4. There's You In My Eyes

2.4K 274 67
                                    

Author POV

Lisa baru selesai makan siang bersama Jisoo dan Rose di sebuah restoran rekomendasi Rose. Lagu lama, Rose tetaplah orang yang sama, meski saat ini ia mengelola sebuah agensi yang cukup bagus tetap saja dia adalah wanita penggila makanan. Hobinya tersebut cukup berguna untuk Lisa yang selalu mencoba menghindari tempat-tempat kesukaan ia dan Jennie makan dulu. Dan sekarang, Lisa sedang duduk diam di dalam kamar hotelnya. Makan siang antara Lisa dan dua orang tadi berlangsung singkat saja karena mereka berdua harus bersiap-siap untuk datang ke acara Jennie.

Mereka berdua sudah berusaha untuk mengajak Lisa, tentu saja penuh dengan kehati-hatian. Bukan lagi rahasia, bahwa semua orang terdekat Lisa tau apa yang terjadi antara dia dan Jennie, namun detail dari semua hal itu hanya mereka berdua yang tau, mungkin.

Lisa sedang mempertimbangkan akan mencoba datang ke acara tersebut atau tidak, ia kebingungan menatap pesan singkat yang dikirimkan oleh bibi nya. Bibinya tidak tau kalau Lisa ada di Seoul, kabar yang baru saja dikirimkan bibi nya adalah tentang Paman Smith, ayah Jennie yang pagi ini sudah bisa mengeluarkan suara namun satu kalimat yang keluar dari mulutnya adalah "aku ingin berlutut pada Lisa". Bibinya juga memberitahukan bahwa setelah kalimat itu, ayah Jennie hanya bisa menangis dan tidak mengeluarkan suara lagi. Seolah ada sesuatu yang ingin ia sampaikan tapi tidak bisa karena stroke yang dideritanya saat ini sangat parah.

Setelah lama berpikir, akhirnya Lisa bergerak mengambil jaket hitamnya dan turun ke bawah.

"Apa ini terlalu santai? Apa aku perlu mengganti bajuku terlebih dahulu? Astaga apa rambutku juga berantakan? Jika harus menatanya ke salon sudah tidak ada waktu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini terlalu santai? Apa aku perlu mengganti bajuku terlebih dahulu? Astaga apa rambutku juga berantakan? Jika harus menatanya ke salon sudah tidak ada waktu lagi. Ahhh tenang Lisa, penampilan saat ini tidak begitu penting, kau datang ke sana tidak untuk menghadiri pesta tapi untuk bertemu pamanmu" Lisa terlihat gelisah di dalam mobilnya, memertimbangkan banyak hal dan akhirnya mobil hitam itu melaju juga meninggalkan basement.

Mobil yang dikendarai Lisa tidak berhenti di depan kediaman Bruschweiler melainkan berhenti di depan toko bunga yang beberapa hari lalu ia kunjungi. Setidaknya, dia harus membawa sesuatu, begitu pikirnya. Ia masuk ke dalam dan celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang namun ia tidak menemukannya.

"Ada yang bisa saya bantu nona?" tanya seseorang menghampirinya.

"Ah yaa, dua hari yang lalu, aku datang ke sini dan dilayani oleh seorang gadis tapi sekarang aku tidak melihatnya, apakah dia tidak ada?" Lisa bertanya kepada orang tersebut.

"Semua yang bekerja di sini gadis nona, yang mana yang kau maksud?" tanya wanita tersebut lagi.

"Aku tidak tau namanya tapi dia cantik, dan juga ah dia berumur empat belas tahun" jawab Lisa yang teringat dengan umur gadis tersebut.

"Ohhh dia tidak masuk hari ini nona, mungkin nanti-nanti juga tidak masuk" ucap wanita yang sepertinya mengerti siapa yang dimaksud Lisa.

"Kenapaa?" Lisa terlihat sangat penasaran.

Rest of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang