8. Reviewing Yourselves

2.4K 261 49
                                    

Author POV

Lisa memenuhi keinginan bibinya, ia bermalam kembali di rumah milik pamannya dan saat ini sedang sarapan pagi bersama keluarga tersebut. Satu-satunya orang yang bisa membuat Lisa nyaman di sini hanyalah Ahyeon, sedangkan manusia yang duduk di depannya saat ini sedang mengunyah makanan dengan tatapan tidak senang. Siapa lagi, kalau bukan Tae Kwan.

Tae Kwan tidak pernah menyenangi Lisa, hal ini karena suatu kejadian bertahun-tahun yang lalu yang tidak bisa dilupakan oleh pria tersebut.


Flashback...

Layaknya pria pada umumnya, Tae Kwan yang sudah sah menjadi suami Jennie mengharapkan sesuatu dari Jennie pada malam pertama mereka. Saat mereka sudah memasuki kamar yang di pesan di hotel tempat pesta pernikahan mereka, Tae Kwan duduk di samping Jennie yang sudah mandi dan bersih. Tangan Tae Kwan bergerak untuk memegang dagu Jennie dan ia menatapnya dengan hangat.

"Kau tau, bibirmu membuat ku candu sayang, tapi aku tidak bisa menciummu dengan benar saat kita melakukannya di depan pendeta dan banyak orang" ucap Tae Kwan dengan suara lembut tanpa mengalihkan pandangannya pada bibir Jennie.

Jennie tidak bisa merespon apapun, dia merasa tidak nyaman, ada sesuatu yang terasa tidak benar, tapi dia juga tidak bisa mendorong tubuh Tae Kwan menjauh. Apa pendapat Tae Kwan nanti jika ia melakukan hal tersebut?

Jennie hanya bisa memejamkan matanya saat Tae Kwan bergerak semakin mendekat dan melumat bibir bawah Jennie dengan lembut. Yang ada di pikiran Jennie saat ia memejamkan matanya adalah wajah Lisa, tidak ada orang lain yang mampu menenangkan pikirannya selain gadis itu, yang pamit padanya tadi pagi.

Tae Kwan seperti harimau kelaparan akan napsunya mulai memanas dan turun mengecup leher Jennie, tangannya juga sudah merangsek masuk ke dalam piyama Jennie saat sebelumnya melepaskan dua kancing teratas.

Jennie mendesah sensual merasakan dadanya diremas oleh tangan seseorang, pikirannya memproyeksikan bahwa yang melakukan hal itu padanya adalah Lisa. Jennie menikmati setiap perlakuan yang diberikan oleh suaminya tersebut, hingga tangan Jennie diraih oleh Tae Kwan diarahkan pada miliknya yang sudah mengeras. Hal itu asing bagi Jennie, ia tersadar dari imajinasinya dan segera menjauhkan tubuhnya dari Tae Kwan.

Tae Kwan yang kaget dengan sikap dan mimik wajah Jennie terheran.

"Kenapa Jen?" tanyanya ingin mendapatkan jawaban.

"K-kau tidak akan mandi?" tanya Jennie gugup tidak berani menatap Tae Kwan.

"Ah, kau benar, aku belum mandi" ucap Tae Kwan yang malu. Ia merasa tidak enak saat ini, dengan kikuk Tae Kwan berjalan memasuki kamar mandi. Ia bercermin, menatap dirinya yang bodoh.

"Bagaimana bisa kau melakukannya saat tubuhmu masih kotor Tae Kwan?!" geramnya pada pantulan dirinya sendiri di cermin.

"Aahh Jennie itu sangat detail, bagaimana jika dia ilfeel dengan ku yang berkeringat karna acara seharian ini?" Tae Kwan overthinking atas kejadian yang sebenarnya bukan itu alasannya.

"Kau bahkan sampai lesu lagi karena malu" gumamnya menatap ke bawah, ke miliknya yang masih terbungkus celana.

Tae Kwan tidak berlama-lama meratapi kebodohannya, ia segera menyalakan air dan bergegas untuk mandi. Saat Tae Kwan sudah selesai mandi dan keluar, ia melihat Jennie yang sudah berbaring di atas kasur. Tae Kwan memakai baju kaos dan celana pendeknya kemudian ikut berbaring di samping Jennie. Karena posisi Jennie miring ke kanan, jadi Jennie membelakangi Tae Kwan saat ini.

"Tidakkah kita akan melanjutkan yang tadi?" bisik Tae Kwan tepat di belakang telinga Jennie karna saat ini dia tengah memeluk Jennie dari belakang.

"Mian, aku lelah seharian. Bisakah biarkan aku istirahat?" jawab Jennie dengan lemah, Tae Kwan dapat mengerti hal tersebut dan mengangguk paham, ia semakin merapatkan tubuhnya pada Jennie dan memeluk Jennie semakin erat.

Rest of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang