{BPIHY} 26

858 118 21
                                    

Ditengah ramainya wisudawan dan wisudawati itu,  Jimin mengedarkan pandangannya.
Wanita yg memakai tiga dan jubah wisuda serta selempang bertuliskan Cumlaude ditubuhnya itu mencari sosok yg sangat berharga baginya.
Yg menemaninya sampai di titik ini.

Hingga akhirnya netra nya menangkap seorang pria yg sangat dia kenali, Yoongi berdiri didepan sebuah karangan bunga sembari tersenyum penuh makna pada sang istri.
Tak lupa bucket bunga Daisy ditangan nya sebagai hadiah untuk Jimin.

Bahkan di kerumunan seperti saat ini, Jimin bisa dengan mudah menemukan Yoongi, entah karena penampilan pria itu yg masih mengenakan seragam kepolisian, atau karena ikatan batin mereka yg membuat Jimin bisa mendeteksi keberadaan suaminya, atau mungkin malah keduanya.

Tanpa membuang waktu lagi, Jimin segera berlari dan menghambur kepelukan sang suami.
Yoongi pun menyambut Jimin dengan suka cita, membalas pelukan istrinya.

"Selamat kelulusan, istriku. Saya bangga banget sama kamu"

Tapi siapa sangka, Jimin malah menumpahkan airmata nya dalam pelukan Yoongi.
Tidak, dia tidak menangis karena bersedih, melainkan menangis haru karena tidak menyangka bisa sampai di titik ini.

Jimin masih tidak menyangka dia bisa meraih gelar sarjana yg dia impikan, ditambah Cumlaude yg sama sekali tidak pernah ia bayangkan.
Karena Jimin selalu menganggap dirinya payah dan pecundang meskipun dia telah berjuang habis-habisan selama kuliah, tapi dia selalu merasa tidak puas dan kalah dari teman-temannya.

"You did it sayang, kamu menang, kamu hebat Jimin.." ucap Yoongi lagi, sembari menangkup wajah sang istri

Mendengar kalimat Yoongi membuat Jimin semakin menangis haru.... "Saya berhasil, ndan."

"Iya cantik, kamu berhasil lewatin semuanya. Kamu sudah berhasil menggapai apa yg kamu inginkan"

Jimin mengangguk, lalu ia meraih tangan suaminya untuk ia genggam.
Tangan yg selalu menjadi penenang disaat gundah menyerang, tangan yg selalu menjadi tameng saat bahaya datang.

"Ndan, Rasanya jutaan kata yg ada pun ngga akan mampu mengungkapkan betapa bersyukurnya saya dicintai dengan sangat hebat oleh laki-laki seperti komandan Yoongi Narada. Laki-laki yg dulu sempat saya maki keberadaan nya, laki-laki yg sempat saya tolak kehadirannya. Terimakasih banyak karena komandan masih mau bertahan sama saya. Saya ngga bisa bayangin gimana nyesel nya saya kalau dulu saya kehilangan komandan karena sikap labil saya.." Jimin menatap dalam manik mata elang milik Yoongi yg kini tersenyum haru mendengar ucapan sang istri... "Terimakasih sudah menjadi bagian paling berharga dalam hidup saya dan membuat saya menjadi wanita paling bahagia di dunia ini" tambahnya

Sebuah senyum tulus terbit diwajah wanita itu, membuat darah Yoongi berdesir didalam nadinya.
Mengantarkan getar kedalam dada, hingga akhirnya kembali menarik Jimin kedalam dekapannya.

"Jimin, Saya hanya ingin mencintai kamu seikhlas-ikhlasnya, tanpa sedikitpun kebohongan didalamnya. Saya telah bersumpah dihadapan Tuhan untuk terus menggenggam cinta ini dan menjadikan alasan untuk bertahan lebih lama didunia, Demi melihat senyuman dari karya terindah yg pernah tuhan ciptakan. Yaitu kamu, istriku" Yoongi menangkup wajah cantik istrinya, menghapus jejak airmata disana, sembari tersenyum hangat pada sang istri, Yoongi kembali berkata... "Terimakasih juga, sudah memberikan tempat istimewa di hati kamu untuk saya, saya juga sangat amat bahagia dicintai oleh kamu sehebat ini, Jimin Florenza"

Jimin mengangguk kukuh, lalu meraih tangan kanan suaminya dan menciumnya cukup lama.
Membuat Yoongi tak bisa menahan senyumnya, dan Membalas dengan ciuman dalam di kening sang istri.

"Eehh, ada komandan. Siang ndan.." Sapa Raline, momen haru itu terusik oleh kedatangan dua sahabat Jimin yg tak lain adalah ghina dan Raline

Yoongi tersenyum ramah pada keduanya lalu menyalami mereka... "Selamat atas kelulusan kalian" ucap Yoongi

Bapak Perwira, I Hate You (YooMin Gs) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang