15

457 29 5
                                    

あいたい

Joshua yang pertamakali mengetuk hunian yang tak lagi layak disebut rumah. Menemukan bau-bau yang seharusnya tidak berada di lingkungan rumah Seungcheol jika ia tidak ingin ditemukan oleh anjing-anjing tuan muda. Bau batu zamrud.

Joshua menghempaskan pintu jati berdebu itu, menghasilkan suara dentuman keras sekaligus dedaunan yang beterbangan memasuki rumah Seungcheol. Meski naas, daun-daun itu harus terbakar menjadi serbuk abu kehitaman karena tidak dapat menembus segel pertahanan atau mungkin segel pembunuh, jika yang lewat bukan si holy trinity.

Joshua menghembuskan nafasnya keras, mengusap wajahnya menunjukkan raut kekesalannya dengan pasti.

"Berapakali harus kukatakan Choi Seungcheol! Keberadaanmu akan segera ketahuan jika ada tiga hal yang kau aktifkan secara bersamaan!" Joshua menggelegar, menyebabkan sosok yang lagi-lagi dibuat pingsan oleh Seugcheol terbangun, Ilna.

Joshua berjalan kearah keberadaan Mingyu yang tergenang oleh darahnya sendiri (efek samping jika menahan batu zamrud berkepanjangan). Secara cepat dan gila, Joshua menyobek lapisan kulit perut Mingyu dengan kukunya yang memanjang bak cakar serigala yang siap menerkam mangsanya.

"JOSHUA! YOU CRAZY BASTARD! ARGHHH" Mingyu menggeram, rasa sakit yang berasal dari koyakan kuku serigala Joshua ditambah dari batu zamrud itu sendiri menyiksa Mingyu. Ini jauh lebih sakit dibanding saat ia dikuliti hidup-hidup oleh tuan muda.

Joshua mencongkel dengan cepat batu yang bersinar dari dalam lambung Mingyu.

"Kau gila! Aku tidak menyangka kau segila ini?"

Joshua berjalan beralih menuju wastafel di depan kamar mandi, membersihkan batu yang masih berkilau kehijauan dengan megahnya dari darah dan sisa makanan yang menempel dari perut Mingyu.



Ilna mengernyit, kepalanya masih berputar. Ingatan terakhir setelah ia mempertanyakan eksistensinya menghitam. Entah, lagi-lagi Ilna menyangsikan ingatannya.

Apa ingatannya masih bisa dipercaya?



Nafas Mingyu terputus-putus, darah segar mengalir bak air terjun dari perutnya. "Benar, itu ingatanmu, Ilna."

Seungcheol menghunus kinzhalnya kearah nadi leher Mingyu yang menonjol, mengirisnya perlahan. Sengaja.

"ARGHHHH, SEUNGCHEOL MAAFKAN AKU. BAIK-BAIK AKU TIDAK AKAN MEMBACA PIKIRAN KEKASIHMU," Mingyu memohon.

Seungcheol melayangkan kepalan tangannya ke wajah Mingyu, menendang sendi lututnya. Memaksa sosok Mingyu untuk berlutut dihadapan Seungcheol.

"Lakukan dengan benar." Seungcheol menggeram, berat, penuh amarah.

"Forgive my mistakes, my lord." meskipun dengan sedikit tertatih, Mingyu meletakkan tangan kanannya di depan jantungnya, sembari menunduk dihadapan Seungcheol.

"Sekali lagi kau mendengar suara pikiran Ilna dan berbuat macam-macam, kupastikan besok kau tidak bisa menemukan potongan tubuhmu satu sama lainnya. Aku tahu, kau belum bisa regenerasi seutuhnya" Seungcheol mengiris daun telinga kiri Mingyu, lalu ujung kinzhalnya yang runcing membengkok, berbelok masuk ke lubang telinga, sedikit lagi Seungcheol sudah siap mengoyak sistem pendengaran Mingyu, sebelum Jeonghan datang menghentikan aksi Seungcheol.

"STOP! CHOI SEUNGCHEOL! KAU SEDANG APA?" Jeonghan menampis kinzhal Seungcheol menggunakan ranting tanaman cherry yang Ilna rawat di dalam pot besar. Jeonghan mengayunkan tangan kirinya ke arah genangan air kotor yang berada tak jauh dari posisi Joshua.

Air itu berkumpul dalam genggaman tangan Jeonghan, menciptakan beriak balon air kecil-kecil. Menutupi luka yang diperbuat Joshua dan Seungcheol sebelumnya.

Mingyu yang sebelumnya nyaris merenggang nyawa, kini mulai kembali bernafas secara teratur.









Ilna terdiam, memperhatikan drama yang sedang disajikan dihadapannya.

Ada apa dengan hal gila ini semua?

Ilna menyaksikan sosok Helen yang tidak bisa masuk ke dalam rumahnya perlahan kembali berubah seperti tempo hari ketika mata keduanya saling menatap.

Ilna berteriak nyalang dan nyaring, berusaha mendapatkan atensi dari makhluk-makhluk gila yang tidak pernah ia bayangkan akan ia temui secara nyata.

"KALIAN INI SIAPA?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

delicate: scoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang