6. New Intimacy (?)

2.3K 262 57
                                    

Lisa POV

Aku baru keluar dari kamar paman Smith bersama Ahyeon. Gadis ini terlihat sangat murung dan kesedihan masih belum beranjak dari wajahnya.

"Hei, kau sangat menyayangi Nini?" tanyaku menatapnya, ia mengangkat kepalanya menatapku.

"Tentu saja, aku paling menyayanginya di dunia ini" jawabnya yang membuat ku tersenyum, betapa beruntungnya kau Jen.

"Apa Nini mu itu galak?" aku bertanya lagi dengan berbisik.

"Ya, mungkin kau lebih tau dia segalak apa" Ahyeon menjawab dengan berbisik pula.

"Aahhh, dia terlalu beruntung memiliki putri sepertimu. Aku iri padanya" jawabku dengan raut wajah penuh ekspresi.

Ahyeon tersenyum, namun senyumannya membuatku tidak senang. Ada sesuatu di balik senyuman Ahyeon ini, sesuatu yang sulit untuk aku tafsirkan.

"Then, you can get a daughter" ucapnya yang membuat ku terdiam.

"Aaa mungkin aku lebih memilih hidup menjadi Nini daripada memiliki anak sendiri" jawabku dengan senyum canggung.

"Mungkin lebih baik untuk tidak hidup seperti Nini, Lili" jawab Ahyeon sambil berjalan.

Aku mengerutkan keningku mendengar ucapan tersebut dari gadis ini. Apakah hidup Jennie saat ini sangat jauh dari kata bahagia? Bagaimana bisa gadis yang sangat menyayanginya ini menilai bahwa hidup ibunya sendiri tidak baik?

"Kau akan bergabung dengan pesta?" tanya Ahyeon yang menyadarkan ku dari lamunan.

"Ah tidak, aku akan segera pulang" jawabku dengan senyuman.

"Ahh waee, ayo bergabung. Aku ingin Nini sedikit lebih bahagia di hari spesialnya" ucap Ahyeon yang membuatku bingung.

"Kenapa aku berpengaruh untuknya? Aku tidak bisa ada di pesta ini-"

"Tolong lakukan untukku Lili" gadis ini memotong ku bicara.

"Tapi, kau lihat aku berpakaian seperti ini" ucapku sambil mengarahkan pandangannya pada ujung kaki hingga ujung kepalaku.

"Apa yang salah? Kau terlihat keren dengan pakaian itu, kau kan orang Amerika kenapa repot-repot memikirkan tatakrama Korea?" perkataan Ahyeon barusan sukses membuatku melongo, aku kira dia adalah gadis dengan tutur kata yang lembut dan sopan, ternyata ada darah Jennie Kim yang mengalir di tubuhnya.

"Woaahh aku terkejut karenamu" ucapku melongo sambil menutup mulutku berkali-kali, apa aku berlebihan dalam reaksi?

"Ayo, jika kau tidak ingin bergabung dengan bibi atau Nini, bergabunglah denganku dan teman-temanku" ucapnya yang menarik tanganku, aku memperhatikan tangan kecil ini memegang tanganku, aku tersenyum, tanpa tau apa alasannya.

"Bagaimana rasanya Lili?" tanyanya yang membuatku gugup.

"A-ah pegangan tanganmu nyaman untukku" jawab ku yang benar-benar tidak bisa menyembunyikannya, dia tertawa ringan.

"Bukan itu, berganti kewarganegaraan sampai tiga kali" ucapnya yang membuatku malu, aisss bisakah kau bertanya lebih jelas?

"Eummm, yaa begitulah" jawabku yang bingung mendeskripsikannya.

"Mana yang lebih baik? Thailand? Korea? Amerika?" tanyanya mengintrogasiku.

"Semuanya punya hal yang baik dan buruk, dan mungkin lebih baik saat ini" jawabku dengan tersenyum.

"Setidaknya aku tidak kehilangan seseorang saat aku menjadi orang Amerika" gumamku dengan suara pelan, sepertinya Ahyeon tidak mendengarku.


***

Rest of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang