MANDALA C. : 31. Rewards

2.6K 133 11
                                    





HAY HAY SEMUANYA
GIMANA KABAR KALIAN?
CUS LANJUTIN KISAH SI COWOK TOXIC...

.

.

.

HAPPY READING



💢Please don't be reader's silent💢

Vote mana Vote!










***





"Kita pisah setelah anak saya selesai ujian kelas dua belas. Dan saya minta buat tetap jadi Ayah buat anak saya, dia masih butuh figur anda untuk masa remajanya."

Pria berjas merah hanya mampu menunduk malu, mau bagaimanapun ia meminta maaf kesalahannya sudah sangat fatal. Sama sekali tidak akan pernah ada kata Maaf.

Aila, Wanita beranak satu itu akhirnya bisa bernegosiasi dengan suaminya malam ini.

Semuanya sudah jelas, kesalahan yang diperbuat sang suami menjadi alasan yang kuat untuk mengakhiri semuanya.

Namun ibu beranak satu itu tidak mau egois, putranya masih berada difase merajut masa depannya. Mandala masih butuh kedua orang tuanya untuk melangkah lebih jauh, hanya dengan salah satu dari mereka mungkin hanya akan membebaninya.

Apalagi mengetahui kenyataan alasan yang sebenarnya, Mandala hanya akan hancur. Jadi Mama Aila memberi waktu pada Rendra sampai Mandala lulus SMA untuk mereka bercerai.

"Maaf."

Satu bulir air mata yang jatuh ke lantai, Dunia Aila sudah hancur dan tak mungkin bisa kembali hanya karena satu kata maaf.

Kepercayaan yang diberikan istrinya malah disalah gunakan oleh Rendra, dan berakhir seperti ini.

Waktu seolah berhenti saat istrinya menangis tanpa suara tepat di depan mata kepalanya. Perasaan bersalah langsung menikamnya.

"Saya hancur mas, hancur__ Sehancur-hancurnya. Saya marah, kesal, bahkan benci setelah tau kamu melakukan semua ini tanpa alasan."

Rintihan sakit yang bertubi-tubi terdengar sangat menyayat hati Rendra.

Aila duduk dikasur dengan meremas dadanya yang sesak, suara yang tersenggal-senggal dengan deraian air mata yang tak kunjung behenti.

"Tapi kamu Ayah dari anak saya, saya bisa apa?" Dengan tangis yang masih terdengar pilu.

"Yang saya benci lagi, saya harus memaafkan anda dan berpura-pura tak terjadi apa-apa didepan putra saya. Rasanya sakiiitt bangett!"

Rendra bungkam.

Tak ada sepatah kata pun yang berani ia ucapkan. Ternyata benar 'Penyesalan itu datangnya diakhir', sungguh Rendra sangat menyesal.






***





"Kamu kemarin pulang sama Meisya?"

Tidak ada tatapan ramah lagi, Celline sejak sepuluh menit yang lalu sudah menemui Mandala dengan marah.

Untung suasana Kelas sudah sepi alias hanya ada mereka berdua. Memang benar kemarin pacarnya itu dijemput sama kakanya, terus Mandala merasa sendirian dan berakhir mengajak pacar yang satunya pulang bersama.

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang