Kay tertidur lagi. Arga segera menarik tangan Kay untuk berpegang di pinggang nya karena ia takut Kay terjatuh. Dan seketika aliran darah berdesir begitu cepat dan jantung nya berdetak begitu kencang.

"Andai gue bisa liat mukanya. " batin Arga.

Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di depan gerbang mansion Kay tetapi Kay masih saja tertidur pulas sambil memeluk Arga yang ada di depannya. Saat sudah sampai Arga menghentikan motornya dan Kay sedikit tersentak dan terbangun.

"Oh sudah bangun ya. "-Arga.

"Hmm" jawab Kay yang masih mengantuk.

Ia turun dari motor Arga dengan keadaan masih ngantuk.

"Sampai jumpa, hati-hati ya. " ucap Kay melambaikan tangannya dan teman temannya pun kembali pulang ke rumahnya masing-masing.

"Desta, gendong. " ucap Kay kepada Desta yang sudah menunggu nya di depan pintu bersama Bi Inah.

"Haish"

Desta akhirnya menggendong Kay ke dalam dan saat melewati ruang keluarga terlihat Ryan yang seperti sedang menunggunya. Tidak hanya Ryan tetapi disitu juga ada teman temannya Ryan yang tadi di cafe.

"Habis dari mana kamu? " tanya Ryan dingin.

"Ehm. "-Kay.

Kay sangat malas menjawab pertanyaan Ryan karena ia sudah terlalu ngantuk.

"Kalo ngomong tuh yang jelas!!! " bentak Ryan yang sudah lepas kendali, Kay yang mendengar bentakan tersebut terkejut sekaligus sedih. Mata Kay sudah berkaca kaca akibat bentakan dari Ryan.

"K-Kay a-abis m-main s-sama te-temen hiks. " cicit Kay yang sudah menangis.

Desta dan Bi Inah yang melihat nona nya di bentak. Sontak membawa Kay ke kamarnya karena takutnya Ryan membentak Kay lagi.

Desta mendudukkan Kay di kasurnya perlahan. Bi Inah menenangkan Kay yang masih terisak menangis, sedangkan Desta bergegas turun kebawah lagi untuk menemui Ryan.

"Dasar kurang ajar. " gerutu Desta.

.......

"Yan lo jangan kayak gitu dong. Itu kan adek lo masa lo bentak sih. " ucap Bayu.

"Lo harusnya tanyain dia baik-baik bukannya malah dibentak. " lanjut Bayu.

Belum juga Ryan berbicara, Ryan dikejutkan dengan suara yang memanggilnya.

"Tuan muda. " panggil Desta.

"Maaf jika saya lancang, saya hanya ingin bicara bahwa anda seharusnya tidak membentak princes Kay."-Desta.

"Ya lo mikir dong ini udah malem dan Kay baru pulang. Lo tuh seharusnya larang Kay dong gimana sih kerja aja gak becus!! " sarkas Ryan.

"Maaf jika saya lancang lagi, saya tau ini sudah malam tapi setidaknya tuan bertanya dengan baik-baik bukannya membentak. Lagipula teman-teman nya sudah meminta izin dan tuan dan nyonya besar mengizinkan nya. " jelas Desta.

"Dan satu lagi, ini adalah pertama kalinya princes di bentak dan tuan tahu itu pasti akan membuat nya trauma. " lanjut Desta dan ia pamit untuk pergi dan bergegas menuju kamar Kay.

Ryan yang mendengar pernyataan tersebut membelalakkan matanya terkejut. Dan ia segera berlari ke arah kamar Kay untuk menemui nya dan meminta maaf.

.......

Hai hai hai
Ketemu lagi sama gue
Gimana nih ceritanya
Kayaknya ada bau bau konflik nih

Yang penasaran sama kelanjutannya tunguin chapter selanjutnya ya
Dan jangan lupa vote dan komen sebanyak banyaknya terima kasih
Bye bye

Kenapa Aku?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang