~Bab 17~

2.8K 101 4
                                    

~Selamat Membaca~

*******





Tiba di rumah sakit, Andra berlari sambil menggendong Keyla yang mengenakan baju berdarah. Edward, yang kebetulan lewat, terkejut melihat wanita yang digendong adalah Keyla.

“Cepat, bawa ke UGD,” ucap Edward.
Beberapa perawat berlari masuk bersamanya, sementara Andra diminta menunggu di luar dan memanjatkan doa agar semuanya baik-baik saja.

Beberapa menit, Perawat dan Edward membawa brankar yang di atasnya terdapat Keyla, dilengkapi berbagai peralatan medis, menuju ruang ICU. Andra menunggu di luar.

Beberapa menit kemudian, Manda, Bara, dan Feng berlari menuju ruang rawat.

“Bagaimana?” tanya Feng.

“Dokter belum keluar sejak tadi,” jawab Andra.

“Mereka dua pria itu pengkhianat; mereka dibayar mahal oleh Erik,” kata Manda.

“Apakah kalian sudah menangkap mereka?” tanya Andra.

“Sudah, kami telah menyerahkan mereka kepada pihak berwajib. Setelah mendengar kabar dari dokter tentang Keyla, aku akan ke sana. Semoga Keyla baik-baik saja,” jawab Feng.

Setelah beberapa menit lamanya, Edward keluar dari ruang ICU dengan mata memerah setelah menangis.

“Edward, bagaimana keadaan Keyla?” tanya Manda.

“Maafkan aku, maafkan aku,” ucap Edward sambil terjatuh berlutut.

“Aku gagal menyelamatkan nyawanya,” lanjutnya.

“Apa maksudmu?! Hah! Adikku masih hidup; aku membawanya tadi dan dia masih bernapas!” seru Andra dengan nada tinggi.

“Apakah aku harus berbohong tentang masalah nyawa? Keyla pergi, Keyla sudah tidak ada,” ucap Edward.

Andra langsung memasuki ruangan, diikuti oleh Manda, Bara, dan Feng. Mereka melihat seorang perawat hendak menutupi tubuh Keyla dengan kain putih.

“Apa dia benar-benar meninggal?” tanya Manda, menutup mulutnya tidak percaya sambil air mata mengalir.

Bara dan Feng terkejut; ini nyata, Edward tidak berbohong. Pemimpin The Venomous telah meninggal dunia.

“Tidak!” teriak Andra sambil memeluk tubuh dingin Keyla.

“Mohon maaf, Dokter Edward sudah berusaha menyelamatkan pasien dengan sekuat tenaga, namun Tuhan berkehendak lain. Pasien kehilangan banyak darah akibat tusukan yang dalam,” ucap seorang perawat wanita. Tiga perawat pun pamit keluar dari ruangan.

“Bangun, Keyla! Aku berencana memperlihatkanmu kepada keluarga kita, termasuk nenek,” ucap Andra dengan tangisan.

“Dengan teganya kamu pergi meninggalkan kakakmu?”

Tangan Feng mengepal erat, dan dia merasa bersalah karena seharusnya tidak menyetujui permintaan pemimpinnya untuk segera pulang. Feng telah menganggap Keyla sebagai kakaknya karena Keyla lebih tua darinya, dan kini kakaknya itu telah meninggal dunia akibat tindakan seseorang.

Feng segera keluar, menuju parkiran, lalu masuk ke dalam mobil untuk pergi ke tempat di mana Erik dan Naya ditahan.

Feng sampai di lokasi dan langsung masuk, kemudian ia melihat Erik, Naya, dan dua orang pria yang sedang ditanyai. Feng memberikan bukti bahwa Naya telah kabur dari rumah sakit, serta flashdisk yang berisi informasi tentang kasus penggelapan dana yang dilakukan oleh Erik. Lalu, jawaban soal Ibu Naya adalah: Erik dan Vera telah berpisah, dan mantan istrinya itu tidak ada kabar lagi, sementara Naya dirawat oleh Erik.

Becoming a Wife? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang