OMG! Helo All!
Kembali lagi dengan cerita ini, heheheee
Semoga kalian gak ada bosennya yaaa. Jangan lupa juga untuk vote dan komen yaaa!
"Arelle, lu gak apa-apa? Lu kenapa?" Mahen berbicara dengan panik.
"Gak apa-apa, cuma kena bola doang."
"Kena bola tapi pingsan."
Arelle hanya tersenyum. "Tapi gue beneran gak apa-apa."
"Lu pulang aja ya? Mau gue telfonin bang Eric?" Mahen memberikan tawaran.
"Eh, gak usah, nanti ngerepotin."
Tanpa mendengarkan jawaban Arelle, nyatanya Mahen langsung menghubungi Eric. Mahen melangkah keluar dari UKS untuk berbicara dengan kakak tertuanya melalui panggilan telefon.
"Arelle tadi kena bola, pingsan dia," ucap Mahen kepada Eric di telefon.
"Hah? Terus dia gimana? Sudah di bawa ke rumah sakit?" Terdengar suara Eric seperti sangat terkejut.
"Enggak, tapi langsung dibawa ke UKS. Gua mau anterin dia pulang, tapi gua ada tugas OSIS, lu bisa anter Arelle gak?" tanya Mahen.
"Bisa, gua kesana sekarang."
Sebelum Mahen dapat mengatakan terima kasih, Eric langsung memutuskan panggilan telefonnya. Remaja laki-laki itu dapat bernapas dengan lega, karena Arelle dapat pulang dengan selamat bersama Eric. Mahen ingin sekali mengantar Arelle pulang, tapi Mahen tidak bisa mneinggalkan tanggung jawabnya sebagai OSIS disini. Kini kedua kakinya kembali membawa tubuhnya masuk ke dalam ruang UKS.
"Gua sudah telefon bang Eric, dia lagi otw kesini," ujar Mahen.
"Gue gak mau repotin kak Eric, gue bisa naik taxi," jawab Arelle dengan rasa tidak enak hati.
"Dia gak ngerasa direpotin."
Arelle terdiam setelah mendengar jawaban dari Mahen. Namun tiba-tiba saja Kala bersuara dan mampu memecah keheningan. "Bang Eric tuh yang ganteng ya?"
"Yeuu, genit lu." Arelle memukul pelan tangan Kala.
Dengan bertingkah seperti wanita genit, Kala menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga dan terlihat malu-malu dengan wajah sedikit memerah. "Gimana ya, siapa tau jodoh."
"Aduh, Kal. Bukannya gimana-gimana, tapi gua gak mau punya kakak ipar kayak lu," sahut Mahen bercanda.
Senyuman di wajah Kala langsung berubah dan gadis berambut pendek itu langsung mencubit lengan Mahen. "Idih, gila lu."
Mahen kembali tertawa dengan reaksi yang diberikan oleh Kala. "Udah ah, gue mau balik dulu ke lapangan. Nanti lu tunggu di depan aja, bang Eric gak lama kok otw kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arelle and Her Stepbrothers
RomanceSiapa sangka setelah bertahun-tahun kepergian sang mamah, membawa Arelle berada dalam sebuah keluarga baru? Edwin memutuskan untuk menikah kembali dengan Kanaya, seorang single parent yang memiliki tiga anak laki-laki. Tentu saja pernikahan antara E...