Starry Night

291 23 11
                                    

Apa yang dipikirkan Van Gogh saat melukis bintang di langit Rhone? Apakah dimatanya malam itu jauh lebih terang dari biasanya? Ataukah titik-titik yang membentang di atas cakrawala itu adalah semesta kecil tempat dia lari dari lukanya? Orang selalu berkata Van Gogh menuangkan segala pola kemelut di kepalanya dalam bentuk lukisan. Dan langit malam, mungkin adalah caranya untuk berdialog dengan jiwanya yang terkubur dalam. Sama halnya dengan Van Gogh. Seorang wanita cantik saat ini sedang mendongakan wajahnya sedikit untuk melihat segala kuasa yang di hamburkan langit. Bintang-bintang yang bertabur riuh malam itu seperti mengedipkan mata ke arahnya. Dan bulan yang berlabuh dengan sempurna tampak tersenyum melihat nya. Jika wanita itu seorang pelukis mungkin seperti yang lain dia akan mengabadikan pemandangan itu dalam sebuah kanvas. Tapi tanpa dia sadari, dia sendiri adalah seni yang membuat langit terpesona. Wanita cantik yang saat itu tengah berperang dengan isi kepalanya tidak menyadari betapa sempurnanya dia ketika cahaya bulan mulai sayup-sayup mengenai wajahnya. Segala fitur dalam dirinya terpahat dengan indah hingga mungkin para dewa di Olympus akan merasa telah kehilangan salah satu dewinya. Hampir tidak ada diksi untuk mendeskripsikan keindahan wanita ini hingga sesosok pria yang berdiri tak begitu jauh dari posisinya selalu merasa bahwa dia adalah pria paling beruntung di dunia. Untuk memilki wanita itu, Min Ho telah mengorbankan begitu banyak hal. Dia terus menunggu dan menunggu hingga semesta mengirimkan wanita cantik itu ke pelukannya secara alami tanpa intrik dan paksaan. Jika ada cinta yang mampu menyamakan cinta Antonio untuk Cleopatra maka disitulah cinta Min Ho untuk wanita idamannya. Jika ada kesetiaan yang sama besarnya seperti kesetiaan Lancelot untuk Guinevere maka Min Ho bisa menyainginya. Min Ho mulai melangkahkan kakinya mendekati Hye Kyo. Aroma woody dan white musk yang merambat ke udara membuat wanita itu tersenyum. Kyo masih enggan membalikan badannya sampai sebuah cardigan hangat tersemat di kedua bahunya.

"Kau terlalu menikmati malam sampai melupakan dinginnya" Bisik Min Ho yang tanpa di duga langsung memeluknya dari belakang. Membebat pinggang ramping kekasihnya untuk dia dekap dengan erat. Aroma Hye Kyo yang begitu manis dan segar selalu menarik Min Ho untuk terus menempelkan tubuhnya.

"Gwenchana, aku punya pria yang bisa diandalkan" Balas Hye Kyo melirik Min Ho membuat kedua hidung mereka nyaris bersentuhan.

"Kalau begitu aku harus selalu bersamamu" Pria itu tersenyum. Begitu manis sampai kedua lesung pipinya terbentuk. Kyo balas tersenyum. Mereka tetap berusaha bahagia dan sejenak melupakan masalah mereka di belakang. Hye Kyo belum menyadari bahwa Min Ho sudah mengetahui perjodohan nya sedangkan Min Ho selalu berupaya untuk menuntaskan keraguan wanita nya.

"Aku merindukan mu" Sambung Min Ho lagi saat tatapan mereka masih terkunci. Semburat rasa sakit menyala di kedua mata Min Ho saat pikirannya di penuhi oleh penyesalan akan apa yang telah terjadi. Perkataan Appa nya mungkin sangat menyakitkan dan penyesalan terbesar Min Ho adalah dia tidak berada disana untuk membela wanitanya. Bayangan itu semakin membuat nya sekarat atas rasa bersalah. Min Ho akhirnya melepaskan pelukannya dan menarik tubuh Hye Kyo untuk berhadapan dengannya.

"Sayang, aku minta maaf atas perlakuan Appa, aku seharusnya bisa mengantisipasinya sebelum bertemu dengan mu dan seharusnya aku ada disana agar kita bisa menghadapi nya bersama" Sesal Min Ho dimana Kyo menggeleng lemah untuk menguatkannya. Baginya Ini bukanlah salah Min Ho. Atau siapapun.

"Ini bukan salahmu, aku memang ingin menemuinya secara langsung. Lagipula Appa-mu tidak sepenuhnya salah. Sebagai seorang Appa adalah hal wajar untuk memikirkan masa depan putra nya" Respon Hye Kyo seperti tanpa beban tapi Min Ho tidak sepenuhnya percaya bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi nya.

"Kau tau bahwa aku tidak memperdulikan itu, tidak akan pernah ada perjodohan. Jika aku menikah maka itu hanya dengan mu. Aku tidak akan membiarkan siapapun berusaha memisahkanmu dariku" Sela Min Ho dengan rahang yang mengeras. Setiap mengingat perjodohan itu darahnya seperti mendidih hingga ke dasar ubun-ubun.

All About Minkyo CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang