Hal 57. Gagal

379 76 8
                                    

Buat kalian yang mau bikin gw tambah semangat nulis dan mau support gw kalian bisa nyawer gw di sini:
https://saweria.co/langlang27

Tolong disupport ya, terima kasih...

Selamat membaca...
-----------------

Author POV

Mereka bertiga telah sampai di rumah sakit, tempat Gita dilarikan. Iky adalah orang yang paling cepat untuk pergi menuju kamar tempat Gita dirawat. Bahkan dia menolak untuk diobatin terlebih dahulu. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah sang pasangan, Gita.

Ternyata Freya, Fiony sekeluarga sudah sampai terlebih dahulu.

"Kak Iky! Kak lengan kamu..."

"Dimana Gita? Dia gpp kan Fre, Fi?"

"Ky, kamu obatin dulu ya luka kamu." ucap lembut Shani

"Om, tante. Gita gpp kan?!"

"Ky tenang, ini rumah sakit." ucap Cio membantu menenangkannya.

"Aku mau liat dia dulu, bolehkan?" tanya Iky yang mulai bisa sedikit tenang.

Cio mengangguk dan menemani Iky untuk masuk. Iky terdiam, dia melihat Gita terbaring dengan beberapa luka lebam dan juga perban di wajahnya. Di lehernya pun masih ada 'tanda'.

"Ky?"

"Ma...maafin aku Git. Maafin aku..." Iky benar-benar merasa bersalah. Seakan dia sama sekali tidak berguna untuk Gita.

Cio merangkul Iky, berusaha menenangkan 'anaknya' itu.

"Kamu gak salah Ky. Ini namanya musibah. Jangan salahin diri kamu sendiri."

"Tapi om...aku udah ngelakuin hal yang sama. Aku gak bisa jaga orang tua ku, sekarang aku gak bisa jaga Gita. Aku...aku..."

Cio langsung memeluk erat Iky. Dia sudah tak mempedulikan bajunya akan terkena darah luka dari Iky. Cio harus menjadi sosok papa untuk kakak dari Fiony itu.

"Kamu gak sendiri. Kami juga salah, karena lalai menjaga keluarga kami. Gita udah termasuk dari keluarga kita. Tolong jangan salahin diri kamu sendiri Ky."

Semua emosi yang tertampung, Iky tumpahkan dengan tangisan. Setelah mendengar tangisan Iky yang lumayan keras, Shani, Freya dan Fiony ikut menghampiri dan ikut memeluknya.

Lagi-lagi Freya harus menyaksikan kehancuran dari kakaknya itu. Dan lagi-lagi dia tak bisa berbuat apa-apa.

Setelah sedikit tenang Iky dibujuk untuk segera mengobati luka di lengannya itu. Iky hanya mengangguk dan pergi begitu saja, mengikuti suster yang sejak tadi menunggunya.

"Chik!"

"Eh Dap! Kok lu masih di sini?"

"Gw nungguin lu, sekalian buat jemput dia." tunjuk Dapa ke arah Eli.

Eli yang ditunjuk oleh seorang polisi pun langsung takut dan berlindung di belakang Chiko. Chiko menghela nafas.

"Eli biar urusan gw, dia udah batuin kami. Besok gw anterin ke kantor buat diperiksa."

"Yakin? Lu gak takut dia macem-macem?"

"Udah aman aja! Udah sana kelarin yang jelas-jelas aja dulu. Hukum tuh bajingan seberat-beratnya. Oh iya, buat bukti nih HPnya Iky. Di sini ada semua buktinya."

"Oke, makasih. Gw pergi dulu."

Dapa pergi meninggalkan mereka semua.

"Terima kasih tuan."

"Tch..jangan manggil gw pakek tuan. Panggil nama aja. Hari ini lu nginep di rumah gw dulu."

"Sekali lagi terima kasih tu...Chiko."

Anayerf Diary (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang