Hal 41. Penyelamat

1.4K 90 17
                                    

(Maaf, gw harus buat cerita ini ulang. Karena cerita sebelumnya eror dan gak ada notif kalau update. Tadi sempet gw coba update di 'Idol' ternyata ada notif. Jadi gw simpulkan masalahnya ada di cerita ini aja. Sekali lagi maaf)

Buat kalian yang mau bikin gw tambah semangat nulis dan mau support gw kalian bisa nyawer gw di sini:
https://saweria.co/langlang27

Terima kasih atas supportnya~

Selamat membaca...
---------

(Flashback)

Fiony POV

Debu, asap, dan panas sudah menjadi teman baik ku. Aku berkutat di jalanan sudah sejak kecil. Aku tidak punya orang tua, atau lebih tepatnya aku tidak tau siapa mereka?

Yang ku tau, orang tua adalah orang yang mengurus, merawat, dan menyayangi buah hatinya. Itu tak terjadi di kehidupan ku. Mereka membuang ku saat masih bayi. Aku ditemukan oleh seseorang dan dirawat hingga aku berumur kurang lebih 7 tahun, aku mengira dia akan menjadi sosok orang tua yang tepat bagi ku. Tapi ternyata tidak, dia menjual ku pada suatu organisasi yang mempekerjakan anak kecil untuk mengamen, mengemis dan lain-lain.

"Dapet sedikit lagi..."

Saat ini aku berumur 16 tahun. Aku sudah dapat berpikir secara jernih. Beberapa kali aku sudah berusaha kabur dari organisasi itu, tapi aku selalu gagal. Aku selalu gagal karena kecerobohan ku sendiri.

Aku sudah muak disiksa oleh mereka. Beberapa hari ini, hasil mengamen ku tak memenuhi target. Kalau sudah begitu, sesampainya dirumah mereka pasti membentak dan juga melakukan kekerasan pada ku.

"Hah! Lu dapet segini doang! LU NIAT KAGAK SIH ANJING!" dia menampar ku hingga terjatuh.

"Ma...maaf..."

"Ini cewek udah gak ada fungsinya lagi bos! Malah bikin rugi kita doang pasti."

"Bener juga....Gw punya ide biar dia bermanfaat di sini." bos mereka menghampiri ku dan menjambak rambut ku. Wajahnya mendekati telinga ku.

"Layani kami." aku terbelalak kaget.

Dia mendorong dan langsung menindih tubuh ku. Aku berusaha melawan, tapi dia langsung menampar pipi ku. Dia langsung menyobek kaos yang kupakai.

"Bening juga lu."

Aku menangis dan masih sekuat tenaga memberontak. Karena kesal dia kembali menampar ku beberapa kali. Pandangan ku mulai kabur, aku sudah kehabisan tenaga. Samar-samar aku melihat dia mulai mendekati wajah ku.

Detik itu juga, aku hanya ingin mati secepatnya.

"Arggghhhh.!!!"

Aku mendengar suara kesakitan, tubuh ku juga sudah tidak sesak lagi. Laki-laki yang ingin memperkosa ku tadi sudah terpental.

"Maaf. Aku tidak sengaja menendang mu. Aku hanya kebetulan lewat."

Aku melihat seorang lelaki berpakaian rapi dengan jas berada tepat di samping ku. Dia melihat ku dan tersenyum. Aku tersadar kalau sekarang atasan ku hanya memakai pakaian dalam saja. Aku langsung menyilangkan kedua tangan ku di dada.

"Monyet! Siapa lu?! Berani ya masuk wilayah kami!"

"Pendengaran kalian minim atau gimana? Kan tadi aku sudah bilang. Aku hanya kebetulan lewat."

"Bacot! Serang dia!"

Tiba-tiba ada suara sirine yang terdengar. Komplotan organisasi itu panik dan bergegas kabur dari tempat ini.

Artinya....aku selamat?

"Ini pakai jas saya. Kalau kamu mau selamat, sekarang ikut saya." ucapnya memberikan jas yang tadi ia pakai, kemudian pergi terlebih dahulu.

Anayerf Diary (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang