|𝐂𝐡𝐚𝐩 18|

28 3 0
                                    

HARI yang mendung . Alieff suka akan cuaca ini . Sejuk aje . Dia sedang menunggu Aryash . Ingin berjumpa dengan Aryash . Matanya sebok melihat pemandangan di cafe itu sampai tidak perasan Aryash sudah ada didepan matanya .

Mata Alieff ditatap tajam . Rahang diketap rapat . Perh ! Takuttt .. manakala Alieff hanya menayangkan senyuman polos . Aryash baru perasan dipipi Alieff sudah ada bekas lebam . Huh ! Mungkin dari Haykall . Terima kasih

" ni orang kau buat , kan ? " tanya Alieff sambil menunjuk pipinya . Aryash hanya menjongketkan keningnya . Berpura - pura terkejut .

" Entah . Mana aku tahu " balas Aryash . Air kepunyaan Alieff dirampas lalu dihirup . Berkerut dahi Alieff .

"Kurang ajar nya kau " kata Alieff keras . Main rampas rampas air pula . Geram ni ! Tangan sudah mula menggeletar hebat . Tak sabar nak tukar side .

" baru tahu ? " semakin panas hati Alieff . Seperti api yang disimbah dengan minyak . Kemeja yang rapi dibuka butangnya separuh .

"Rileks la . Aku buat kau marah ke ? " Aryash mula mengenggam tangan Alieff . Tak mahu dilepaskan tangannya . Nak aje genggam sampai hancur tangan ni . Suka hati dia la curi bini orang , kan .

" sakitlah , bodoh ! " Alieff cuba melepaskan tangannya dari genggaman Aryash . Aryash mendecik . Tahu pun sakit .

" ini yang kau dapat apabila gatal sangat kaki tangan kau ni nak dekat dekat dengan bini aku " Aryash mendekatkan kepalanya ke kepala Alieff . Matanya saling bertatapan .

" i told you . She's mine . Apalah yang kau susah sangat nak faham ? " sambung Aryash . Genggamannya dikuatkan . Alieff menjerit perlahan .

" Kau jahat , she didn't deserve you ." Lambat - lambat Alieff memuntahkan ayat . Aryash menghentakkan tangannya di atas meja itu perlahan . Tempat mereka dihujung hujung cafe . Jadi tiada masalah kalau nak jerit sekali pun .

" jahat apa pulak ni ? Pandai - pandai aje kau reka cerita , kan ? Buatlah buku cerita sana . " tangan yang digenggam terasa mahu patah . Sakit ! Alieff menutup matanya buat ke sekian kali . Menahan perit yang dirasa .

" okay , okay . Let go of my hand ! " Alieff cuba menenangkan situasi itu . Padan muka . Siapa suruh cari pasal . Tangan yang digenggam dilepaskan .

" My friend said that you are wild . Inikah liarnya ? " soal Aryash mencabar . Alieff mengibas ngibas tangannya yang sudah bewarna biru itu .

" ck , kau tak tahu kau diam " Alieff mendecik . Hari itunya dia berhasrat untuk berubah demi Amiera . Tapi dia rasa sia - sia . Jadi , dia simpan sikap itu untuk masa yang tepat .

TING !

Bunyi notifikasi dari telefon pintar Aryash . Dilihatnya notifikasi itu lalu dibuka .

' My only love ❤️'

"Baliklah , nak cuddle ."

Terbit senyuman nakal dari bibir Aryash . Terkejut Alieff melihat personaliti Aryash yang bertukar dengan sekelip mata .

" aku rasa aku dah malas lah cakap dengan kau . Nanti - nanti lah kita bersembang , ya kawan ?" Ujar Aryash beserta senyuman mengusik .

" kenapa pula ? " tanya Alieff sambil menatap mata Aryash tajam . Geram betul . Dah buat anak orang sakit , sesuka hati dia aje nak blah .

" tanya lagi ? Bini aku lah " Aryash ketawa kecil . Baru sahaja Alieff mahu membuka mulut , Aryash sudah tiada di pandangannya .
'Haish , tunggulah kau ' bisik hati Alieff .

















DR TYPO [HOLD]Where stories live. Discover now