Hal 45. Calon

598 101 25
                                    

Buat kalian yang mau bikin gw tambah semangat nulis dan mau support gw kalian bisa nyawer gw di sini:
https://saweria.co/langlang27

Terima kasih atas supportnya~

Selamat membaca...
------------

Fiony POV

Hari ini aku izin tak membantu di resto milik mama. Dengan kata lain, aku tak bertemu dengan Kak Iky. Selalu begini, selalu timbul rasa kecewa ketika aku tidak membantunya di dana. Tapi....aku punya kegiatan lain yang tidak bisa diganggu gugat. Kuliah dan pekerjaan sampingan. Kalau aku malas-malasan Kak Iky pasti juga akan marah kan? Jadi aku harus selalu bersungguh-sungguh.

"Loh Fio!"

"Aaaahhh ibu kangen!"

Saat ini aku sedang menyempatkan diri pergi ke tempat tinggal lama ku. Aku mengunjungi tempat panti asuhan ku dulu. Aku sudah cukup lama tidak ke sini, padahal aku sering berada di sekitar tempat ini. Bukan karena malas, tapi....aku.....terlalu banyak kenangan yang tertampung di sini.

"Ayo masuk!"

"Eh...gak usah bu. Saya ke sini cuma mau ngasih sesuatu buat orang-orang sini."

Pak Surya supir pribadi ku langsung menurunkan barang-barang dari dalam mobil. Tempat ini berjasa untuk ku, aku tak akan pernah lupa.

"Sama ini bu ada tambahan sedikit."

"Kamu semakin mirip sama dia."

Ekspresi wajah ku langsung berubah. Aku tau betul siapa yang sedang dibicarakan ibu panti.

"Kamu tumbuh menjadi perempuan yang sesuai dengan harapannya. Dia pasti bangga sama kamu Fio."

Aku tak bisa menahannya. Inilah salah satu alasan, kenapa aku jarang datang ke sini. Aku langsung kembali memeluk ibu panti dengan erat, lebih tepatnya menangis di pelukannya.

"I...iya. Fio pa...pasti a...akan lebih berusaha. Fio ma....masih bisa berkembang."

"Ya. Ibu dan yang lain pasti bakal selalu doain kamu, biar jadi orang sukses. Tapi inget pesan ibu, kamu jangan pernah lupain seseorang yang udah bantu kamu. Termasuk almarhum papa kamu."

"Hmm...itu pasti. Aku gak bakal lupain papa." ucapku sambil melepas pelukan lalu kembali tersenyum.

Kemudian aku pamit pergi dari sana. Ada satu tempat lagi yang ingin ku datangi. Tempat yang selalu menjadi pelarian ku jikalau bosan atau otak ku sedang buntu.

Ternyata di sana juga sudah ada teman lama ku. Padahal kami sama sekali tidak janjian.

"Tumben orang sibuk ada di sini." ucap ku menyindir, karena kami yang sudah jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.

"Hehe...kamu kangen aku ya?"

"Dih! Gak ya!"

"Denial gitu, sini aku sudah siap menerima pelukan hangat mu."

"Iiiihh apan sih geli tau Ra dengernya!"

Aku sedang berbicara dengan Ara, mantan dari Kak Iky sekaligus teman ku. Sampai detik ini Ara masih belum tau hubungan ku dengan Kak Iky.

Anayerf Diary (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang