Hal 69. Izin

268 59 5
                                    

Buat kalian yang mau bikin gw tambah semangat nulis (cepet updatenya) dan mau support gw kalian bisa nyawer gw di sini:
https://saweria.co/langlang27

Tolong disupport ya, terima kasih...

Selamat membaca...
-----------------

Flora POV

Akibat perbuatanku aku mendapatkan skors selama 4 hari. Sebenarnya itu tidak menjadi masalah bagiku. Yang jadi masalah adalah Kak Nari yang marah dan tidak memperbolehkan aku untuk pergi keluar rumah sampai skorsku selesai. Mau tidak mau aku hanya bisa berdiam diri di kamar.

Masalahnya walaupun di rumah aku juga merasa tidak enak, karen Kak Nari yang masih marah denganku. Dia menghindariku, bahkan kami tidak makan bersama.

Ini bukan yang pertama kali aku membuat onar di sekolah, tapi baru kali ini Kak Nari sampai semarah ini. Sepertinya dia kecewa karena aku sudah lama tidak membuat masalah, tapi sekarang justru mengulanginya lagi.

Tok...tok...tok...

Dia membuka pintu kamarnya dan terkejut karena melihatku yang mengantar makan siangnya. Biasanya Bi Inah yang melakukannya.

Kak Nari hanya melengos masuk kembali tanpa menutup pintu. Aku menyimpulkan kalau aku dibolehkan masuk. Aku masuk lalu menaruh makanan tersebut terlebih dahulu, lalu menutup pintu kamar kembali.

"Makan dulu yuk kak, aku temenin kok aku juga makan nih." Kataku yang sudah duduk di lantai yang sudah teralaskan oleh sebuah karpet.

Dia mengikutiku dan ikut duduk di bawah, tapi matanya tetap ada di layar HPnya. Aku sudah bisa menebak dia menonton apa. Aku berpindah duduk di sampingnya.

"Kok suaranya kayak beda gitu kak? Tapi perasaan itu lagu lama." Aku memancingnya untuk berkomunikasi. Kelemahan Kak Nari ketika ngambek hanya ada dua, Es krim dan JKT48. Jika aku sudah membicarakan idol grup tersebut dia pasti akan langsung melunak.

(Mereka ada semacam unit baru. Kayak anime yang sering kamu tonton itu loh! Tapi aku lupa sebutannya apa?)

See, dia langsung mau berkomunikasi denganku.

"Vtuber toh."

(Nah iya itu! Ini mereka juga kayak konser gitu. Pasti budgetnya mahal.)

Aku tersenyum aku mengambil piring yang berisi makanan dan menyendoknya. Ku arahkan sendok itu ke arahnya, dia langsung menatapku bingung. Tapi pada akhirnya dia hanya nurut dan melahap tiap sendok yang aku isi.

Tak terasa, makanannya sudah habis. Aku segera memberikannya segelas air untuk minum.

(Makasih ya. Kamu sengaja ya baikin Kakak?)

"Eh...emang gak boleh kak? Aku cuma bermaksud baik kok."

(Kamu mau ngomong apa?)

Kak Nari selalu bisa menebak seluruh gerak-gerikku.

"Flora ngaku salah. Harusnya Flora bisa nahan emosi saat itu. Maafin Flora Kak."

(Kamu lupa ya pesen Kakak? Kamu baru boleh ngelakuin itu, apabila kamu diserang duluan. Atau orang itu nyerang temen-temen kamu, itu baru Kakak bolehin kamu buat berantem. Kalau kasusnya begini, ya bener tetep kamu yang salah Flo. Soalnya kamu yang nyerang duluan.)

Aku hanya bisa diam sambil menyimak nasihatnya. Aku tidak bisa menyangkal, karena aku memang salah di sini.

"Jadi...kakak mau maafin aku?"

(Kakak udah maafin kamu kok, tapi kakak cuma sedikit kecewa aja. Aku kira kamu udah berubah, ternyata masih aja begini.)

Aku hanya bisa mengulang kata maaf berulang kali.

Anayerf Diary (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang