Temptation

339 36 15
                                    


Min Ho meraih tangan Hye Kyo lalu menggenggam nya lembut. Senyum manis pria itu tercipta ketika menyadari betapa sempurnanya cincin itu ketika Kyo yang mengenakannya. Sementara tatapan Hye Kyo tak pernah lepas dari sosok pria yang kini menjadi begitu dicintainya. Jantungnya selalu berdetak lebih cepat ketika Min Ho menatap nya dengan penuh cinta. Kini pria itu mulai mengecupi punggung tangannya dan setelahnya dia menatap Hye Kyo cukup lama.

"Kau adalah milik ku yang paling sempurna, paling berharga" Min Ho berucap dengan posesif seakan ingin segera mengabari dunia bahwa Hye Kyo adalah miliknya.

"Sepertinya kau harus terbiasa dengan panggilan Madame Lee mulai sekarang. Karena aku tidak rela jika nanti ada yang memanggil mu tanpa menyebut marga ku" Sambung Min Ho lagi ketika dia sengaja mendekatkan wajahnya.

"Kita belum mengantongi cukup banyak restu tapi kau sudah sangat tak sabaran" Kyo tertawa merespon kalimat Min Ho dimana tangan kanan pria itu mulai beralih memeluk pinggang ramping nya lalu menariknya lebih dekat. Alhasil tubuh mereka hampir menempel dengan sempurna.

"Aku sudah cukup bersabar jadi aku tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan walau sekecil apapun" Jawab Min Ho mulai memberanikan diri untuk mengecup bibir Kyo. Dia lalu menggerakan bibirnya untuk melumat bibir Hye Kyo yang semenjak tadi sudah begitu menggodanya. Bahkan Min Ho mulai menyelipkan tangannya diantara leher Hye Kyo. Hal itu tentu membuat Min Ho semakin lihai memainkan lidahnya, dia mengeksplorasi setiap jengkal bibir manis itu dari berbagai sisi. Dia menautkan lidahnya dengan begitu erotis lalu menggigit lembut bibir bawah Hye Kyo yang begitu ranum dan sexy. Min Ho merasakan gairahnya sudah meluap tak terbendung hingga tanpa disadarinya bibirnya sudah bergerak menuju tengkuk hingga berakhir di leher mulus Hye Kyo yang terkeskpos. Min Ho mengendus lalu mengecupi leher Hye Kyo membuat gelenyar aneh menjalari seluruh tubuh wanita itu. Sedetik kemudian Min Ho tanpa ragu memberikan tanda kepemilikannya tepat di bawah telinga Hye Kyo. Sedikit tersembunyi tapi cukup jelas untuk diamati.

"Aku tidak sabar untuk memiliki mu secara utuh, kau tau betapa besarnya hasrat ku padamu? Aku begitu kesakitan karena menahannya mati-matian" Min Ho kemudian membisikkan kalimat itu tepat di telinga kekasihnya. Deru nafas hangatnya begitu terasa diantara telinga dan leher Hye Kyo. Itu adalah kalimat paling sensitif yang diucapkan Min Ho selama mereka berhubungan. Bahkan semenjak awal ciuman itu berlangsung tubuh Hye Kyo merespon setiap sentuhan Lee Min Ho yang seperti perpaduan antara cinta, hasrat dan kerinduan.

"Saat waktunya tiba maka aku.. " Kalimat Min Ho terpotong oleh dering ponsel Hye Kyo dari dalam Clutch-nya. Min Ho tampak menekuk wajahnya kesal karena pria tampan itu masih belum mau berhenti bermesraan. Sementara Kyo sedikit lega karena bagaimanapun pengawal Jin tepat mengawasi mereka menggunakan mobil yang berbeda. Meskipun Porche Min Ho menggunakan kaca film gelap tapi Kyo tetap takut jika pengawal Jin berpikir yang bukan-bukan.

"Ne, Hyun-ah" Kyo mengangkat telfonnya tapi suara diseberang bukanlah suara Hyun Kyoung melainkan Ellen Park.

"Segera turun dari mobil dan mari bicara" Hanya kalimat itu yang diucapkan Ellen dengan begitu dinginnya lalu mematikan ponsel secara sepihak. Pikir Kyo mungkin Ellen sudah benar-benar mencurigai Hyun dan Jennie sejak mereka kembali dari New York.

"Apa Hyun menginap di rumah mu sayang?" Kyo langsung mengangguk mencoba menyembunyikan segalanya dari Min Ho.

"Ne, Hari ini cukup melelahkan, aku akan segera mandi air hangat lalu beristirahat. Kau juga harus istirahat" Ucap Kyo berusaha mengalihkan perhatian Min Ho, Pria itu merespon dengan mengecup keningnya penuh cinta.

"Saranghae" Ucap Min Ho ketika membukakan pintu Porche-nya untuk Hye Kyo. Hye Kyo tak menyadari betapa Min Ho sangat tak rela berpisah dengannya meski hanya sesaat.

"Nado saranghae" Hye Kyo menjawab dengan senyum manis yang langsung membuat perasaan Min Ho menghangat. Hye Kyo pun mulai berjalan menuju pintu rumahnya sebelum Min Ho menahan pergelangan tangannya secara tiba-tiba. Hye Kyo tampak bingung ketika pria itu menatapnya seolah-olah menahan cukup banyak kata.

"Aku tidak sabar untuk menikah dengan mu lalu menjalani kehidupan yang bahagia. Meskipun kalimat itu sangatlah klise karena manusia tidak akan pernah lepas dari masalah. Tapi aku ingin melewati setiap masalah itu bersamamu seiring waktu sampai kita menua bersama" Ucap Min Ho yang entah mengapa dia begitu ingin mengatakannya.

"Aku akan menunggu sampai hari itu tiba" Balas Hye Kyo menyemangati hati dan cintanya. Perkataan manis Hye Kyo jelas memberi Min Ho banyak asupan semangat. Hingga dia meninggalkan rumah mewah Hye Kyo di Hannam-dong dengan perasaan lega.

Ketika mobil Min Ho dan pengawal Jin sudah tak terlihat Hye Kyo membuka pintu rumahnya dengan sudah mempertimbangkan apapun yang akan dihadapinya. Sesuai dugaan, Ellen Park dan Hyun Kyoung sudah menyambut nya di ruang tamu. Hyun menatapnya dengan perasaan bersalah dan Hye Kyo hanya merespon dengan tersenyum sekenanya. Baginya tidak ada yang perlu di tutup tutupi lagi. Ellen berhak tau kebenarannya.


To be continue

All About Minkyo CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang