"Jimin.."
Jimin yg tadinya menghadap kearah Yoongi, kembalikan menoleh kebelakang dan mendapati Johan berdiri disana.
"Eh, Johan.?"
Seketika suasana menjadi canggung, lantas ia melirik sekilas pada Yoongi yg sedang memasang wajah bingung.
Tapi dalam hatinya, ada rasa tidak suka melihat tatapan yg di pancarkan oleh Johan pada sang istri.Johan yg menyadari keadaan Yoongi, memilih bersikap acuh karena tidak mengenal pria itu.
"Gue mau balikin sapu tangan Lo" ucap Johan sembari menyodorkan sebuah sapu tangan putih yg pernah Jimin pinjamkan padanya
"Sebenarnya ngga perlu Lo kembaliin juga ngga papa sih Jo.." ucapnya, sembari meraih sapu tangan yg di ulurkan Johan
"Eehh, gue yg ngga enak Jim"
Jimin mengangguk paham, lalu dia menoleh pada Yoongi yg sejak tadi hanya diam sembari memantau interaksi keduanya.
"Ndan, ini Johan. Temen saya"
Setelah mendengar ucapan sang istri, Yoongi lebih dulu mengulurkan tangan nya dan langsung disambut oleh Johan.
"Johan.."
"Yoongi.." ucap sang perwira dengan senyum ramahnya
"Suami gue, Jo.!" Tambah Jimin, membuat jabatan tangan kedua pria itu terlepas
Johan langsung menoleh kearah Jimin, dengan raut wajah terkejut setengah mati... "O-oh, suaminya.?"
Jimin tersenyum dan mengangguk, lalu ia kembali menatap Yoongi yg juga sama terkejutnya dengan Johan.
Pria itu tidak menyangka bahwa istrinya akan semudah itu mengakui status pernikahan mereka di hadapan teman nya."Yaudah Jim, kalau gitu gue duluan ya.? Ada rapat BEM"
"Oke Jo"
Johan mengangguk, lalu mengalihkan pandanganya pada Yoongi... "Duluan mas."
"Iya, silahkan" balas Yoongi dengan ramah
Setelah kepergian Johan, Jimin langsung menaiki motornya.
"Udah.?"
"Udah.." jawabnya, kemudian ia melingkarkan tangan nya pada pinggang Yoongi
Sore ini langit lebih teduh dari biasanya, semilir angin membawakan hawa sejuk menenangkan jiwa.
"Ndaaan..." Panggil gadis itu, yg sejak tadi menyadari keterdiaman Yoongi
"Iya, sayang.?"
"Komandan marah.?"
Yoongi melirik wajah istrinya dari kaca spion... "Saya ngga pernah bisa marah sama kamu"
"Terus kenapa diem aja.?"
Pria itu merutuki dirinya sendiri, benar juga.
Kenapa ia diam saja sejak tadi.?
Kenapa tidak mengajak Jimin berbicara.?
Alhasil gadis itu jadi berpikiran bahwa Yoongi marah kepadanya.!"Saya cuma masih kaget aja"
"Kaget kenapa.?"
"Kamu ngakuin saya sebagai suami kamu, di depan temen kamu, tadi"
"Kan komandan emang suami saya, ya ngga salah kan.?"
"Engga kok sayang, tapi— takutnya kamu malu.!"
"Punya suami polisi, tampan, berwibawa, dan sempurna banget kayak komandan gini. Kira-kira apa yg membuat saya harus malu.? Justru saya bangga tau ndan"
Jika saat ini Yoongi tidak Mengenakan helm, mungkin Jimin bisa melihat telinga Yoongi yg memerah akibat malu.
"Harusnya cewek-cewek centil itu yg malu, berani-beraninya ngeliatin suami orang sampe ngga ngedipin mata. Ngga sopan banget cabe-cabean.!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak Perwira, I Hate You (YooMin Gs) END
AksiSeorang pria dengan 1001 Aturan dan Seorang gadis yg Tidak bisa di kekang.. Bersatu dalam satu ikatan Pernikahan, Hidup satu atap dan Berdampingan.. Apakah Ini Anugerah.? Atau justru Suatu musibah.!!