Red String Of Fate II

239 24 8
                                    


Nyonya Lee duduk di kursi meja makan dengan tak sabar hingga derap langkah kaki terasa mendekat berbarengan dengan aroma royal white musk yang menyeruak. Wanita paruh baya itu segera bangkit dari duduk nya lalu terlihatlah putra semata wayangnya tampak begitu tampan tengah berjalan dengan merentangkan kedua tangan nya.

"Eomma" Teriak Min Ho tak ubahnya bocah 10 tahun yang baru pulang dari sekolah. Seketika itu kedua mata Nyonya Lee berkaca-kaca. Min Ho segera memeluknya begitu erat seakan menebus semua kerinduannya.

"Eomma sangat merindukanmu" Nyonya Lee membalas dekapan putranya dengan bagitu hangat.

"Aku juga sangat merindukan eomma" Jawab Min Ho manja.

"Apa kau makan dan istirahat dengan baik anak ku?" Eomma nya tampak mencari-cari celah di tubuh Min Ho agar dia bisa mengomeli putranya jika ketahuan tidak menjaga kesehatan. Tapi hasilnya nihil.

"Tentu eomma, aku belum pernah merasa sebahagia dan sebugar ini sebelumnya" Min Ho langsung merespon pertanyaan eommanya dengan semangat. Bagaimanapun hati seorang eomma sangat senang mendengarnya.

"Jinja? Apa yang membuatmu jadi seperti ini? Aura mu terlihat jauh lebih cerah dari biasanya?" Selidik eommanya curiga. Min Ho hanya tertawa renyah lalu kembali memeluk eommanya untuk membisikkan sesuatu.

"Aku ingin mengenalkan seseorang pada eomma" Bisiknya membuat nyonya Lee spontan membulatkan mata.

"Seorang yeoja?" Min Ho mengangguk saat eomma nya masih setengah tak percaya. Belum sempat eomma nya mencerna kalimatnya. Min Ho sudah lebih dulu berjalan ke arah partisi ruangan dimana Song Hye-kyo menunggunya disana.

"Bagaimana penampilan ku?" Kyo yang masih tampak gugup mulai menanyakan hal konyol tentang penampilan nya hal itu jelas membuat Min Ho gemas.

"Pertanyaan macam apa itu? Kau selalu sempurna" Jawab Min Ho lembut sembari menyodorkan lengannya. Meskipun kalimat Min Ho tidak cukup menenangkan Hye Kyo tapi wanita cantik itu segera mengapit lengan Min Ho dengan jantung berdebar.

Kemudian selangkah demi selangkah Min Ho mulai membawa Hye Kyo ke hadapan eommanya. Min Ho mengelus lembut tangan Hye Kyo yang mengapit lengannya. Senyum pria itu terus merekah. Nyonya Lee masih memperhatikan secara detail wanita yang saat itu tengah berjalan ke arahnya. Dia terlihat sedikit familiar untuk nya. Tapi dia belum menyadari siapa wanita yang tampak anggun itu. Hingga beberapa detik berikutnya. Hye Kyo mengangkat rahangnya lurus-lurus sehingga dia tepat menatap ke arah eomma Min Ho.

"Mwo" Nyonya Lee menutup mulutnya dengan kedua tangan seolah menolak apa yang sudah dilihatnya. Badannya seolah mematung bahkan meskipun Min Ho dan Hye Kyo sudah berada di hadapannya. Nyonya Lee masih tetap tak berkutik. Dia menatap Min Ho seolah menanti banyak jawaban sedangkan tatapannya pada Song Hye-kyo tampak begitu sulit untuk diartikan.

"Eomma, aku perkenalkan padamu calon istriku" Nyonya Lee dan Hye Kyo kompak membulatkan mata saat kalimat itu keluar dengan entengnya dari mulut Min Ho tanpa berdiskusi dulu dengan Hye Kyo. Min Ho yang menyadari tatapan tajam dari kekasihnya hanya tersenyum tanpa dosa. Hye Kyo segera membungkuk hormat pada Nyonya Lee lalu memperkenalkan dirinya.

"Song Hye-kyo? Pemeran Han Ji Eun di full house itu?" Nyonya Lee tak mengubris sapaan Hye Kyo dia justru menanyakan hal yang terkesan unik. Sedangkan Hye Kyo hanya mengangguk menjawab pertanyaan Nyonya Lee meskipun pertanyaan itu terasa cukup aneh baginya. Tapi di detik berikutnya, keadaan justru bertambah semakin aneh ketika Nyonya Lee tampak mendekati Hye Kyo lalu memeluknya secara tiba-tiba.

"Benarkah kau wanita itu?" Nyonya Lee memeluk Kyo dengan begitu emosional sampai Kyo kebingungan dan melirik Min Ho yang ekspresi nya juga tak kalah heran.

"Wanita yang sangat dicintai Min Ho" Nyonya Lee melepas pelukannya lalu tersenyum penuh arti. Barulah Hye Kyo menyadari betapa selama ini dugaanya sudah teramat salah. Nyonya Lee yang masih terkejut itu kemudian beralih menatap  Min Ho yang berdiri disamping Hye Kyo dengan ekspresi jengkel.

"Jadi selama ini kau merahasiakan ini dari eomma? Begitu ya? Dasar anak nakal" Tanpa diduga Nyonya Lee menjewer gemas telinga Min Ho membuat pria tampan itu pura-pura meringis kesakitan. Ekspresinya jelas memancing tawa Hye Kyo yang memandang nya antara lucu dan kasihan.

"Tapi eomma sangat bangga padamu, setelah belasan tahun akhirnya kau berhasil, dan kau membawa dewi Korea ini kerumah kita, Tuhan pasti akan semakin memberkati keluarga kita" Sambung nyonya Lee setelah melepaskan jewerannya. Dia kemudian menatap Hye Kyo dalam. Mendengar kalimat Nyonya Lee tampak Hye Kyo berkaca-kaca terlebih saat wanita paruh baya itu mulai mengusap kepalanya dengan penuh sayang.

"Maaf karena aku membuat Min Ho menunggu begitu lama" Pertahanan Hye Kyo akhirnya runtuh, air mata yang coba ditahannya dengan sekuat tenaga lolos begitu saja dari pelupuk matanya. Dan itu adalah pemandangan yang paling tidak disukai Min Ho. Pria itu langsung bergegas untuk menyeka air mata Hye Kyo. Karena baginya ketika melihat Hye Kyo sedih dan menangis. Entah itu air mata suka atau duka hati Min Ho ikut terluka.

"Tak ada yang perlu dimaafkan, kau mengajarkan putraku tentang arti cinta yang sesungguhnya. Cinta yang penuh perjuangan dan kesabaran" Min Ho terharu mendengar kalimat Nyonya Lee yang mewakili segenap perasaannya. Eommanya adalah yang terbaik. Support system utamanya untuk tidak pernah menyerah menanti sosok Song Hye-kyo meski segala sesuatunya menjadi begitu mustahil untuknya. Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi Min Ho malam itu ketika dua wanita yang paling dicintainya tampak begitu dekat. Otak Min Ho kemudian tergerak untuk memotret momen itu menggunakan kamera ponselnya lalu mengirimnya pada seseorang.

"Nuna, semoga hari mu indah" Ketik Min Ho pada Lee Yong Jung sebelum mematikan ponselnya.

To be continued...

All About Minkyo CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang