XXVI

218 23 0
                                    

Ok..

Halo semuanya aku datang kembali dengan membawa satu bab lagi untuk kalian,

Seperti biasa jangan lupa untuk vote cerita ini karena 90% dari kalian tidak vote novel ini padahal satu like dari kalian sangat berharga buat gw supaya bisa lebih semangat untuk membuat cerita kedepannya

Ayo, tanpa berlama-lama lagi ambil cemilan favorit kalian dan posisi ternyaman kalian dan selamat membaca

{Happy reading}

Kali ini yang terdengar hanya suara kaki kuda yang beradu dengan tanah yang di pihak

Kedua kuda berlari dengan kecepatan sedang,

Meninggalkan bekas pada pasir dan debu saat berjalan tak lupa juga dengan kedua orang yang menungganginya oh ya jangan lupa gadis itu juga

Kali ini cuaca sepertinya kurang mendukung di daerah itu, karena langit gelap awan hitam pun mengepul di atas sana udara dingin juga menyelimuti keduanya

Apakah akan hujan? Mungkin

Kali ini keduanya sudah sampai di tempat yang bahkan jarang ada yang ke sana karena selalu di kaitkan dengan hal keramat, ketiga manusia itu sampai di bawah kaki burial mounts tempat yang di gadang-gadang sebagai pembuangan mayat

Memang di sepanjang jalan seperti ada bekas tengkorak manusia maupun hewan, dan tak lupa juga udara dingin yang semakin membuat bulu kuduk berdiri

Selain itu di kanan kiri batu batuan tajam juga menghiasi jalan, semuanya penuh dengan batu mungkin saking tajamnya bisa untuk menusuk manusia di sana, bahkan gajah sekalipun?

"Ini tempatnya...kita sudah sampai hanya perlu berjalan lurus ke depan" ucap gadis itu pelan

Hm...memang terdengar tak jauh seperti ada suara di depan sana

Keduanya berhenti di satu titik mengikat tali kuda ke salah satu batu dan berjalan menuju ke tempat tujuan, kini mereka berjalan secara mengendap, tak ingin membuat suara..

Setelah sampai ketiga itu bersembunyi di balik batu besar yang sepertinya aman untuk di buat tempat sembunyi

"Sebelumnya tak ada yang bisa lolos keluar selain aku" ucap gadis itu pelan seakan berbisik

"Aku tak tahan melihat kaum ku tersiksa aku mohon bantuan kalian" lanjutnya

Xiao Zhan hanya diam dan mengangguk lalu kembali melihat

Di sana, di depan matanya terdapat orang tua,

Nenek kakek yang di paksa mengangkut batu yang ukurannya pun melebihi tubuh mereka, anak anak kecil harus menahan rasa sakit tapi tak berani menangis karena terdapat cambukan dan sebuah besi panas yang siap untuk mereka yang melawan

Orang muda bahkan tak berani melawan, kaki mereka di rantai selayaknya hewan, para gadis yang ada di paksa untuk menari tanpa henti di atas batu batuan kecil yang terlihat tajam dan menyakiti kaki mulus mereka

Pemandangan macam apa ini...

Tanpa di rasa kedua tangan Xiao Zhan mengepal sorot matanya tajam dan seakan semua kemarahan yang terkubur 100 orang itu mengumpul ke diri Xiao Zhan,

HELLO, My New Life |2022| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang