Sang komandan tersenyum tipis melihat reaksi itu, lantas mengulurkan tangan nya untuk mengusap rambut istrinya dengan lembut."Itu adalah tugas istri biasa, kamu belum tau tugas istri perwira kan.?"
"Emang ada" tanya nya, yg kemudian di angguki oleh yoongi
"Tugas istri perwira itu cukup diam dirumah, menikmati semua yg sudah ada, dan mendoakan suaminya selama bertugas"
Tapi sayangnya, jawaban itu tidak serta-merta menghilangkan over thinking Jimin, dia tau Yoongi mengatakan itu hanya untuk menghibur dirinya.
"Jangan berfikir Yg aneh-aneh, saya tidak menuntut apapun dari kamu. Apalagi hal-hal yg kamu sebutkan tadi, itu tidak perlu. Saya tidak mau kamu melakukan semua itu, istri saya tidak boleh melakukan itu." Yoongi mengusap lembut kedua pipi istrinya, menyalurkan segala kasih sayang yg dia punya.... "Cukup kamu turuti perkataan saya dan tetap disini bersama saya, itu aja. Karena yg saya butuhkan hanya kehadiran kamu di samping saya, saya sangat paham dengan perasaan kamu, mungkin kamu belum bisa menerima semua ini dengan mudah. Saya juga tidak bisa memaksakan perasaan kamu pada saya, tapi saya akan berusaha membuat rasa itu tumbuh di hati kamu untuk saya. Saya akan membangun sebuah ikatan di antara kita, ikatan yg kuat hingga tidak ada yg bisa melepaskannya, saya akan tetap berusaha untuk hal itu.!" Ucapnya panjang lebar, kemudian ia tersenyum manis sembari menatap sang istri.... "Saya akan menunggu kalimat itu keluar dari mulut kamu"
Sang komandan mengatakan semuanya dengan tulus, dengan sorot mata penuh cinta sembari menatap istrinya.
Jimin mencari keraguan di mata itu namun tidak sedikitpun menemukannya.
Dia hanya merasakan getaran dalam hati nya saat pandangan nya bertemu dengan pria itu, dan saat dia mengatakan hal yg membuat Jimin merasa tersentuh."Maaf..."
Gadis itu tau Yoongi sangat mencintainya, yg salah disini adalah Jimin.
Dia belum bisa mencintai Yoongi hingga saat ini, dia tidak mengerti dengan perasaan nya sendiri.Yoongi menggeleng dengan senyum menenangkan terukir di bibir nya... "Kamu tidak salah, tidak ada yg salah disini. Hanya saja kamu belum terbiasa, tapi ini belum terlambat untuk memperbaiki nya"
Jimin mengangguk, dia mengambil tangan kanan suaminya yg ada di pipi lalu menggenggamnya.
"Saya bakal tetep berusaha, kita mulai semuanya dari awal ya Ndan.?"
Dua kalimat yg mampu membuat Yoongi tersenyum haru, hatinya menghangat.
Benarkah gadis itu akan menerima cintanya.?
Dia merasa bahagia bahkan hanya dengan kalimat itu."Iya, kita mulai sama-sama, terimakasih kasih ya"
"Siap komandan.." balas nya dengan senyuman tulus yg pertama kali Jimin berikan untuk Yoongi
"Lapor ke saya, ya.? Kalau kamu sudah mencintai saya"
Jimin mengangguk antusias, membalas tatapan sang suami dengan sama hangat nya.
Bertukar tatap selama beberapa menit, membuat keduanya merasakan debaran yg sama.
Yg tak bisa di ucapkan melalui kata, hanya mata yg berbicara dan berkirim pesan melalui sanubari.~~~~
"Gue duluan guys" kata Jimin pada kedua temannya
"Buru-buru banget ji.?" Tanya ghina
"Ngga kok, cuma pengen cepet-cepet istirahat aja"
Gadis itu berjalan keluar kelas, menuju lobby lalu ketempat parkir dan mengambil motornya, sekarang sudah pukul 7 malam dan kampus sudah sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak Perwira, I Hate You (YooMin Gs) END
БоевикSeorang pria dengan 1001 Aturan dan Seorang gadis yg Tidak bisa di kekang.. Bersatu dalam satu ikatan Pernikahan, Hidup satu atap dan Berdampingan.. Apakah Ini Anugerah.? Atau justru Suatu musibah.!!