XIX

322 41 0
                                    

Hi maaf jika bab sebelumnya kurang nyambut atau gimana tapi aku sudah membuatnya sebagus mungkin dan karena kita sudah sampai bab 19 maka sebentar lagi benih cinta akan tumbuh sebentar lagi

Jadi sabar saja dengan ceritanya

{Happy reading}

Pagi hari yang sungguh berbeda dari pertama kali datang ke desa ini

Yang awalnya suram dan tak ada sinar matahari kini terang benderang, sinar sang Surya menyinari pedesaan embun pagi menambah kesejukan

Angin berhembus ringan menggoyangkan ranting dan daun bunga bermekaran, merah biru dan ungu.

Kini desa itu hidup kembali, bangkit dari kesuraman sekarang semuanya damai dan tentram dan semoga saja sampai seterusnya.

Kalian tentu masih ingat dengan Zia xuyi kan? Ya anak dari sosok itu, Wei wuxian meminta izin untuk menetap 1 hari lagi di sini karena ia ingin menemani Zia hanya untuk satu hari karena apa?

Tentu saja orang yang baru di tinggal dengan orang yang di sayang membutuhkan semangat dan perhatian dari seseorang, itulah yang ingin di lakukannya untung saja wangji setuju dan ingin menemani Xiao Zhan

Kini Xiao Zhan dan Zia sedang berada di kebun rumah milik Zia, oh ya setelah melawan sosok itu Zia menawarkan untuk menginap di kediamannya karena wangji tipikal orang yang tak akan menolak tawaran dari remaja jadi dia setuju untuk menginap di sana

Rumahnya cukup luas untuk ukuran Zia dan hanya di isi satu orang saja di sana.

Ok kembali lagi ke cerita.

Di kebun sana cukup subur meskipun desa itu di guyur hujan terus menerus ternyata Zia punya pemikiran sendiri untuk mengatasi ini.

"Sebenarnya ini adalah kebun milik ibuku dan aku harus meneruskannya"

"Apa kau dan ibumu sangat suka berkebun" tanya Xiao Zhan yang memandang Zia yang sedang menyirami senyaman tanamnya

"Kami sekeluarga suka berkebun selain hasilnya dapat di ambil sendiri ini juga mengisi waktu luang kami" jelas Zia dengan senyumannya

"Nanti bantu aku untuk memanen semua hasil kebunku ok?"

"Dengan senang hati aku akan membantumu"

Karena jam masih menunjukan pukul 7 pagi keduanya masih asik berada di belakang hingga lupa jam sarapan tapi untungnya wangji memanggil mereka untuk masuk dan sarapan

"Wah aku tidak tau jika wang-gege bisa memasak, terimakasih"

"Mn" jawabnya singkat

Rasanya sungguh menyenangkan makan bertiga biasanya Xiao Zhan hanya akan makan dalam diam, tapi dengan adanya Zia di sini membuat suasana semakin hangat.

Hufft....

Simulasi jika punya anak,

Anak...itulah yang dulu Xiao Zhan inginkan setelah menikah tapi takdir tidak mengharapkan dan harus berakhir di liang lahat.

Akhirnya jam menunjukkan pukul 9 pagi Zia dengan semangat meraih 4 ranjang sayuran di lemarinya

"Ini...haha saatnya untuk mengajari mu bagaimana cara memanen dengan benar, ayo aku akan mengajarimu"

Xiao Zhan tersenyum dia meraih 2 keranjang dari tangan Zia, "baiklah kau yang memimpin jalanya"

Saat sudah berada di kebun Zia langsung menuju ke arah kebun sayur untuk memanen sayuran terlebih dahulu.

Saat Xiao Zhan hendak menghampiri Zia tangannya di raih oleh wangji yang membuatnya hampir terkejut,

"Lipat dulu lengan bajunya, akan kotor"
Kata wangji sebelum melipat lengan baju Xiao Zhan dan mengikat rambut panjangnya

"Supaya tidak gerah"

Xiao Zhan tertawa kecil, perlakuan wangji benar benar sangat manis dia tidak mendapatkan itu di dunianya jadi dia sangat senang hanya dengan perlakuan kecil yang di berikan

Bahkan wangji mengambil satu ranjang dan berjalan menghampiri Zia, Xiao Zhan tersenyum dia juga ikut ke sana dan membantu

. . . .

Saat matahari sudah terik akhirnya semua pekerjaan sudah selesai semua sayuran dan buah di panen

"Akhirnya semua sudah selesai... terimakasih semua"

"Apa kau selalu memanen itu sendiri" Xiao Zhan menaruh sekeranjang buah apel di kursi tempat mereka duduk dan Zia hanya mengangguk tanda setuju dengan pertanyaan Xiao Zhan

"Kalian bisa ambil buahnya jika mau aku tidak keberatan lagipula ini sangat banyak,"

Zia meraih satu apel merah yang terlihat segar di keranjang sana dan memberikannya ke Xiao Zhan

"Aku akan masuk untuk membuatkan minuman segar tunggu di sini"

Xiao Zhan lagi lagi hanya tersenyum dia senang dengan sifat Zia untung saja gadis itu memiliki hati yang sangat sabar dan baik bahkan setelah di tinggal saja dia masih tetap ceria,

Apel itu sangat manis, satu gigitan saja sudah membuat dahaga hilang, Xiao Zhan memang suka dengan apel dan dia menikmati apel yang ia makan dan melihat wangji yang berjalan ke arahnya setelah selesai memetik stroberi

"Lan Zhan kemarilah dan duduk kau perlu istirahat, Zia sedang di dalam dan membuatkan kita minuman"

"Mn"
"Sangat banyak"

Xiao Zhan mengangguk " ia kau memetik buahnya sungguh banyak bahkan sangat cepat"

Baru saja Xiao Zhan hendak membersihkan pakaiannya tapi wangji mengelap keringatnya mengunakan sapu tangan, itu membuat xiao Zhan sedikit malu

"Keringatmu banyak"

"T-terimakasih banyak"

Zia kembali dengan nampan berisi minuman sebenarnya Zia sudah di sana cukup lama tapi dia Melihat interaksi Xiao Zhan dan wangji dan tersenyum melihatnya

"Ini aku sudah membuat minumannya"

Zia menyerahkan satu persatu gelas berisi air jeruk yang segar dan duduk di tengah antara wangji dan Xiao Zhan

"Kalian... mengingatkan aku dengan keluarga ku"

"Kalian sungguh persis, Wei-gege seperti ibuku saat masih hidup sungguh baik sedangkan wang-gege seperti ayahku, dia sungguh perhatian kepada ibukku"

Di kata terakhir Zia nampak sedih dia menunduk dan melihat ke arah bunga sebelum menatap lurus kedepan

"Mereka juga suka melakukan hal secara bersamaan, tapi itu semua hanya kenangan aku tau kalian akan kembali ke desa kalian setelah ini tapi aku ingin mengatakan terimakasih banyak untuk semuanya"

Xiao Zhan tersenyum dan mengelus rambut Zia
"Ini juga karena kebaikan mu"

"Aku janji setelah aku pergi aku akan menemuimu lagi tapi suatu saat"

"Oh ya"

Xiao Zhan menarik tali merah di rambutannya dan mengikat ke rambut Zia

"Ini adalah hadiah untukmu kau nampak cantik dengan pita ini"

Zia tampak senang dan dia juga di berikan semacam liontin biru dari wangji

"Dariku"

Zia berbinar dia sangat suka dengan semua hadiah yang ia dapatkan bahkan sangat senang dia sampai memeluk keduanya secara erat..

"Terimakasih banyak"

Bibit cintanya akan muncul nihh >v<

To be continued
~{End}~

Ok maaf baru up...haha Makasih ya udah baca cerita ini tenang ya cerita cintanya akan datang di bab selanjutnya jadi

See you next time

HELLO, My New Life |2022| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang