Hal 71. Sedikit lagi

283 57 22
                                    

Terima kasih orang baik!!!!

Sesuai permintaan, gw update cerita ini lebih cepat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai permintaan, gw update cerita ini lebih cepat!

"Bang...bang...gw juga mau support lu, biar cerita ini cepet dan sering updatenya!"

Caranya...kalian bisa support gw lewat link saweria di bawah ini atau kalian juga bisa liat link saweriany di bio gw:
https://saweria.co/langlang27

Tolong disupport ya, terima kasih...

Selamat membaca...
------------------

Flora POV

Akhirnya hari senin telah tiba, aku sudah bebas hukuman dan bisa beraktivitas seperti biasanya.

Sesampainya di sekolah semua mata langsung tertuju kepadaku. Aku sangat yakin kabar aku berkelahi dengan Zean si anak baru itu, langsung menyebar cepat. Sebenarnya pandangan seperti ini bukan hal baru bagiku.

Aku dan temang-temanku memang sudah dicap murid nakal, terlebih diriku. Sebelum Freya masuk, kami memang sering mendapat kasus. Kasusnya hanya sekedar berkelahi. Kami melakukan itu bukan tanpa sebab, kami berkelahi untuk membantu orang lain ataupun sesama.

Tapi karena pihak sekolah tidak peduli dengan alasan dibalik itu, kami jadi terkesan buruk.

"Weits anak baru ya bang?"

"Lu mau gw dihukum lagi karena ngehajar lu sekarang? Minggir gw mau duduk!"

"Iih takutnye!! Galak kali abang satu ini." Jawab Aldo sambil berdiri dan memberi jalan untuk diriku duduk.

"Jadi ceritanya gimana, kok bisa-bisanya anak baru lu kasih paham? Lu Flora, bukan Kak Gem."

"Emangnya Freya gak jelasin?" Tanyaku balik.

"Jelasin sih, tapi gw pengen denger dari lu langsung aja."

Dengan terpaksa aku kembali mengingat kejadian menyebalkan itu. Aku menceritakannya secara detail ke Aldo.

"Pantes lu meledak. Tapi gw curiga deh."

"Curiga kenapa?"

"Curiga kalau dia gak sengaja nyenggol lu, kan lu pendek kali aja dia gak ngeli..."

Aku langsung menendang bangkunya hingga Aldo terjatuh ke lantai. Seisi kelas langsung melihat ke arah kami. Karena aku kesal, aku tidak peduli dan memilih membuang wajah saja.

Anayerf Diary (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang