Part 1 : Pertemuan Pertama

1.1K 36 0
                                    

Sama seperti di film favoritmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sama seperti di film favoritmu

Semua cara akan kucoba
Walau peran yang aku mainkan
Bukan pemeran utamanya.

Malam ini radio Jakarta memutarkan lagu Sheila On 7 yang berjudul "Film Favorit". Hampir seluruh pendengar radio tersebut ikut bernyanyi ketika lagu Sheila On 7 itu diputar, tanpa terkecuali seorang gadis cantik berambut hitam yang kini sedang duduk di dalam mobilnya. Kepalanya terus bergerak mengikuti nada lagu dan bibirnya berkali-kali bertutur untuk ikut bernyanyi.

"Bukan pemeran utamanya~" ujarnya ketika sampai dipenghujung lirik lagu.

Saat itu pria di sebelahnya tersenyum hangat, menatap gadis cantik yang duduk di kursi sebelahnya saat lampu merah menyala. Ya, mobil itu sedang berhenti, karena harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

"Belum ada kabar tentang konsernya Sheila On 7?" pria bertubuh besar itu bertanya dengan pelan kepada perempuan di sebelahnya.

Gadis remaja itu masih menatap layar ponselnya dan menggerakkan jarinya untuk mengetik pesan. "Belum, nanti mungkin."

Lampu merah telah berganti menjadi lampu hijau. Mobil itu pun melaju dengan perlahan, menyusuri jalanan demi jalanan di ibu kota dengan kecepatan sedang. Malam ini Jakarta sangat ramai, sepertinya karena malam Minggu, sehingga banyak orang yang keluar rumah untuk berjalan-jalan.

Tak lama, mobil itu terparkir dengan sempurna di sebuah restaurant bintang lima. Mesin mobil dimatikan, lalu udara dingin mulai menghilang karena AC mobil sudah nonaktif. Namun sebelum kedua orang dalam mobil itu keluar, salah satunya yaitu sang remaja cantik sedang merapikan rambut, wajah, dan pakaiannya sebelum keluar dari dalam mobil.

"Ayo Arelle," ucap pria bertubuh besar itu seraya melangkah keluar dari dalam mobil.

"Tunggu sebentar, pah," sahut remaja pemilik rambut hitam yang masih duduk di dalam mobil dan menatap dirinya dicermin untuk merapikan rambut.

"Arelle Maheswari, kamu sudah cantik, sayang."

Kini gadis itu tersenyum lalu melangkah keluar dari dalam mobil. Terlihat ia memiliki tubuh yang ramping, tidak terlalu tinggi, kulit yang putih, dan wajah yang cantik. Rambut hitamnya terurai dengan rapih, senada dengan dress selutut berwarna biru dongker yang dia pakai.

Pria bertubuh besar itu menatap remaja berambut hitam itu dengan hangat. "Cantik sekali anak papah."

"Papah bisa aja, ayo kita masuk, nanti ditungguin tante Kanaya."

Mereka berdua melangkah bersama. Langkah kakinya begitu tenang dan santai, seperti tidak terburu-buru. Dengan perlahan mereka memasuki restaurant berbintang lima tersebut. Suasana restaurant itu sendiri cukup ramai karena malam ini adalah malam Minggu, banyak sepasang kekasih yang makan malam di restaurant itu dan bahkan terdapat beberapa keluarga kecil sedang makan malam bersama juga disana.

Arelle and Her StepbrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang