7. Reconsidering Yourself

2.4K 275 55
                                    

Author POV

Sudah malam hari, ternyata Lisa mengobrol dengan kedua teman terdekatnya ditambah Ahyeon hingga di luar sudah gelap. Lisa tidak menyangka bahwa Ahyeon bisa membuatnya betah untuk mengobrol lama. Banyak hal yang di dengarkan oleh Lisa dari Ahyeon, mulai dari tentang sekolahnya, teman sekelasnya, kegiatan lesnya, bahkan hingga kesibukan Ahyeon satu bulan ini yang bekerja paruh waktu di toko bunga.

"Bahkan ada satu orang pria yang membelikan bunga untuk kekasihnya menggunakan seluruh uang yang tersisa di dompetnya" ucap Ahyeon bercerita dengan semangat.

"Ohhh itu pasti sangat manis" Rose menanggapi dengan wajah haru.

"Eum benar unnie, sangat manis, bagaimana bisa seorang pria memberikan seluruh hartanya yang tersisa di dompet untuk seorang wanita. Woah itu benar-benar gila menurutku" Ahyeon melanjutkan ceritanya.

"Lalu berapa bunga yang ia dapatkan dari sisa uangnya itu?" tanya Jisoo yang juga penasaran.

"Hanya tiga tangkai bunga mawar, karna aku kasihan jadi aku membayarkannya untuk lima tangkai" ucap Ahyeon yang membuat Lisa tersenyum.

"Kau sangat dermawan" puji Lisa dan ia tersenyum.

"Aku hanya memberikan dua, bagaimana bisa itu disebut dermawan" ucapnya yang membuat Lisa memegang puncak kepala putri Jennie tersebut.

"Berapapun yang kau berikan pada orang lain, yang diperlukan adalah niat dan caramu. Kau bahkan tidak mengenalnya, hanya menanyakan untuk siapa bunga itu dan ingin beli berapa. Kebetulan saja pria itu menanyakan padamu jika dengan uang segini dapat berapa bunga. Kau dermawan, karna kau melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan kewajibanmu" Lisa menjelaskan sambil tersenyum hangat pada gadis kecil itu.

"Baiklah, mungkin aku tidak sadar bahwa aku memang peri baik hati" ucapnya menyombong yang membuat semua orang tertawa.

"Lisa, bibi pikir kau sudah pergi" Lisa menoleh melihat bibinya diikuti oleh Jennie dan keluarga suaminya di belakang.

"Ah ya, apakah pestanya sudah selesai? Aku terlalu asik mengobrol dengan mereka hingga tidak menyadari sudah malam" ucap Lisa sembari bibinya duduk di sebelah Lisa.

"Yaa pestanya sudah selesai nak, apa yang kalian bicarakan?" tanya sang nenek pada cucunya.

"Mom, aku mengantar mereka ke depan dulu" suara Jennie mengalihkan perhatian semua orang, ia dan suaminya harus mengantarkan orang tua Tae Kwan tersebut ke depan rumah.

"Baiklah, hati-hati di jalan, terimakasih sudah menghadiri acara putriku" Ibu Jennie berdiri dari duduknya dan menggenggam tangan mertua perempuan putrinya, layaknya dua orang besan yang akur.

Mereka hanya tersenyum dan pergi meninggalkan ruang keluarga tersebut. Kini pandangan ibu Jennie kembali pada Lisa.

"Lisa, ayo makan malam bersama" ucap bibinya yang membuat Lisa bingung harus menjawab apa.

"Tapi aku sudah ingin pulang bersama mereka bi" ucap Lisa berusaha memberikan alasan.

"Kenapa kalian buru-buru sekali, ayo Jisoo, Rose, ikutlah makan malam bersama sebelum pulang" kini ia berusaha membujuk kedua teman Lisa, keduanya juga terlihat canggung untuk menolak.

"Kalau kau memaksa, tentu saja kami akan menerimanya bi" ucap Jisoo dengan basa-basi pebisnisnya.

Ibu Jennie melebarkan senyumnya dan mengajak mereka semua untuk berpindah ke meja makan. Karena ayah Jennie tidak bisa ikut makan bersama mereka, Ibu Jennie mengambil posisi duduk di tengah. Deret kursi sebelah kirinya duduk Jisoo dan Rose, sedangkan deret kursi sebelah kanannya duduk Ahyeon dan Lisa.

Rest of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang