!Slow in publishing chapters!
{Happy reading}
Seorang kakak pasti ingin melindungi adiknya walaupun mereka tidak akur atau akur, berbeda pendapat atau bukan kakak akan tetap sayang kepada adiknya, mereka akan melindungi adiknya apapun yang terjadi dan akan memberikan banyak dukungan kepada sang adik.
Begitupun xianly,
Pikirannya tak tenang ia terus memikirkan Xiao Zhan adiknya belum sembuh sepenuhnya tapi kenapa harus ikut berburu kembali, dia mendapatkan surat dari ayahnya yang di kirim langsung oleh burung hantu peliharaan xianly
Aku tak mungkin menuliskan seperti apa surat itu berbunyi.
Tapi inti dari surat itu mengatakan
"Ayah tau bagaimana perasaan mu xianly tapi demi umat manusia di sana sebenarnya ayah juga tak sanggup melepaskan setelah kejadian yang hampir merenggut nyawanya, tapi jika bukan Wei wuxian siapa lagi yang dapat menolong mereka, ayah tak bisa meminta bantuan dari klan Jiang maupun klan jin, ayah bukan siapa-siapa dari mereka,
Ayah mohon mengertilah apa yang ayah sampaikan, jangan egois....dan jangan khawatir ibumu ada pada pengawasan ku kau urus klan Wen yang ingin menjadi parasit di klan mu
Ingat cangsen xianly, kau pemimpin klan Wei, mereka ada di tanganmu. Pegang teguh janjimu pada mendiang kakekmu dulu selain itu jangan mengecewakan klan cangsen"
Xianly hanya menatap kertas itu lalu menghembuskan nafasnya berat, sangat berat hati
Tapi dia inginkan bahwa umat manusia bisa selamat dari gangguan roh jahat dan mayat hidup, semua manusia masih saudara
Liu hwen tiba tiba datang menunduk sopan sebelum akhirnya dipersilahkan untuk berbicara
"Hormat nyonya klan, ada yang ingin bertemu dengan anda di aula pertemuan"
"Siapa itu?"
Jawabnya sembari berdiri"Pemimpin klan lan nyonya"
Tak salah lagi dugaan xianly benar bahwa ketua dari klan tetangga akan datang
"Suruh dia untuk menunggu 15 menit aku akan datang sebentar lagi"
Liu hwen mengangguk dan pergi, sedangkan xianly memutuskan untuk melihat adiknya dulu entah kenapa tapi dirinya menyuruh untuk melihatnya, insting perempuan tak akan salah
. . . .Xiao Zhan hanya duduk di sana memperhatikan sekitarnya, jujur dia masih tak percaya jika masih hidup tapi pikirannya menuju ke mendiang orang tuanya kenapa saat ia mati dia tidak melihat kedua orangtuanya di sana
"Apa mereka sedang melihatku sekarang, atau mereka tak tau jika aku sudah mati"
Baru saja bangkit untuk membenarkan pakaiannya tapi pintu kamarnya sudah terbuka dan di sana ada kakaknya yang berdiri menatapnya
"Ayo kau harus bertemu dengan kakaknya wangji, kau harus memberinya salam"
Xianly berucap dengan senyumanXiao Zhan hanya mengangguk dan mengikuti kakaknya pergi, ternyata lan wangji punya kakak juga, dia tidak tau...
Apa sikapnya sama dengan lan Zhan, apakah mati ekspresi lagi?
Di sana, aula pertemuan ruangannya besar dan ada 4 tempat duduk di kanan kiri dan satu tempat duduk untuk pemimpin di tengah, xianly datang tepat setelah 15 menit ia pergi
Disana sudah ada orang yang menunggu, dan segerah bangun untuk menyapa
"Ketua lan, maaf sudah membuatmu menunggu"
"Nyonya Wei, tidak apa dengan senang hati saya menunggu"
Wow
Apa ini? Wajahnya memang mirip tapi ini lan wangji versi hangatnya selain gaya rambutnya yang berbeda tapi...dia tidak mati ekspresi bahkan sama sama tersenyum hangat saat mengapa
Ya...dia zewu-jun atau biasa di sebut lan xichen, kakak kandung dari lan wangji meskipun mereka datang dari rahim yang sama dan dari klan yang sama tapi sifat keduanya sungguh bertolak belakang.
Mata xichen melihat Xiao Zhan yang berdiri di belakang kakaknya
"Ahh adik Wei, kau sudah sadar ternyata"
"Pemimpin klan.."
Jujur saja sifat Xiao Zhan menjadi formal sekarang, setelah di ceritakan bagaimana sifat Wei wuxian yang asli sangat berbeda dengan sifat Xiao Zhan tapi dia mencoba sebaik mungkin untuk menjadi Wei wuxianXianly menjelaskan perihal perbedaan antara sifat Wei wuxian sekarang dan itu membuat lan xichen prihatin, orang seasik itu harus sirna
Mereka duduk, xianly duduk di tempat khusus untuk pemimpin dan Xiao Zhan duduk berhadapan dengan lan xichen,
"Zewu-jun aku ingin mengatakan tentang pemburuan itu"
Xichen berdehem ringan, meskipun begitu xichen ini peka terhadap perempuan, ya dia sangat pintar menebak tentu saja pintar di segala hal
"Aku tau bagaimana perasaan mu nona Wei, tapi adikku dapat menjaga adek Wei nanti percayalah padaku"
"Bukan kah lan wangji itu dekat dengan Wei ying mereka bisa jadi pasangan berburu dengan baik"
Xiao Zhan tidak terkejut karena ia tau jika dirinya di kirim untuk ikut berburu roh, ok luka ini tak menganggu baginya
Dia juga laki laki saatnya mengubah sifatnya yang lemah, mungkin dengan pemburuan ini dia bisa lebih kuat dan menguasai ilmu bela diri
"Jangan khawatirkan aku sijjhe, aku bisa menjaga diriku sendiri"
"Tapi...."
"Baiklah, zewu-jun aku pasrahkan adikku kepada adikmu pastikan untuk berjanji akan menjaganya untukku "Xichen mengangguk tanda setuju, bukan klan lan namanya jika tidak menempati janji mereka setia Kepada janji apapun itu dan tak akan mengingkarinya
Sedangkan di gusu, lan wangji tak habisnya bersin, itu menandakan ada yang membicarakannya dan itu membuat lan qiren bingung dengan keponakannya.
"Keponakan ku unik sekali ya tuhan, selain minim ekspresi dia juga bisa merasakan ada yang membicarakannya"
Keluh kesahnya dan itu di tanggap oleh wangji"Paman, istirahat dengan tenang"
Yah...ada petir di siang hari, lan qiren tertusuk oleh apa yang di katakan ponakannya
"Bagus....dia menyuruhku istirahat dengan tenang, apa dia ingin aku segerah Tiada ya tuhan kuatkanlah aku menghadapi anak dari adikku sendiri"
Maksud istirahat dengan tenang itu benar benar istirahat.... bukan menyuruh untuk tiada
Sabar..
Wangji ini anak yang unik dan menarik dari tuhan ini anugrah terindah dari sanaTo be continued
~{End}~
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, My New Life |2022| END
Fantasy"mereka menganggap ku beban, aku pembawa masalah aku tak berguna untuk apa aku tetap hidup di dunia jika aku harus menanggung banyak sekali luka. apa salah ku? apa yang aku lakukan terhadap kalian?" "aku ingin mati" "jika bisa ku mohon tuhan bawa ji...