10. Your Pain Troubles Me

3.1K 273 55
                                    

Author POV

Seorang wanita dengan membawa kain dan es batu di tangannya tengah berdiri diam di depan kamar Lisa. Ia ingin mengetuk kamar Lisa tapi keberaniannya tidak ada sama sekali, ia hanya diam di sana menimbang-nimbang apa yang sebaiknya ia lakukan. Sementara itu, suara pintu terbuka dari kamar seberangnya membuat wanita tersebut kaget dan menoleh ke belakang.

"Nini, kenapa Nini di sana?" tanya Ahyeon yang keluar dari kamar berniat mengambil air ke bawah karna ia sangat haus.

"A-aku, aku-" Jennie terlihat tidak bisa menemukan kalimatnya, Ahyeon menatap benda yang berada di tangan Jennie.

"Apa Nini melukai Lili?" tanya Ahyeon menatap Jennie, Jennie mengangkat kepalanya dan menatap Ahyeon dengan wajah yang kikuk dan terlihat sedih.

"Biar aku saja yang melakukannya, Nini bisa kembali ke rumah, ini sudah malam" ucap Ahyeon dan ia mengambil kain serta batu es dalam mangkok tersebut dari tangan Jennie.

"Ahyeon-ah, maafkan aku" ucap Jennie yang membuat Ahyeon tersenyum.

"Aku tidak apa-apa, aku tau aku salah, aku sangat menyayangi Nini" ucap Ahyeon dengan tersenyum dan mencium pipi Jennie singkat.

"K-kalau gitu aku pulang dulu, kompres pipi kanannya" ucap Jennie memberitahukan yang dijawab dengan senyuman oleh Ahyeon.

"Nee, pulanglah, dan hati-hati di jalan Nini" ucap Ahyeon dengan senyuman tulusnya. Jennie mengangguk dan berjalan pergi meninggalkan Ahyeon. Saat Jennie sudah menghilang di tangga, baru Ahyeon mengetuk pintu Lisa.

"Hai, kenapa?" tanya Lisa saat menatap Ahyeon berdiri di pintu kamarnya. Suasana hati Lisa sedang berantakan tapi dia berusaha untuk mengontrol ekspresinya di depan Ahyeon.

"Boleh aku masuk?" tanya Ahyeon pada Lisa.

"Tentu saja" ucap Lisa sambil menyingkir agar Ahyeon bisa masuk.

"Untuk apa benda itu?" tanya Lisa menatap kain dan batu es yang dibawa oleh Ahyeon ke dalam kamarnya.

"Duduklah di sini Lili" ucap Ahyeon sambil menepuk pinggiran kasur milik Lisa, Lisa hanya menuruti dan duduk di sebelah Ahyeon.

Lisa yang moodnya tidak baik dan tidak tau juga harus mengatakan apa pada Ahyeon memilih untuk menundukkan kepalanya menatap jari-jarinya yang bermain.

"Ah" Lisa terkaget saat merasakan sesuatu yang dingin menempel di pipinya. Ia menoleh ke samping dan melihat Ahyeon sedang memegangi batu es yang dibungkus dengan kain untuk mengompres pipinya yang memerah karna ditampar Jennie tadi.

"Maafkan Nini, dia tidak sengaja melakukannya" ucap Ahyeon yang membuat Lisa menatapnya diam.

"A-aku bisa memegangnya sendiri" ucap Lisa yang gugup, bukan karna ia jatuh hati dengan keponakannya sendiri, tapi karena terlalu malu pada gadis di sebelahnya ini. Ahyeon terlihat lebih dewasa daripada Lisa dan Jennie, begitu pikir Lisa saat ini.

"Haahh, dia memang sedikit sulit mengontrol emosinya. Apa kau mengatakan sesuatu yang mengganggunya?" tanya Ahyeon yang membuat Lisa gugup lagi.

Bagaimanapun, setelah merenung di kamarnya sendiri, Lisa tau bahwa kalimatnya sangat berlebihan dan sudah menyakiti Jennie. Wajar saja Jennie menamparnya seperti itu, jika ia menjadi Jennie, Lisa mungkin akan menghancurkan hidup orang tersebut, alih-alih hanya menampar.

"Lili, mungkin kau tau banyak tentang Nini. Tapi, kau tidak begitu mengenal Nini yang sekarang, 15 tahun sudah berlalu, Nini banyak berubah. Jangan terlalu keras padanya" ucap Ahyeon dengan senyuman menasehati Lisa.

"Aku hanya tidak suka melihatmu berlutut seperti itu padanya, itu bukan ajaran yang berpendidikan" ucap Lisa dengan suara rendah berusaha untuk berargumen tapi dia juga tidak yakin dengan argumennya saat ini karena merasa bersalah pada Jennie.

Rest of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang