{BPIHY} 19

764 123 18
                                    

Gadis itu langsung berdiri dari duduknya saat mendengar deru motor memasuki halaman rumah.
Dengan cepat ia berjalan menuju pintu utama, namun baru saja ia akan membuka pintu tersebut, seseorang sudah lebih dulu muncul dari balik pintu itu.

Dialah sosok yg jimin tunggu dengan perasaan cemas dan khawatir, sampai membuatnya gelisah tak tentu arah.
Jimin bahkan tak bisa duduk dengan tenang sejak tiga puluh menit yg lalu.
Gadis itu hanya berjalan mondar-mandir dan memeriksa jendela, menanti kedatangan sang suami.

"Ndaaann.. komandan ngga papa kan.? Kemana aja sih.? Katanya udah otw, tapi kok lama banget.? Komandan ngga kena masalah kan.? Ngga ada yg gangguin kan.?" Gadis itu mencerca suaminya dengan pertanyaan-pertanyaan yg membuat yoongi merasa gemas saat melihatnya

"Ndan, jawab dong. Saya khawatir loh dari tadi, komandan tuh ngga ada kabar. Ngga angkat telfon juga, gimana bis-"


Cupp...



Sebuah kecupan manis berhasil membungkam mulut jimin, Yoongi menghentikan ocehan gadis itu dengan mendaratkan bibirnya diatas bibir sang istri.
Tak memberi kesempatan untuk jimin protes, kemudian yoongi langsung menggendong tubuh gadis itu dan membawanya kekamar.

"Ndaan.. kenapa ihh.?" Tanya nya, sembari mengalungkan tangan nya pada leher yoongi

Pria itu tidak menjawab, dia terus berjalan memasuki kamar dan meletakkan tubuh ramping sang istri diatas ranjang, lalu duduk di sisi nya.
Sembari menatap lekat wajah menawan bak dewi bulan milik istrinya, yg tak pernah bosan dia puja.

"Kamu yg kenapa, Hem.? Ngga perlu terlalu mengkhawatirkan saya. Saya ngga apa-apa kok, kamu lupa suami mu ini siapa.?"

Jimin menghela nafas panjang sebelum ia mengangguk kecil... "Iya, saya tau suami saya ini perwira polisi. Polisi nya polisi, tau ndan paham banget malah"

"Pinter, terus apalagi yg kamu khawatirkan, sayang ku cantik ku.?"

"Komandan kan tadi udah bilang otw, tapi nyampe rumah nya tiga puluh menit kemudian. Terus telpon saja juga ngga di angkat, itu ngga biasa banget ndan.! Wajar ngga kalau saya takut.?"

"Iyaa, wajar kok sayang"  sahut yoongi sembari melepaskan sepatunya

"Boleh saya minta alasan nya.?"

"Tadi tuh macet, cantiiikk... makanya saya telat sampai rumahnya, terus ponselnya juga saya silent karena tadi abis rapat. Jadi ngga tau Pas kamu telpon"

Dalam hati pria itu mengucap maaf karena telah berbohong pada jimin.
Pasalnya, jika dia jujur tentang apa yg sebenarnya terjadi, jimin akan tambah khawatir.
Namun ternyata yoongi salah, Jimin Florenza adalah gadis yg mempunyai insting kuat dan tidak mudah di kelabuhi,

Lihatlah, kini gadis itu menatap yoongi dengan penuh curiga.! Dan saat yoongi hendak berdiri, gadis itu langsung menahan nya. Membuat yoongi kembali menoleh pada istrinya dengan tatapan penuh Tanya.

"Kenapa sayang.?"

Jimij hanya diam sembari meneliti setiap inci wajah tampan sang suami, jimin menggunakan trik psikologi nya untuk membongkar rahasia yg disembunyikan oleh yoongi.
Hingga mata indah jimin mendapati sesuatu yg membuatnya terkejut, lantas ia mengulurkan tangan nya untuk meraba wajah yoongi.

"Ndan, ini kenapa.?" Sembari menyentuh pelipis sang suami

"Itu.. itu tadi.. saya ngga sengaja kepentok"

Jimin menghela nafas, lagi-lagi suaminya berbohong... "komandan tau ngga.? Saya lagi sedih" lanjutnya, hingga mampu menarik perhatian yoongi

"Sedih kenapa sayang.? Ada yg ganggu pikiran kamu.?"

"Gimana saya ngga sedih.? Saya udah percaya nih sama seseorang, tapi malah dia milih bohongin saya untuk nyimpen rahasianya daripada cerita sama saya, sedih kan ndan.?"

Yoongi langsung membeku di tempatnya sembari menatap wajah sendu milik istrinya.
Dia merasa tersindir hingga Raza bersalah membebani fikiran sang perwira.
Lagi-lagi pria itu melakukan kebodohan yg membuat istrinya sedih.

"Sayang, maaf.." yoongi sadar, istrinya terlalu jenius untuk dia kelabuhi dengan alibi konyol yg ia katakan

Tapi gadis itu tidak marah, ia malah mengelus lembut tangan yoongi yg ada dalam genggaman nya.
Lalu tersenyum hangat pada sang suami.... "sekarang jujur ya.? Itu luka nya karena apa.? Saya ngga akan marah kok ndan, janji." Imbuhnya, mencoba meyakinkan yoongi

"Saya habis berantem, sama anak-anak geng motor.!"

Jimin terdiam.
Dia tahu jika hal seperti ini pasti akan terjadi cepat atau lambat.

"Tunggu bentar ya ndan.? Bentar aja" kata jimin sembari berdiri dan berjalan kearah kamar mandi

Yoongi menatap kepergian istrinya dengan bingung.
Hingga gadis itu kembali dengan sebuah handuk yg sudah basah, lalu kembali duduk di hadapan yoongi, menempelkan handuk basah itu pada pelipis sang suami yg terlihat memar.

"Sakit ngga.?" Tanya nya, yg dijawab gelengan kepala oleh yoongi

Sementara tangan kanan jimin di gunakan untuk mengompres pelipis yoongi, pria itu meraih tangan kiri istrinya untuk ia genggam.

"Kamu ngga marah sama saya.?"

"Engga, saya ngga marah sama komandan. Tapi boleh ngga kalau saya minta satu hal aja.?"

Yoongi mengangguk tanpa ragu, karena dia akan selalu mengabulkan permintaan wanita yg dia cintai setengah mati... "Apa sayang.? Kamu mau minta apa.? Ayo bilang sama saya"

"Setelah ini, saya minta komandan buat ngga baw motor saya lagi, boleh.? Saya ngga mau liat komandan pulang kerumah dengan luka seperti ini lagi. Terlepas itu karena saya atau bukan, saya sedih ndan. Saya ngga suka liat suami saya luka kayak gini"

Seolah terhipnotis oleh ucapan istrinya, yoongi dengan mudah menyetujui permintaan gadis itu.

"Tapi, saya juga minta satu hal sama kamu biar Adil. Saya juga ngga mengizinkan kamu menggunakan motor lagi, untuk menghindari kejadian yg saya alami, saya juga ngga mau istri saya terluka"

Jimin mengangguk paham, bukan masalah besar untuknya.
Seiring berjalan nya waktu, menghabiskan banyak hari bersama yoongi, gadia itu tak lagi mementingkan apapun selain masadepan mereka dan keberadaan yoongi disisinya.
Hingga tanpa ia sadari, pemikiran nya nenjadi lebih dewasa setelah menikah dengan sang perwira.

"Deal.!" Jawabnya, membuat yoongi tersenyum lega

"I love you, cantik ku"

"I love you too, komandan tampan ku" ucap jimin, sembari memberikan ciuman pada Pipi suaminya

Hal itu membuat yoongi tersenyum, lalu mencondongkan tubuhnya untuk mencium bibir ranum sang istri, namun segera ditaham oleh jimin.

"Mandi dulu kali ndan.."

"Yaudah, saya mandi dulu ya.? Kanu jangan kemana-mana, tetap disini, jangan bergeser sejengkal pun"

Jimin tertawa gemas dibuatnya... "Iya iya, udah sana mandi dulu"

Yoongi langsung berdiri dan berlari kecil kearah kamar mandi untuk membersihkan diri.


{To Be Continue}



Typo bertebaran dimana-mana.. Maafkan yaa



//MinNovi //

Bapak Perwira, I Hate You (YooMin Gs) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang