の
Ilna meninggalkan Seungcheol, tapi cengkraman tangan si pria membuat Ilna serta merta meringis.
"Lepas, kak! Kau gila, ya?"Seungcheol melotot dengan urat matanya yang merah. "Tidak Ilna, sungguh! Ini demi kebaikanmu! Pergi sekarang juga jauh lebih baik."
Ilna berusaha mencerna, tentu saja informasi mendadak ini membuat Ilna tidak percaya. Seungcheol yang selama ini melindunginya, kini justru membuangnya?
Seungcheol mendesah, "Aku tidak membuangmu, ini demi kebaikan kita semua."
Ilna hanya terdiam, Seungcheol dengan segala kesungguhan terpancar dari bola matanya.
"Kenapa? Ada apa?"
"Kamu gak perlu tau, itu alasan gila yang akan pernah kamu dengarkan sepanjang hidupmu."
"Aku perlu tahu, kenapa kau membuangku!"
Seungcheol mendesah keras, mengusap wajahnya asal tanda ia begitu frustasi.
"Dengar! Aku tidak membuangmu, ini demi kebaikanmu."Ilna lagi-lagi terpengarah, "Kebaikan yang bagaimana, Cheol?"
Seungcheol berteriak, amarahnya memuncak. Karena ia tidak mau mengatakan alasan-alasan yang bersembunyi dibalik lidahnya.
"Kau, bukan adikku! Jadi sebaiknya kau angkat kaki dari rumahku! Karena tanggung jawabku sudah selesai terhadapmu!" Seungcheol menggeram, meninggalkan Ilna yang mematung.
Ilna kaget, tidak karuan.
Tapi di satu sisi, pengakuan Seungcheol seolah menjelaskan segalanya.Ada beberapa aspek yang tidak sama antara dirinya dan Seungcheol, dan Ilna selalu saja denial merasa bahwa saudara tidak harus identik antara satu dengan lainnya. Karena, hey Seugcheol dan Ilna bukan kembar!
Tapi, mengapa tetap saja menyakitkan?
Mengapa baru sekarang?
Dari pilihan banyaknya hari untuk membuangnya, kenapa harus seminggu sebelum ulang tahunnya?Ilna bingung, apa yang harus ia perbuat sekarang.
Rasa sungkan dan tidak nyaman perlahan menggerogoti hatinya, mungkin memang benar adanya Ilna harus mulai tidak merepotkan Seungcheol lagi. Ilna perlu mandiri sekarang, Ilna harus keluar dari rumah ini, jika Seungcheol yang menginginkan hal tersebut."Bagus, kau sudah memutuskan hal tersebut. Karena aku sudah muak merawatmu." Seungcheol dengan segala ucapannya yang tidak pernah difilter, kini Ilna tahu bagaimana tajamnya ucapan Seungcheol.
Ilna terdiam, tetap menyeret kopernya menuju pintu depan. Masih merasa gila dengan segala hal yang terjadi saat ini.
"Kenapa?"
"Kenapa kau baru membuangku?"Tapi Seungcheol beralih masuk ke dalam rumah, meninggalkan Ilna dengan seribu pertanyaan kelu.
。
KAMU SEDANG MEMBACA
delicate: scoups
FanfictionPerburuan itu dimulai ketika Ilna menyadari bahwa selama ini Seungcheol bukanlah kakak kandungnya. Tidak, Seungcheol tidak berbahaya. Tapi, selalu ada titik hitam yang Seungcheol coba sembunyikan dari Ilna sepanjang hidupnya. Lalu, mengapa di usiany...